11. ZAVIO

284 74 108
                                    

Hay bestie👋

HARGAI CACA! JANGAN SIDERS DAN PLAGIAT CERITA INI!!

BANTU PROMOSIIN DI INSTAGRAM/TIK TOK/TWITTER/ AKUN SOSIAL MEDIA KALIAN YANG LAIN💓

🐣

Happy Reading 🌹
••••••••••••••••••••••••••••••

Azka terus menarik pergelangan tangan Meila tanpa mengindahkan ringisan gadis itu. Ia membawa sang gadis ke sebuah taman yang terletak di belakang sekolah. Taman ini sangat indah, di tumbuhi berbagai tamanan bunga dan selalu di rawat oleh pihak sekolah.

Meila berdecak kesal, laki-laki yang sedari tadi menariknya tidak membuka mulutnya sekali pun. Padahal ia sudah banyak melontarkan berbagai pertanyaan.

Ia berhenti memberontak, pasalnya setiap ia memberontak maka tangan Azka akan semakin kuat mencengkram pergelangannya.

Dugh

Meila meringis saat tidak sengaja menabrak punggung kokoh milik laki-laki yang sedari tadi menariknya kasar. “Kalo mau berhenti tuh bilang-bilang biar nggak nabrak kek gini!”

Azka memutar tubuhnya menghadap Meila. Matanya menyorot tajam dengan wajah datar, terlihat menakutkan tapi tidak bagi Meila. “Lo nggak bisa apa, satu hari nggak buat ulah?!”

“Nggak bisa,” balas Meila acuh. Ia sibuk memperhatikan sekitarnya, taman yang indah dan ia baru pertama kali menginjakan kaki disini.

“Dengerin gue!” Suara Azka nampak serius, Meila dengan ogah-ogahan menatap laki-laki itu.

“Gue di suruh sama Om Bisma buat ngejagain lo!” tegas Azka membuat Meila terkejut.

“Nggak! Apa-apaan sih lo?! Gue bukan anak kecil yang harus di jaga!” Meila tidak habis pikir, bisa-bisa ia akan susah membuat ulah bersama sahabat-sahabatnya kalau Azka di suruh buat jagain dirinya.

Azka mengendikan bahunya. “Lo bisa protes sama Om Bisma.”

“Lo aja yang bilang ke Papa,” ucap Meila.

“Bilang apa?” tanya Azka.

Meila berdecak sebal. “Bilang, kalo lo nggak mau jagain gue.”

“Nggak.”

“Bantuin gue dong!”

“Nggak!”

“Kenapa sih? Padahal gampang lho tinggal ngomong.”

“Males.”

“Gue tau kok lo nggak mau jagain gue, lo pasti terpaksakan? Makanya bilang ke bokap gue.” Meila sangat berharap jika Azka mau membantunya.

“Siapa?”

Meila menatap bingung ke arah Azka. “Hah?”

Azka berdecak. “Siapa yang bilang nggak mau jagain lo?”

“Terus lo mau jagain gue?” tanya Meila menunjuk dirinya sendiri.

ZAVIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang