12. Kekuasaan

6 2 0
                                    

Kondisi ruangan BK saat ini sangat mencengkram. Disana ada Lian, Nathan, Leon, dan inti ZERVANOS. Pak Gaga sedang mengintrogasi Lian. Gadis itu masih menunjukkan wajah tenang dengan para pria tampan dibelakangnya.

Brakk!

Pintu dibuka dengan kasar dan menampilkan sesosok lelaki paruh baya bersama wanita yang mungkin seumuran lelaki itu.

"Siapa yang berani nyakitin anak saya sampai masuk rumah sakit ha?!" bentak lelaki itu.

"Mencari saya?" Lian dengan tanpa ada rasa takut, berdiri.

Nathan dan Leon yang tadi duduk disampingnya pun ikut berdiri. Mata kedua lelaki itu sangat tajam tak lain halnya dengan ketiga inti ZERVANOS lainnya. Mereka selalu waspada, berjaga-jaga jika lelaki itu kasar pada ratunya.

"Silahkan duduk dulu . Kita bicarakan ini baik-baik dan dengan kepala dingin," ujar pak Gaga. Mereka menurut.

Lelaki paruh baya dan istrinya tadi mengambil posisi duduk menjadi seberangan dengan Lian. Lian juga ikut duduk diikuti Nathan da Leon disampingnya, sedangkan Devano, Gre,dan Kenzaki tetap berdiri dibelakang.

"Berani-beraninya kamu ngelukain anak saya!" bentak Lexi dengan nada tinggi. Lexi adalah ayah dari Sisil dan disampingnya ada Belle ibundanya Sisil.

"Jika anak anda saja berani sama saya, kenapa saya harus takut," jawab Lian santai.

"Tanggung jawabkan semua perbuatan kamu atas anak saya" ujar Belle.

Lian mengambil dompet Leon. Tanpa ragu sedikitpun ia menyodorkan blackcard yang ia ambil dari dalam dompet. Guru serta orang tua Sisil membelalakkan matanya kaget.

"Ambil ini, saya tahu kalian tidak mampu membayar tagihan rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ambil ini, saya tahu kalian tidak mampu membayar tagihan rumah sakit. Dengan rendah hati saya menyedekahkan blackcard  saya untuk anda" Lian melemparkan blackcrdnya keatas meja yang menjadi pembatas antara dirinya dan orang tua Sisil.

Lexi yang tak terima atas penghinaan Lian dengan kasar ia menggebrak meja.

"DIMANA SOPAN SANTUN KAMU TERHADAP ORANG YANG LEBIH TUA HA!!" teriak Lexi hingga suaranya menggema didalam ruangan itu.

Brak!

Gerbrakan yang tak kalah keras terjadi dimeja yang sama. Pelakunya adalah Nathan dan Leon. Sungguh mereka berdua tidak terima jika ada yang meneriaki kesayangannya.

"MAU MATI?!" kompak mereka berdua. Matanya tajam membunuh. Seketika Lexi kembali duduk mencoba mengatur kembali nafasnya.

"Diharapkan tenang semuanya" lerai pak Gaga yang merasakan keadaan yang semakin menegang. Aura yang sangat berbeda ia rasakan dibagian pihak Lian.

"Saya tidak segan-segan melaporkan anda kepolisi!" ancam Lexi. Tangan Belle bergerak menenangkan suaminya. Ia sengaja memilih diam saja dari tadi, antara takut atau tidak ingin memperpanjang.

Alexander Lemos [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang