Ran masuk di sebuah bar ternama, sosoknya yang angkuh membuat siapapun terpana dengan pesonanya.
Tak jauh tempat dia duduk ada sosok pria bersurai pink yang tentu dia kenal, pria bersurai pink itu adalah haruchiyo sanzu kekasih adiknya.
Tanpa basa-basi dia segera menuju tempat Sanzu berada.
"Sepertinya kau mabuk berat." Pertanyaannya hanya ditanggapi dengkuran kecil.
"Cih, padahal baru saja minum dua botol wine." Ran segera mengambil botol itu, tetapi Sanzu segera menariknya kembali.
"Jangan ambil punyaku." Mendengar ocehan Sanzu membuat pria bersurai dwiwarna itu tersenyum gemes.
"Pantas saja Rin suka sama kamu." Ucap Ran dengan senyum jahatnya.
Entah apa yang dipikirkan Ran, tapi tiba-tiba saja dia memberikan Sanzu lebih banyak wine. Tak luput matanya melihat bibir dengan dua luka disudut bibir itu.
'cantik.'
Gumamnya tanpa dia sadari.
Cup
Sebuah kecupan lembut diberikan Ran ke Sanzu, tentu itu tidak berjalan dengan mulus. Sebab Sanzu langsung memukul Ran.
"Brensek." Ucap Sanzu sambil mengusap bibirnya.
"Duh kasar sekali sih mulut mu ini." Jawab Ran tepat di telinga Sanzu. "Seperti perlu aku lembut kan." Lanjutnya sambil memegang kedua tangan Sanzu keatas.
Ran segera mendekatkan wajahnya ke wajah Sanzu.
Chuuup
Mata Sanzu seketika membulat sempurna, itu karena Ran mencium dan melumatnya dengan kasar.
"Mmmmhhh...mmhh le..pas dasar mesum."
Sanzu menutup mulutnya erat-erat, itu karena dia merasa lidah Ran berusaha masuk.
Ran yang mendapat balasan seperti itu hanya tersenyum, dia tentu punya banyak ide. Apalagi tangan satunya menganggur.
Tanpa basa-basi ran segera mengangkat daku Sanzu dengan kuat, dan menggigit bibir bawahnya.
"Ugh..." Sanzu terbatuk parah.
Bau darah tercium di hidungnya, membuat dia membuka mulut. Tentu kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Ran, Ran segera melumat bibir manis Sanzu.Tidak diberikan lagi kesempatan untuk menutup mulut, Sanzu tertegun karena Ran main sangat kasar.
"Mmmmhhh..mmh." Sura laknat keluar dari mulut Ran. Dia nampak menikmati alur permainan yang dia buat sendiri.
"Mggh...mggh.." Ran yang mendengar desah Sanzu menjadi lebih bergairah.
'manis'
Ran melepaskan tautannya ketika dia mendapatkan tepukan pelan Dari Sanzu, Sanzu Menatap Ran dengan wajah merah dan mata sayu.
"Chi, manisnya." Decih Ran melihat wajah Sanzu, dia yang tidak tahan pun mencium Sanzu kembali lalu membawa ke hotel.
Dengan sedikit perlawanan akhirnya dia berhasil membawa Sanzu ke hotel, sesampainya di hotel Ran segera membawa Sanzu menuju kamar pesannya.
Ran merebahkan tubuh Sanzu lalu menindihnya dan mencium Sanzu kembali, ciuman Ran turun ke leher Sanzu dan memberikan beberapa tanda kepemilikan disana.
"Emmmh." Desahan Sanzu merasa ada sesuatu yang tegang dibawahnya.
Srakkkkk....
"Ahhh.. sial.." Sanzu segera menutup dadanya dengan kedua tangannya kerena Ran baru saja merobek baju milik Sanzu.
Ditempat lain Rindou sedang tidak bisa tidur karena Besok hari yang dia tunggu tiba.
"Chiyo sudah lima tahun ya kita tidak ketemu."
"Besok adalah hari dimana kau mengucapkan janji kepadaku."
"Aku harap kak Ran tidak posesif seperti dulu."
Entah sudah berapa ronde Ran menggempur Sanzu, yang jelas sekarang pira bersurai pink itu sedang tidak sadarkan diri.
"Apa yang telah aku lakukan."
Ran menatap kearah jendela, matanya terbuka lebar.
"Sudah pagi."
"Apa aku baru saja menggagahi seseorang, selain mitsuya."
Ran menatap pria bersurai pink, lalu mengecup surainya.
"maafkan aku..."
Gak biasa command deh aku. Ada yang mau ngasih masukan, atau apa gitu.
See y....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [ RanXSanzu ] End
Fanfictionentah sejak kapan hubungan itu terjadi, yang jelas ran sangat menyukai kekasih adiknya sendiri. ran sadar jika yang dia lakukan itu salah, toh dia juga sudah punya kekasih. tapi mau dipungkiri bagaimana pun juga, ran tetap lah manusia biasa. tempat...