10. Danger alarm

2 2 0
                                    

"Jadi gimana?" tanya Leon pada Gre.

"Gue belum bisa mastiin betul" jawabnya dengan mata yang masih terfokus pada layar laptop. "Semua akses internet mereka tertutup. Itu yang bikin gue sudah buat cari identitasnya"

"Dan gue juga dapet informasi, kalo mereka pake nama samaran buat nutupin identitas mereka" timpal Devano.

Lian melihat mereka yang tampak sangat serius. "Ya wajar aja sih kalo mereka ngelakuin semua itu. Kayaknya bales dendam mereka kali ini bakal besar besaran"

"Gue juga sempet mikir gitu" tambah Kenzaki. Lalu lelaki itu beranjak dari tempat duduknya.

Saat ini semua inti ZERVANOS sedang berada di ruangan khusus yang sudah disiapkan oleh Lorenzo. Semuanya lengkap ada disini. Tv, AC, dua lemari es yang satu khusus soda satunya lagi susu kotak, ranjang cemilan, bahkan kamar pun disediakan, dan masih banyak lagi.

Leon sudah memasang wajah tegas. "Gue minta sama lo semua inti ZERVANOS tidak terkecuali anggota ZERVANOS buat waspada. Jangan sampai kalian teledor akan hal sepele sekalipun, begitu juga gue dan Lian"

Semuanya hanya diam dan menyimak baik baik perkataan pemimpin mereka. Semuanya sekarang berada didalam mode serius.

"Kita memang belum ngeliat tanda tanda penyerangan dari mereka. Tapi, dengan adanya kejadian Dirga dikeroyok kemarin, itu bahkan sudah menjadi tanda waspada. Tidak ada kata berlebihan dalam menjaga diri dan yang lainnya, semua harus saling bahu membahu. Gue gak mau apapun hal buruk terjadi sama anggota gue, termasuk Queen of ZERVANOS!"

"Gue bakal kasih sinyal waspada pada anggota ZERVANOS lainnya" ujar Devano tenang.

Gre menoleh kearah Lian" Li bantu gue buat bajak semua akses internet anggota ZERVANOS. Karena, kemungkinan besar akan ada penghianatan. Jadi gue butuh semua data mereka kecil ataupun besarnya, Lo bisa bantu gue kan?"

"Apa sih yang gue ga bisa" ucapnya seraya menepuk bahu bangga.

"Minum susu kedelai, bisa?" Leon mengangkat satu alisnya, menggoda Lian.

"Mending gue gak bisa minum susu kedelai, daripada lo, udah gede gak bisa minum obat" sontak semuanya tertawa mendengar ucapan Lian.

Ingatan mereka beralih, ketika masih kelas 10 disaat Leon sedang demam. Niat mereka hanya mengisengi nya saja dengan memasukkan obat demam keminuman Leon. Tidak ada yang menduga, cowok itu nangis sambil memuntahkan obat yang berhasil masuk ke tenggorokannya.

Leon sangat malu ketika mengingatnya, itu tangisan pertama bagi seorang king of ZERVANOS dihadapan temannya selain Lian dan Lorenzo. "Diem deh"

"Sumpah ngakak gue, waktu liat Leon nangis sambil mukulin dadanya biar obat yang udah dia telen keluar lagi" bahkan sekarang Devano sudah ngakak.

"Abis pulang dari sekolah dia ngadu kegue gini 'baby mereka jahat. Masa bercandanya gitu, kalo Leon mati gimana. Kan gak lucu mati gara gara minum obat' sumpah ingusnya nempel dibaju gue" Lian memegang perutnya karena tertawa ngakak.

"Apaan sih!"

Kenzaki tiba tiba datang dengan membawa nampan ditangannya yang penuh dengan cemilan sama soda. "Woii ape nih, ada apa ketawa ngakak gitu. Ketinggalan apa gue?"

Baru saja Gre hendak bercerita kepada Kenzaki. Tetapi Leon terlebih dulu menghujaninya dengan tatapan tajam. "Gue gorok leher lo yah!"

"Ampun king haha" masih saja ngakak si Gre.

Kenzaki meletakkan nampan yang ia bawa tadi diatas meja. "Soda cuma buat yang cowok. Lo minumnya susu kotak aja ya Queen, itu pesan bang Nathan tadi"

Alexander Lemos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang