Hello prend👋
HARGAI CACA! JANGAN SIDERS DAN PLAGIAT CERITA INI!!
BANTU PROMOSIIN DI INSTAGRAM/TIK TOK/TWITTER/ AKUN SOSIAL MEDIA KALIAN YANG LAIN💓
CERITA AKAN CEPAT UP KALO KALIAN VOTE DAN KOMEN DISETIAP PARAGRAFNYA🐣
HAPPY READING 🍼
•••••••••••••••••••••••••
"Enggak mau pede, enggak mau pede, tapi dari zigot gue emang udah ganteng."
_Gio Putra Piter_
Malam ini tidak seperti malam-malam biasanya, suasana mencengkam terjadi dalam satu ruangan yang hanya diisi 5 orang remaja laki-laki. Hujan deras serta angin berhembus kencang membuat suasana semakin menyeramkan.Suara petir yang bersahutan tidak membuat 4 orang remaja ketakutan, berbeda dengan satu orang didepan mereka. Seorang remaja laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolah itu nampak bergetar ketakutan.
Sedangkan 4 remaja lainnya tengah menatap dingin orang didepannya. Mereka tidak merasa iba dengan orang itu, menikmati setiap ekpresi ketakutannya. Salah satu dari mereka berjalan mendekati orang itu.
“Lo tau siapa kita?” tanyanya.
Orang itu mengangguk. “I-iya.”
Laki-laki yang tengah memainkan pistol ditangannya berjalan mendekati sahabat dan mangsa didepannya –orang yang sedang duduk terikat– sebuah seringaian ia tunjukkan. Ia mengarahkan pistol ditangannya tepat dikepala orang itu.
“Kalau lo tau, kenapa lo masih berani ngusik kita?” Menatap tajam mangsanya. “udah bosan hidup, hm?”
“M-maaf, tolong lepasin gue,” mohon laki-laki yang terikat kuat –Arvian– membuat dua laki-laki didekatnya terkekeh pelan.
“Lo mau kita lepasin?” tanya laki-laki lain dengan suara berat khasnya.
Arvian mengangguk cepat, ia tidak ingin melewatkan kesempatan itu. Lagi-lagi dua laki-laki didepannya terkekeh, apa salah jika ia ingin lepas dari iblis berparas malaikat ini? Pikirnya.
“Mati dan kita bakal lepasin lo!” sambung laki-laki yang sedari tadi hanya diam memperhatikan sahabat-sahabatnya.
Tubuh Arvian menegang, nafasnya tidak beraturan, atmosfer dalam ruangan ini menjadi sempit. Ia takut, namun ini semua kesalahannya yang telah berani mengusik empat orang didepannya. Jika saja waktu bisa diputar, ia pasti tidak akan mengusik orang-orang ini.
“Nggak perlu tegang gitu dong, santai aja,” ucap laki-laki didepannya –Gio Putra Piter– dengan tatapan mengejek.
Seorang laki-laki –Prince Zerganio Anderson– mengayunkan kakinya hingga berada didepan mangsanya. Ia hanya menatap dingin dengan wajah datar miliknya, mengambil sesuatu dari dalam saku hoodie yang tengah ia gunakan saat ini.
Sebuah pistol hitam dengan lambang ‘Z’ berwarna keemasan, ia keluarkan secara perlahan, dapat ia lihat tubuh mangsanya –Arvian– bergetar hebat akibat ketakutan. Memainkan pisau itu dengan santai, sahabat-sahabatnya pun hanya diam melihat apa yang akan ia lakukan.
Dorr
Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Zergan melepaskan sebuah peluru mengenai jantung mangsanya. Perasaan senang menyelimutinya saat tembakannya tepat mengenai sasaran, memang kemampuannya dalam hal menembak tidak dapat diragukan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVIO
Teen FictionFollow sebelum membaca!! {Call me Caca!!} ~Cerita ini merupakan cerita Zerganio Anderson New Version~ Empat orang remaja yang terkenal sebagai trouble maker di SMA Starlight. Tingkah mereka sering membuat warga sekolah geleng-geleng melihatnya. Bahk...