Pemakaman

13 4 1
                                    

Happy Reading

.

.

.

Gita melangkahkan kakinya memasuki kelas.

"titip Gita, kalo ada apa apa langsung kabarin" pinta Sifa pada Indri

"iya, pasti di jagain ko" ucap Indri menyanggupi

Setelah menitipkan Gita, Sifa langsung pergi meninggalkan kelas Gita dan pergi menuju kelasnya. Istirahat nanti dia pasti akan kembali.

"Garda mana ?" tanya Gita pada Indri

Karna bel pelajaran pertama akan segera berbunyi, namun keberadaan Garda masih belum ada.

Apakah dia bolos lagi ?

Apakah luka nya sudah di obati ?

Gita tau, bahwa Abangnya telah menghabisi Garda habis habisan.

"kamu kenapa masih cari dia ?" tanya Indri tak suka

"dri, Garda itu..."

"apa ? kamu masih bela dia ? dari awal aku gak pernah suka sama dia. Aku berkali kali nyuruh kamu hati hati biar gak jadi korban ketiga, Dasar panci gosong, awas aja kalo masuk" terhilat sekali Indri semakin membenci Garda

"dia udah berapa hari ngak masuk ?"

"3 hari an lah"

"kalian gak ada yang coba hubungin Garda ?' tanyaku pelan

"buat apa ?"

"Garda di pukulin sama abang, sekarang pasti lukanya banyak banget" cemas Gita

"ya bagus lah, emang pantes dia kaya gitu"

"dri, garda gak kaya gitu..."

"gak gitu gimana, dia sama aja udah nyiksa kamu" potong Indri

"aku liat matanya waktu dia pergi, dia gak bermaksud kaya gitu" yakin Gita

"gak bermaksud kata kamu, kamu nih yaaa. akh gak tau ah. Pokoknya aku bilang jauhin Garda mulai sekarang"

Indri sudah tak habis pikir, jelas jelas Gita sakit karna Garda bahkan sekarangpun masih terlihat sangat kacau.

Gita yang biasanya ceria kini lebih banyak melamun, sesekali melihat ke arah mejanya Garda. Indri berkali kali mencoba menghilangkan focus Gita terhadap Garda.

Namun tak bisa, seluruh fikiran Gita kini hanya terisi oleh Garda.

Bel pulangpun berbunyi.

Abang Rija yang kini sudah siap di depan gerbang menunggu Gita pulang.

Gita yang melihat mobil Abangnya langsung menghampiri mobil tersebut. Abangnya berpesan bahwa dia akan menjemputnya pulang.

"bang, kita ke rumah Garda dulu ya, dia gak masuk hari ini" ucap Gita yang baru saja mendudukan tubuhnya di samping sang Abang.

"gak ada, kita langsung pulang. kamu perlu istirahat" jawabnya tak suka

"bang, garda gak masuk..."

"terus kenapa ? kamu mau tanyain dia alesan kenapa dia seret kamu ? bulshit" potong sang Abang

"bang" melas Gita

"gak ada, inget ya Garda gak baik buat kamu. jauhin dia. jangan pernah ketemu lagi" perintahnya

"tapi bang..."

"gak ada tapi, kita pulang sekarang" ucap sang Abang yang kembali memotong sang adik.

Garda Dirgantara[Akhir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang