👹 Creepypasta - Nur Hilda

28 6 0
                                    

Nama : Nur Hilda Meidiana

1. Aku terjaga dari tidurku. Namun seketika aku panik saat tak bisa kugerakkan satu pun organ tubuhku. Dan perlahan pandanganku menangkap sosok gelap itu. Yang semakin lama kian mendekat. Lalu mulai jelas kulihat ia menyeringai padaku

2. Aku terdiam. Memandangi wajah sahabatku, tubuhnya terbujur lemah tak berdaya dengan beberapa selang infus. Dua hari aku menemaninya di rumah sakit. Namun Tuhan berkehendak lain. Sahabatku tiada. Sungguh itu berita buruk. Namun, ada satu hal yang lebih mengagetkanku. Ketika ternyata rumah sakit yang kudatangi dua hari ini, sudah lama tak berfungsi.

3. Aku tersentak saat mendengar suara ibu memanggilku. Segera kuhampiri sumber suara yang berpusat di dapur itu. Namun, aku teringat bahwa aku sedang sendirian di rumah. Dan saat aku kembali, mataku terpaku melihat sosok yang duduk di sofa dengan kuku panjang dan mata merah menyala.

4. Napasku tersengal. Sesekali aku melihat ke belakang memastikan ia tak lagi mengejarku. Ini sudah larut, tak ada satupun orang yang bisa menolongku. Aku harus sembunyi. Namun langkahku terhenti, kini dia berdiri di depanku. Tatapannya tajam dengan katana di tangannya yang berlumuran darah

5. Aku mematung. Ponsel di tanganku masih menyala. Kalimat terakhir Syifa masih terdengar jelas. "Ana meninggal, Ra. Kecelakaan tadi sekitar ba'da isya'."
Lalu, Ana siapa yang duduk di depanku ini? Aku gemetar, perlahan Ana mengangkat kepalanya, menatap ke arahku. Aku berteriak keras saat ia menyeringai dengan senyuman seram di wajahnya.

CREEPY PASTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang