Keluarga Dirgantara

17 4 4
                                    

Maafkan typo bertebaran :(

HAPPY READING

.

.

.

"ka Angga, ko bisa ?" tanya Gita benar benar terkejut dengan kedatangan Angga

"Surprise" ucap Angga dengan senyum tanpa dosanya.

Gita terus menatap Angga yang kini tengah mengeluarkan sebarang rokok itu lamat-lamat. Seingatnya orang yang ada di hadapannya ini tengah dalam masa tahanan. Tapi kenapa

"kalo kangen bilang, bukan malah ngeliatin" ucap Angga mengeluarkan asap dari mulutnya

"ka Angga ko bisa ada disini ?" tanya Gita mencoba mengendalikan dirinya

"bebas dong mau dimana aja, lagian gue kangen sama lu. Tapi bisa bisanya lu malah punya cowo lain" jawab Angga yang kini memandang Gita dengan pandangan yang sulit di artikan

"anehnya lu malah pacaran sama musuh dari bokap lu sendiri" lanjut Angga dengan tawanya.

"musuh ?" tanya Gita tak mengerti

"lu udah taukan pekerjaan Om Ganda dan bokap lu bertentangan. Telmi lu" Angga Kembali mengeluarkan asap dari mulutnya lagi

Kini Gita mengerti kenapa ayah dan abangnya selalu melarang keras hubungannya dengan Garda. Tapi apa mungkin Garda tau tentang semuanya, sibuk dengan pikirannya sendiri, Angga yang melihatnya pun tau jalan pikiran Gita kini.

"ekspresi lu tuh gampang banget kebacanya tau. Si Garda bodoh itu gak tau apa apa kaya lo. Tapi lucu ya, anaknya pacaran bokap-bokapnya perang" ucap Angga dengan tawanya Kembali, entah apa yang lucu

"perang ?" Gita kini benar benar kebingungan

Angga berjalan mendekati Gita, mencengkram wajah Gita hingga wajah Gita sedikit mengadah ke atas.

"lu itu umpan, umpan buat manggil bokap sama abang lu kesini. Dan mungkin abang lu lagi sibuk nyariin lu karna titik lokasi lu ngak bisa di temuin"

"tapi mungkin sebentar lagi nyampe" sambungnya menghirup rokok yang ada di tangan kirinya dan menghembuskannya tepat di wajah Gita, hingga Gita terbatuk-batuk.

Angga membuang rokoknya yang sudah kecil itu sembarangan dan melepaskan tali kaki dan tangan Gita perlahan.

"karna kayanya abang lu dah mau sampe, lebih baik lu sambut. Bukan begitu ?" Angga kini berhasil membuka ikatan dari tubuh Gita.

Bukannya menjawab, Gita langsung melayangkan sebuah tendangan tepat di dada Angga. Tendangan itu membuat Angga mundur beberapa langkah.

Gita yang memanfaatkan kesempatan, berusaha kabur. Namun belum 50 meter Gita berlari Gita sudah di halangi oleh bunyi tembakan.

DAR

"aaaaa" teriak Gita yang langsung jongkok sembari menutupi telinganya ketakutan

Angga melepaskan tembakan pertamanya ke langit langit ruangan dan tak lama ia mendapatkan sebuah panggilan.

"oke, umpan di lepas" ucap Angga pada seseorang yang tersambung dalam panggilan telepon dan langsung mematikan panggilan tersebut.

"kenapa jongkok disitu ? lari lagi sana atau gue tendang lu kaya tadi lu tendang gue ?" ucap Angga pada Gita yang masih tak merubah posisinya

Perlahan Gita mengangkat kepalanya, menatap Angga dari posisinya. Tanpa menunggu Angga berbicara lagi, Gita langsung bergegas lari keluar. Sesekali melihat kebelakang dan melihat Angga yang berjalan santai mengikutinya.

Garda Dirgantara[Akhir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang