CYRA update nih, mau bilang apa ke aku?
Yg vote pokoknya tambah cakep 🤠
Yg rajin komen, para calon penghuni surga nihh karena banyak pahala bikin aku seneng 🙂
Bismillah...
•
•
•✨ Happy Readings ✨
Cyra menatap datar pemandangan di depannya saat ini, meski seharusnya ia senang karena di malam ini semuanya berkumpul lagi. Ada Esta, Bumi, Koko, Okky, Langit, juga Bintang sendiri. Tak banyak yang berubah dari mereka, hanya sedikit perubahan wajah yang semakin terlihat dewasa. Untuk sifat, mereka masih sama seperti dulu saat pertama kali Cyra kenal. Seperti Bumi, pertemuan pertama mereka saat dulu Bumi yang mengatakan dirinya cantik. Tak jauh berbeda dengan sekarang, lelaki yang berprofesi sebagai asisten pribadi Bintang tersebut juga kembali memujinya, hanya saja kali ini ada Bintang yang sudah mendelik tak suka jika Bulannya dipuji-puji oleh lelaki lain.
"5 tahun nggak ketemu lo makin cantik aja, berasa lagi liat bidadari kayangan." Bumi menatap takjub Cyra yang malam ini memakai dress hitam selutut. Lelaki itu mengabaikan tatapan menusuk dari lelaki di samping Cyra yang merangkul pinggangnya posesif.
"Lo nggak ada niatan mau pindah haluan gitu? Contohnya ke gue, Ra." Dengan rasa percaya dirinya Bumi menyugar rambut ke belakang agar terlihat mempesona.
"Tai kucing rasa Vanila, biar si Bumi cicing kasih aja laba-laba," sahut Okky yang jengah, lelaki itu sengaja menyebutkan hewan yang paling Bumi benci agar lelaki itu bisa diam.
"Heh Okky Jelly Drink! Diem lo kampret! Lo juga gue kasih kecoa langsung kicep." Mereka jadi teringat saat dulu Okky yang teriak-teriak kesetanan hanya karena ada kecoa di kamar mandi.
"Lo berdua kalo ngomong terus gue bawa ke kandangnya Mumu dan Momo." Bintang yang juga jengah pun akhirnya bersuara, sedangkan Okky dan Bumi tiba-tiba saja langsung terdiam seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengah ke udara. "Ampun bos, gue diem deh daripada Innalillahi nantinya," sahut Okky.
"Gue juga Bos, gue diem deh gue masih sayang badan soalnya." Bumi ikut menyahut. Siapa yang tak langsung diam jika Bintang sudah menyebutkan dua hewan buas kesayangannya, si Mumu dan Momo singa betina dan jantan yang ia pelihara juga di belakang rumah. Jika Edo memelihara monyet, angsa, ayam, kambing lalu Ares yang memelihara kucing dan ayam. Berbeda dengan Bintang, ia memilih kucing besar nan buas itu untuk dipelihara di rumahnya.
"Siapa Mumu dan Momo?" Cyra yang juga menangkap perkataan Bintang ikut menyahuti, gadis itu penasaran hewan seperti apa yang membuat Bumi dan Okky langsung terdiam.
"Beuhhh, mereka cuma meong kok Cyra," sahut Okky.
"He'em meong." Bumi mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Cuma sama kucing kalian takut?" Satu alis Cyra terangkat.
Langit tersenyum, "Mumu dan Momo bukan kucing biasa tapi mereka kucing besar, Bulan," katanya.
"Kucing besar?" tanya Cyra yang langsung diangguki kelima lelaki tampan itu.
"Besok gue pengen kenalan sama mereka." Cyra menoleh ke arah Bintang, lelaki itu dengan cepat mengangguk lalu mengangkat tangannya ke atas untuk mengelus puncak kepala Cyra.
"Besok aku kenalin Mumu sama Momo ke kamu, mereka pasti seneng ketemu sama mommy-nya," kata Bintang.
"Ck, ngeri gue. Mereka emang cocok, sama-sama nggak penakut," celetuk Esta.
"Nanti kita juga harus punya peliharaan, Yang," sahut Bumi, tangannya yang tadi di atas meja bergerak merangkul bahu Esta. "Yang kecil aja tapinya," lanjutnya.
"Sekalian aja lo pelihara Amoeba, kan kecil tuh sampe nggak keliatan pake mata manusia." Esta menyentak, ia juga melepaskan rangkulan tangan Bumi di bahunya lalu menatap garang sang pelaku yang kini cengengesan.
"Galak banget sih pacar aku ini," ujar Bumi.
"Ihh siapa yang jadi pacar lo, hah?" sentak Esta.
"Lo lah siapa lagi?" balas Bumi.
"Idihhh najis tralala," kata Esta seraya memasang wajah jijik.
"Najisnya sekarang, giliran nanti kamu mohon-mohon biar aku bilang saya terima nikah dan kawinnya." Bumi senyam-senyum sendiri yang dibalas delikan tajam oleh Esta.
"Ko lo diem-diem bae? Ngapa lo?" Okky yang duduk di sebelah Koko merangkul bahu cowok yang kini rapi dengan pakaian santainya.
"Dia murung karena mikirin biaya buat kawin," celetuk Bumi. "Eh salah maksud gue nikah, kawin sama nikah beda kan?"
"Beda karena otak lo isinya kotor, kampret!" Okky yang kebetulan duduk diapit Bumi dan Koko dengan mudahnya menoyor kepala Bumi.
"Ihhh kamu mah su'udzon." Bumi merengut. "Gue kan nggak kepikiran ke sana, yang gue maksud beda kan hurufnya. Lo gimana sih? Gitu aja kagak nyaho."
"Yok gelut yok! Mumpung ini cafe deket sama sirkuit," seru Okky gemas pada Bumi.
Koko yang tadi diam menoleh pada Okky dengan satu alis terangkat, "Kalau mau gelut di ring tinju bukan di sirkuit, oncom!" Tangannya pun turut gemas dengan menoyor kepala Okky.
"Ehehe calm down calon manten." Okky menyengir kuda, sedetik kemudian ia menoleh pada Bintang dan Cyra. "Eh iya, gue kira yang bakal married duluan si bos sama Cyra tapi ternyata si Kokocrunch duluan yang married. Btw, lo kapan Bos?"
Bintang mengulas senyum tipis, tangan yang sejak tadi merangkul pinggang Cyra begitu posesif bergerak meraih tangan Cyra menggenggamnya penuh kelembutan, "Lo tanyain aja sama bidadari di samping gue," katanya.
"Anjayy, cowok kulkas kalo udah bucin begitu ya Bum? Si Bos udah kayak cowok-cowok wattpad," kata Okky yang langsung diangguki oleh Bumi. "Yang kita kapan deh kayak gitu?" Bumi kembali melancarkan aksi, matanya menatap ke arah Esta yang memasang wajah garang.
"Gitu aja sono lo sama Saronah!" dengus Esta yang membuat Bumi mencebik, cowok itu jelas tau siapa si Saronah itu. Cewek udik di kantor yang selalu mengejar-ngejar dirinya.
"Maunya sama lo lah Ta, Saronah nggak punya body mulus kayak gitar Spanyol. Body dia krempeng macem triplek."
"Sialan! Jadi lo modus sama gue karena body gue bagus gitu?" telak Esta.
"Kagak, anjir gue salah ngomong lagi." Bumi mengacak rambutnya pelan. "Ky, bantuin gue dong. Lo kan sama-sama buaya kayak gue," ucap Bumi pada Okky.
"Gue udah tobat, oncom! Kagak buaya lagi gue." Okky memang benar-benar sudah bertaubat dari ke-playboyannya, ia begitu karena memiliki janji pada Sweety kekasihnya sejak 3 tahun lalu.
"Udah udah, ini kenapa bahasannya jadi ke mana-mana?" Langit, si bijaksana yang selalu menengahi. Cowok tampan yang berprofesi sebagai seorang dokter itu menatap satu persatu para sahabatnya. Berbeda dengan Esta, yang langsung tertunduk malu karena Langit juga menatapnya. Sejak dulu, perasaan Esta tak pernah berubah. Gadis itu masih mencintai Langit begitu dalamnya, tak banyak yang tau mungkin hanya dirinya dan Cyra seorang.
———————🌜🌜🌜———————
SIAP YA BUAT NEXT CHAPTER?
SPAM VOTE DAN KOMEN DULU DONG
FOLLOW AKUN WP : @fiaa_an
FOLLOW JUGA AKU TIKTOK : @fiaafnh
DI SANA AKU AKAN BUAT KONTEN-KONTEN MENARIK, ATAU KALIAN AKAN TAU INFO-INFO CERITA CYRA. BISA AJA AKU SPOILER NEXT CHAPTER DI SANA ✨

KAMU SEDANG MEMBACA
CYRA 2 {COMPLETE}
Romance{SEQUEL DARI CYRA STORY BY FIAA_AN} °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° ❞ 𝕂𝕚𝕤𝕒𝕙 𝕜𝕚𝕥𝕒 𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝕦𝕤𝕒𝕚 ❞ - 𝒞𝒴ℛ𝒜, © 2022 "Tugasku berusaha Sedangkan, tugasmu adalah membiarkan." Cyra, seorang gadis yang sudah terluka terl...