8. Nathan comeback

2 3 0
                                    

Seperti biasa, dihari Rabu kelas 12 IPA 2 olahraga. Murid IPA 2 sudah berkumpul di lapangan. Tadi pak Harto sudah menjelaskan olahraga apa yang akan dilakukan hari ini.

~Zervanos The Gang~

Lian
Oii guys

Devano
Kenapa Li?

Gre
Tumben lo nongol di gc

Lian
K lpngn skrg

Kenzaki
Ngapain?

Lian
Main bskt

Devano
Gue izin dulu bentar

Gre
Asekk bolos

Leon
Mw ny l

Kenzaki
Jelas itu mah

Lian
Gw tnggu sm Leon

Devano
Ngelawan tim siapa

Lian
G tw

Gre
Udah biar gue cariin lawannya
Sekalian kita lawan langsung ketua tim basket SMA Lemos

Leon
Bgs. Di wait

"Gak sabar gue, udah lama banget gak main basket" senyum Lian tidak luntur sedari tadi.

Leon mengusap kepala gadis itu gemas. "Paling bentar lagi mereka sampe"

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya yang ditunggu datang. Gre, Devano, dan kenzaki membawa lima orang lainnya sebagai lawan mereka yang tak lain adalah tim Arta selaku ketua Tim basket.

Devano,Gre, dan Kenzaki mengambil posisi dibelakang Lian dan Leon, dengan Arta yang langsung menjabat tangan Leon tanda pertandingan akan dimulai.

"Gio!" panggil Devano pada salah satu siswa yang berada dipinggir lapangan.

"Kenapa Dev?"

"Tolong jadi wasit" melemparkan bola basket yang ia pegang kearah Gio.

Gio mengangguk lalu berjalan kelapangan untuk menengahi antara dua tim.

Siswa siswi sudah mulai berkumpul untuk melihat pertandingan antara tim Lian dan tim Arta. Mereka kagum karena Lian yang menjadi ketua dari salah satu tim tersebut.

"Menurut lo tim siapa yang menang?" Derren yang sudah mengambil posisi yang teduh dipinggir lapangan.

"Kayaknya sih Arta deh. Lo tau sendiri kan kalo dia tuh ketua tim basket, dan kemampuannya gak diragukan lagi" ucap Satya.

Silva tentu ikut menonton pertandingan temannya itu. "Kalo aku sih pilih Lian. Soalnya kita belom tau kemampuan Lian kayak gimana"

Derren mengangguk, ia masih menimang pilihannya. "Gue bingung deh mau pilih siapa"

Kembali kelapangan, Gio meraba sakunya untuk mengambil uang koin.

"Garuda" serobot Lian.

"Angka" satu detik pun pandangannya tidak beralih dari Lian. Arta terlalu terpesona dengan gadis didepannya itu.

Gio mengangguk lalu melambungkan koin yang ia pegang tadi keudara. "Garuda"

Lian tersenyum menyeringai kearah Arta. Dengan sigap ia mengambil bola basket yang dilempar Gio. Lian membawa bola dengan gesitnya, tidak ia biarkan Arta menyentuh bola yang saat ini dibawah kendalinya. Tak sampai dua menit, Lian sudah mencetak angka.

Alexander Lemos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang