5. ZAVIO

448 103 236
                                    

Hay 😽

HARGAI CACA! JANGAN SIDERS DAN PLAGIAT CERITA INI!!

BANTU PROMOSIIN DI INSTAGRAM/TIK TOK/TWITTER/ AKUN SOSIAL MEDIA KALIAN YANG LAIN💓

CERITA AKAN CEPAT UP KALO KALIAN VOTE DAN KOMEN DISETIAP PARAGRAFNYA🐣

Happy Reading 🌹
••••••••••••••••••••••••••••••

"Kalah sebelum memulai permainan lo sendiri? Lemah!"

_Marsha Alexzhandra_

Suara deruman motor bersahutan, banyak orang di tempat itu. Dominan para laki-laki dengan motor besar milik mereka, ada beberapa perempuan dengan pakaian ketat tengah menggoda para lelaki itu.

Tempat ini adalah sebuah tempat yang sering dijadikan sebagai arena balap liar, tempat ini tidak setiap hari dibuka.

Tak jauh dari lintasan untuk balapan, terdapat empat orang laki-laki yang baru saja datang. Kedatangan mereka disambut heboh oleh orang-orang disana. Apalagi salah satu dari mereka adalah seorang raja jalanan yang terkenal dingin dan kejam.

“Banyak banget orang disini,” ucap Gio.

Alvano mengangguk. “Biasanya nggak se-ramai ini.”

Gio mengendikkan bahunya, matanya menatap ke sekeliling. “Ada cewek bohay, Van. Godain kuy?”

“Yok, lumayan.”

Alvano dan Gio melancarkan aksinya menggoda beberapa perempuan disana. Sedangkan Zergan dan Azka hanya menatap datar keduanya, mereka tidak ada niatan mengikuti jejak kedua sahabat gesrek itu.

“Mereka disana,” ucap Azka membuat Zergan mengalihkan atensinya.

Zergan mengangguk pelan, sebuah seringaian terbit dibibirnya. Tatapannya menajam saat sang lawan juga menatapnya, bahkan lawannya menatap remeh dirinya.

Tak ingin menanggapi lawannya, Zergan memilih untuk mengalihkan atensinya, menatap room chat seseorang.

Daddy maung!
Online

Dmn?

Arena blp

Read.

Zergan menggeleng pelan, daddy nya itu tahu jika ia sedang pergi untuk balapan. Lantas mengapa tiba-tiba daddy nya mengirimkan chat sebuah pertanyaan tentang keberadaannya. Menghembuskan nafas pelan, entahlah sudah berapa kali ia menghembuskan nafas.

Sebuah tepukan dipundaknya mengalihkan atensinya, ia menatap Azka dengan alis terangkat satu. Ia mengikuti arah pandang sahabatnya, menatap ke arah jam dua.

Alisnya terangkat menatap di depannya Arga –musuhnya- sedang adu mulut dengan seorang perempuan.

Alvano dan Gio mendekat, ia menatap bingung dua sahabatnya. “Itu bukannya pacar Arga ya?” tanya Alvano.

Gio mengangguk singkat. “Cantik juga tuh cewek.”

Plakk

Suara tamparan terdengar jelas, padahal tempat itu ramai. Bisa dipastikan jika tamparan itu sangat keras, buktinya seseorang yang ditampar kini terjatuh.

ZAVIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang