12 kesempatan

662 52 79
                                    

Butuh waktu hampir dua jam menuju ke lokasi yang Ran kirim.

Sesampainya di lokasi Rindou langsung memeluk sang kakak, tujuannya supaya kakaknya bisa sedikit tenang.

"Kak gimana apa udah ada kabar." Ucap Rindou di dekapan kakaknya.

Sang empu hanya menggeleng, terlihat jelas wajahnya panik dan sedih mendominasi, Rindou yang melihat kakaknya seperti ini tentu tidak tega. Sedangkan Sanzu hanya mati kutu melihat tingkah mereka.

"Rin sebaiknya kita segera mencari keberadaan mitsuya." Pendapat Sanzu seketika menghangatkan suasana.

"Kau benar." Ran menyetujui perkataan Sanzu barusan.

Rindou mengerutkan keningnya memijat pangkal hidungnya, dia nampak sedang berfikir mencari titik terang dari permasalahan ini.

"Rin tau." Ran seketika tersentak kaget karena menerima pukulan keras dari sang adik.

"Sakit tau Rin." Ucapnya sambil mengelus lengan kanannya.

"Rin punya ide gimana caranya menemukan kak suya." Rindou berucap dengan nada membanggakan diri.

"Jangan bilang kamu mau cari mitsuya diseluruh Roppongi." Ejek Ran.

"Sayang kalo rencananya seperti itu mungkin lebih baik polisi aja yang bertindak." Pinta Sanzu.

Rindou yang mendapat tanggapan seperti itu, tentu saja membuat dia naik pitam, dengan tersenyum manis dia langsung menjitak kepala mereka berdua.

"Aahhkk..." Pekik Ran dan Sanzu secara bersamaan.

"Maknanya jangan ambil kesimpulan sendiri."

Dengan kesal Rindou menjelaskan bagaimana cara menemukan keberadaan mitsuya. Ran dan Sanzu yang mendengar rencana Rindou terkejut di buatnya, mereka lupa kalo Rindou itu orang yang jenius, tanpa pikir panjang mereka seger bergerak mencari keberadaan mitsuya.

Rencana Rindou cukup simpel dan mudah, mereka di bagi menjadi dua tim. Tim satu terdiri dari Sanzu dan juga Ran, yang bertugas langsung mencari keberadaan mitsuya, sementara tim dua terdiri dari Rindou sendiri. Tugasnya simpel dia cuma harus melacak keberadaan mitsuya.

Bagi kebanyakan orang melacak keberadaan seseorang itu sulit, apa lagi mereka tidak bisa melacak lewat telepon pintar. Tapi lain ceritanya dengan Rindou, yang emang udah ahli dengan hal ginian.

Sebenarnya Rindou udah menjadi hacker lumayan lama, awal dia menjadi hacker karena berita hoax dari Ran. Yang mengatakan Sanzu berpacaran dengan mucho, ini membuat Rindou marah, alhasil mucho diteror Rindou habis-habisan di media sosial.

Mulai dari penyimpanan tiba-tiba hilang, pembajakan data, penyimpanan memori penuh padahal baru beli yang baru, handphon yang gak bisa dibuka kalo gak bayar, akun media sosial diblokir hingga semua akses internet tidak bisa Mucho gunakan. Itu terjadi hampir setahun lamanya, gak kebayang gimana rasanya tinggal di masa modern tapi hidup udah kayak di jaman prasejarah.

Iya Rindou saat itu sedang cemburu buta, sampai-sampai dia melakukanya dengan ikhlas lahir batin.

Saat ini Rindou mulai melacak keberadaan mitsuya, laptop sudah diotak-atik, jari-jarinya yang lentik tidak berhenti bergerak. Dia melakukan dengan tenang dan telaten meskipun khawatir dengan kakak kesayangannya itu.

Hampir lima belas menit Rindou melacak keberadaan mitsuya, sementara Ran kini sibuk membelai surai Sanzu.

Sedangkan Sanzu hanya diam, tidak memperdulikan setiap tindakan Ran, yang mendapat tanggapan seperti itu justru malah tersenyum simpul.

"Ran lebih baik kita fokus mencari keberadaan mitsuya."

"Kita bergerak setelah Rindou memberitahu lokasinya kan."

Sorry [ RanXSanzu ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang