fakta Baru ?

44 6 1
                                    

HAPPY READING

.

.

.

Hari masih pagi, bahkan bel jam pertamapun belum berbunyi. Aku yang baru saja mendudukan tubuhku di kursi melihat orang-orang berlarian ke arah lapangan basket.

Aku yang saat itu penasaran, mencoba keluar kelas, mencekal tangan dari salah satu orang yang aku kenal.

"aya naon ?" tanyaku pada Tsani, salah satu teman yang pernah satu kelas denganku saat kelas X

"aya nu gelud di lapang basket" jawabnya

"saha ?"

"si Garda jeng si Haikal senah mah" sepertinya diapun tak tau pasti

Namun setelah mendengar nama Garda, aku menjadi penasaran. Dia yang anteng hampir 2 bulan itu tiba-tiba berbuat ulah.

Mungkin ini yang pertama bagiku mengetahui mereka berkelahi, ternyata Garda dan Haikal adalah musuh bebeyutan.

Katanya, akupun mendengarnya saat saat menuju lapangan.

Sesampainya di lapangan, ku lihat sudah tidak ada yang baik baik saja diantara mereka berdua. Seragam yang sudah lusuh, darah mengalir dari sudut bibir mereka. Lebam di masing masing muka mereka.

Tidak ada yang berani melerai mereka berdua, semuanya hanya menjadikan itu tontonan pagi mereka. Bahkan ada Sebagian orang yang seperti bersorak menyemangati mereka.

"STOP" teriak ku ditengah perkelahian

Garda melirik kearah ku, namun Haikal yang memanfaatkan kelengahan Garda memukul Garda keras hingga Garda terjatuh dihadapannya.

Tak cukup dengan itu, Haikal semakin bebas memukuli Garda yang tak bisa bergerak karena terkurung olehnya.

Aku berlari menghampiri Garda yang sudah tak bisa berkutik, memisahkan mereka sebisaku. Hingga satu pukulan Haikal mengenai tangan ku. Aku yang saat itu juga tak bisa menahan emosiku, ku tendang Haikal dengan semua tenaga ku hingga dia terjatuh ke samping Garda.

Gini-gini aku juga bisa karate dan sudah memegang sabuk biru.

Garda yang melihat aku bisa menendang Haikal hingga tersungkur segera bangun menghalangi aku yang hendak memukul Haikal.

"udah, nanti kamu yang repot" ucapnya mencekal tanganku

"tapi..."

"kalian bertiga ikut ibu keruang BK SEKARANG" ucap Bu Herlina saat tiba di lapangan

"yang lain bubar" lanjut Bu Herlina

Semua murid yang sedang menonton, seketika bubar. Kembali ke kelasnya masing-masing dengan membicarakan kejadian hari ini. Menebak-nebak mengapa Garda dan Haikal berkelahi. Dan kenapa aku yang tiba-tiba masuk dalam perkelahian itu.

"ikut saya sekarang" ucap Bu Herlina Kembali, saat melihat tdak ada yang bergerak diantara kita bertiga.

Mau tak mau, akhirnya kita mengekor di belakang.

"kamu gak kenapa-kenapa kan ?" tanya Garda pelan padaku

Ku gelengkan kepalaku sebagi jawaban.

Garda dan Haikal yang masih saling pandang selama perjalanan. Seolah memperingati satu sama lain, seolah memberi tahu kejadian tadi belum selesai.

"jadi ada yang bisa kasih tau Ibu, alasan di balik ini semua ?" tanya Bu Herlina saat sudah samapai di ruang BK.

"aku cuma mau misahin mereka aja bu" jawabku sebenarnya

Garda Dirgantara[Akhir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang