Salam dari Serang hehe...
Kalo di tiktok, viral salam dari Binjai kalo di sini aku ganti jadi Serang 😁Cung yang udah vote? Moga makin cakep 😳
Yang rajin komen aku doain yg jomblo moga cepet dapet pasangan, yg ga jomblo moga makin langgeng 🤠
Bismillah dulu kuy....
•
•
•✨ Happy Readings ✨
"Bagaimana perasaanmu hari ini?" Cyra menghela nafas kasar saat dokter Mila bertanya, saat ini ia memang tengah berada di rumah sakit untuk melakukan sesi konseling.
"Cyra!" dokter Mila memanggilnya, seulas senyum hangat ia berikan pada pasiennya dari dulu dan sekarang. "Jangan takut, bicarakan apa yang terjadi."
"Jadi, bagaimana perasaanmu hari ini?" dokter Mila kembali menanyakan hal yang serupa.
"Bad, hampa dan monoton." Dokter Mila lagi-lagi tersenyum, seperti dugaannya Cyra kembali mengalami gangguan mental usai kejadian traumatis di masa lalunya. "Sejak kapan mengalami hal seperti ini?" tanyanya.
"Dokter mungkin tau saya yang memang sudah bersikap dingin sejak dulu, tapi saya sekarang mengalami Alexithymia dan hal itu sejak 2 tahun yang lalu di saat saya sendirian di negeri orang." Sembari mendengarkan, dokter Mila menyempatkan dirinya untuk menulis poin-poin penting yang di sampaikan Cyra.
"Apa alasan kamu tinggal sendirian di negeri orang?" Terlihat Cyra menengadah ke atas, gadis itu sedang mengingat kembali masa lalu pahitnya. "Karena rasa bersalah yang terlalu besar Dok, Dokter mungkin sedikitnya tau tentang saya dari papa Fahmi perihal kejadian 5 tahun lalu. Meninggalnya mama Karina dan Ariel membuat rasa bersalah yang dulu sempat hilang datang lagi dan membuat saya lebih tertekan, mereka-" Tiba-tiba saja Cyra merasa pasokan oksigen di dadanya menipis, ia menekan dadanya mencoba menarik nafas dalam-dalam. "Mereka pergi k-karena s-saya," lanjut Cyra dengan terbata.
"Cukup Cyra! Jangan memaksakan diri kamu untuk kembali mengingat kejadian itu." Dokter Mila khawatir, wanita itu mengambil segelas air dan sebutir obat penenang lalu menyodorkannya pada Cyra. "Diminum dulu air dan obatnya supaya kamu lebih tenang," sambungnya.
Cyra mengambil gelas serta obat itu, meminumnya dengan perlahan. Jeda beberapa menit untuk Cyra bisa tenang kembali.
"Sudah bisa kita mulai lagi?" tanya dokter Mila.
"Silakan, Dok."
"Sudah sering mengalami insomnia juga?"
"Sering, bahkan tadi malam saya kembali memimpikan kejadian itu. Saya kembali melihat di mana Ariel dan mama Karina yang tergeletak tak berdaya dengan darah bercucuran." Di pangkuan pahanya, kedua tangan Cyra mengepal erat seolah menyalurkan peraasaan yang sulit ia jelaskan.
"Jangan menyalahkan diri terus Cyra! Semua terjadi karena takdir. Kita tidak akan pernah tau kematian orang lain."
"Tapi mereka melakukan itu untuk saya Dok, bagaimana mungkin saya bisa hidup tenang di saat banyak nyawa yang sudah berkorban?" Meski perasaannya hambar, namun sorot matanya menatap kesal dokter Mila.
"Oke santai, jika nanti malam insomnia kembali mengganggu kamu minum saja obat penenang. Saya kasihan melihat kamu yang kekurangan tidur dan lihat!" dokter Mila menyodorkan cermin kecil pada Cyra. "Kantung mata kamu terlihat jelas, saya khawatir Bintang akan pindah ke lain hati jika kamu tidak pandai merawat wajah Cyra." Mendengar hal itu Cyra mendengus, sorot matanya menampakkan ketidaksukaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CYRA 2 {COMPLETE}
Romance{SEQUEL DARI CYRA STORY BY FIAA_AN} °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ❞ 𝕂𝕚𝕤𝕒𝕙 𝕜𝕚𝕥𝕒 𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝕦𝕤𝕒𝕚 ❞ - 𝒞𝒴ℛ𝒜, © 2022 "Tugasku berusaha Sedangkan, tugasmu adalah membiarkan." Cyra, seorang gadis yang sudah terluka terl...