Saat ini Rindou, Baji dan juga Wakasa sedang berada di tempat pelelangan barang antik. Baji sedikit bingung dengan pemikirannya Rindou bagaimana bisa dia akan membeli cincin pertunangan di tempat seperti ini.
"Rin Lo yakin mau beli cincin disini?" Sebenarnya Baji udah bertanya ke pria bersurai dwiwarna itu terus tentang perihal ini. Tapi jawab Rindou juga sama.
"Tantu aku yakini." Bagi Rindou tempat inilah yang cocok untuk mencari cincin spesial untuk orang spesial, karena semua yang di lelang. Di pelelangan ini hanya menjual barang yang sudah tidak ada duplikatnya atau bisa dikatakan hanya ada satu di dunia, itu mengapa dia pergi kesini terlebih lagi untuk bisa ikut lelang ini bukan sembarang orang yang bisa ikut, beruntungnya dia terlahir di keluarga haitani yang sudah terkenal di kalangan orang penting.
"Emang kau mau cari cincin seperti apa?" Sekarang giliran Wakasa yang bertanya.
"Jangan-jangan Rin kau cari cincin Medusa." Tuduh Baji begitu saja, sedang Rindou hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari kedua insan ini.
Sudah beberapa barang yang dilelang tapi belum juga ada tanda-tanda cincin atau perhiasan lainnya, kebanyakan hanyalah senjata dan juga beberapa benda yang tidak terlalu berguna. Tapi saat Wakasa dan juga Baji sudah putus asa dengan pemikiran temannya ini, tiba tiban saja sebuah cincin bermotif burung vinik dan terdapat berlian berwarna merah menyala muncul.
"Ini yang aku tunggu." Rindou berucap sambil menunjukkan selembaran kertas dimana itu daftar barat-barat yang akan dilelang.
"Kok kamu bisa dapat ginian Rin." Tanya Baji.
"Biasa kekuatan orang dalam." Jawab Rindou dengan entengnya.
Cincin yang Rindou inginkan, bukan sembarang cincin karena cincin itu melambangkan cinta yang kuat dan abadi, bagaikan burung vinik yang hancur akan terlahir kembali.
Tak berselang lama semua orang mulai melakukan tawar-menawar, tapi tak perduli berapa harganya Rindou pasti akan membelinya, meskipun harus menguras tabungannya.
"Satu juta."
"Dua juta."
"Lima juta."
"Sepuluh juta."
Wakasa merasa kalo tawar-menawar mereka terlalu kecil, kalo seperti ini dia juga bisa.
"Sepuluh juta apa ada yang mau menawarnya lebih dari ini." Tanya Juru lelang.
"Sebelas juta." Ucap Wakasa.
Dengan begini dia bisa membelikan cincin yang diinginkan Rindou, tapi wakasa sepertinya melupakan sesuatu.
"Dua belas juta." Baji juga tidak mau kalah dengan pria bersurai perak itu, sedang Rindou hanya diam meratapi perilaku kedua temannya ini.
"Apa kalian tau lelang ini menggunakan uang dolar bukan Yen." Ucapan Rindou tentu berhasil membuat Baji berkeringat dingin, sedangkan Wakasa merasa tertolong dengan ucapan Baji barusan.
"Apa tidak ada yang mau, baik kalo gitu cin..." Pernyataan juru lelang dihentikan dengan seseorang mengangkat tangan.
"Lima belas juta." Ucap Rindou.
Sementara Wakasa dan juga Baji merasa miskin didepan pria bersurai dwiwarna itu, sedang Rindou terlihat kegirangan karena telah berhasil mendapatkan barang yang dia inginkan.
Setelah melakukan pembayaran kini Rindou mengajak Baji dan juga Wakasa pergi ke restoran Korea, tak lupa dia juga menghubungi teman-teman yang lain.
Terlihat Izana, kakucho, Mikey, chifuyu, hakkai dan juga mitsuya sudah sampai. Rindou yang melihatnya segera menemui mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry [ RanXSanzu ] End
Fanficentah sejak kapan hubungan itu terjadi, yang jelas ran sangat menyukai kekasih adiknya sendiri. ran sadar jika yang dia lakukan itu salah, toh dia juga sudah punya kekasih. tapi mau dipungkiri bagaimana pun juga, ran tetap lah manusia biasa. tempat...