15 Liburan

418 43 73
                                    

Kegelapan telah pergi tergantikan oleh cahaya mentari yang dengan lembut menyentuh kulit.

Ran mulai membuka matanya perlahan, dia saat senang dengan sosok pemuda cantik dihadapannya saat ini. Pemuda dengan surai pink itu tapak tenang, dia mulai mendekatkan bibirnya dengan pemuda itu, jarak semakin dekat hingga deru nafas terdengar. Dia mulai menutup mata dan ingin segera merasa morning Kiss.

Cup

Tunggu ini bukan bibir tapi seperti kening.

Ran mulai membuka mata dan benar saja ternyata dia salah mencium orang, terlihat sang adik sedang tersenyum lembut dihadapannya.

"Pagi kak." Ucap Rindou sambil mengusap surainya dengan kasar.

"Sepertinya Rin mau mandi dulu." Rindou mulai turun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.

"Oh ya kak tolong dong handphone Rin di cahs kemarin lobet Rin belum semangat mengecahsnya." Dia pun mulai masuk ke kamar mandi.

"Dasar..." Dengan tidak ikhlas ran mulai mengechas handphone Rindou, tak sengaja dia melihat foto wallpaper sang adik dengan Sanzu yang terlihat sedang berpelukan.

"Cih menyebalkan." Moodnya yang awalnya bagus berubah menjadi suram seketika.

Ran ingin sekali menyingkirkan Rindou secepatnya, tapi dia juga merasa tidak tega mengingat dia dan juga Rindou adalah saudara kembar.

'bagaimana cara menyingkirkannya tanpa harus membuatnya terluka.'

Sial Ran tidak bisa melakukan hal yang sama kepada Rindou, adiknya terlalu pintar jika dia menyingkirkan Rindou seperti dia menyingkirkan Mitsuya makan Rindou akan lebih mudah mengetahui siapa yang sebenarnya yang salah.

Cih bagaimana pun dia juga tidak bisa hidup tanpa Sanzu, pria yang telah membuatnya tergila-gila akan sebuah cinta atau ambisi belakang.

Karena sedang merasa gundah Ran memutuskan pergi keluar sebentar.

***

Sementara Rindou yang sudah selesai mandi terlihat panik.

"Aduh kok aku lupa gak bawa handuk." Dengan wajah masam dia terpaksa meminta bantuan kakaknya. 'ini memalukan.'

Kini Rindou mulai membuka pintu kamar mandi sedikit, dia mulai mencari sosok Kakaknya tapi sialnya sang kakak tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

"Kebiasaan, kakak itu ibaratkan hantu, saat tidak dibutuhkan ada tapi saat Rin butuh pasti hilang." Ujar Rindou yang tampak frustasi.

Satu-satunya cara saat ini hanya satu dia keluar dan ambil handuk milik kakaknya, tapi kenyataannya tidak semudah itu. Dia tidak tau dimana letak handuk kakaknya berada ditambah lagi disana masih ada Sanzu, memang Sanzu masih tertidur tapi pria bersurai pink itu bisa terbangun kapan pun.

Sepertinya tubuh Rindou mulai merasakan dinginnya udara pagi, dia nampak mengigit terlihat jelas giginya bergetar.

Dengan menghela nafas panjang dia mulai melangkah keluar dari kamar mandi dan menuju lemari kakaknya.

'Ah sil kenapa dikunci.' Rindou terlihat ingin menangis dia seperti orang gila dirumahnya sendiri.

Dengan sabar dia mulai mencari Kunci lemari kakaknya, tapi sesuatu membuatnya kaget.

"Nyinyo kemarin malam masih kurang ya." Rindou sangat mengenal suara ini suara yang bikin dia candu.

"Chi.. Chiyo Rin sedang mencari handuk tapi gak ketemu." Semburan kemerah terlihat jelas diwajah Rindou.

Sebenarnya saat ini Sanzu merasa sangat gemas ingin sekali memakan kekasihnya, tapi melihat Rindou yang nampak bingung jadi mengurungkan niatnya, terlebih lagi sekarang dia berada dikamar Ran, pria bersurai dwiwarna itu bisa masuk kapanpun dia mau.

Sorry [ RanXSanzu ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang