Wisata Masa Lalu

26 4 2
                                    

Happy reading

.

.

.

Back to Gita focus

Sesuia dengan janji Garda, dia menelponku.

"kalo gue gak mau cerita gimana ?" tanyanya di sebrang sana

"ya harus, karna itu berurusan sama aku" pintaku

"mm aku gak tau harus mulai dari mana" ucapnya bingung

"kenapa kamu putus sama Anisa?" tanya ku mengawali ke kepoanku

"Dia selingkuh sama Haikal, ya udah aku tinggalin" jelasnya

"selingkuh? Bukannya kamu yang ninggalin dia tanpa kabar ?" tanyaku, karna apa yang aku dengar tentangnya berbeda dengan ucapannya

"iya aku emang ninggalin dia, setelah tau dia tidur sama Haikal"

"Ko bisa ?"

"gak tau, tapi ya gitu. Ada yang salah dari aku mungkin" pikirnya

"tapi kenapa yang aku denger kamu ninggalin dia, terus gak lama mereka pacaran"

"ya mana aku tau, tapi emang kenyataannyakan aku yang ninggalin dia"

"ya tapikan dia yang ninggalin kamu duluan" ucapku membelanya

"aku udah sering di tinggalin, ya udah mau gimana lagi" ucapnya melemah

"heyyy, gak boleh gitu" ucapku tak setuju

"terus kemeren kemu berantem sama Haikal gara gara Anisa juga ?" tanyaku lagi

"bukan"

"terus ?"

"adalah, malasah lain" jawabnya ambigu

"kamu ini punya berapa masalah si sama si Haikal Haikal itu ?" sungguh aku pusing sekarang mendengarnya

"ya adalah, lebih baik kamu gak usah tau"

"kenapa ?"

"nanti kamu bakal ninggalin aku setelah tau semuanya" tebaknya

"kenapa aku harus tinggalin kamu ?"

"ya mungkin kamu bakal benci sama aku, kaya yang lain"

"jangan mikirin yang enggak engak, mana mungkin aku benci terus ninggalin temen" ucapku menghibur

"ohhh temen toh" ucapnya seperti tak terima

"ya terus apa? Kan emang temen" tanyaku

"ya kali aja bisa..."

"de, makan dulu" suara bundaku terdengar lantang dari dapur

"bentar" jawabku berteriak

"gila, aing tau dari mana sumber toa maneh" ucapnya yang sepertinya sedikit terkejut akan teriakanku yang tiba tiba

"my mon ofcourse, bentar yup"

Aku berjalan keluar kamar menuju dapur tanpa menepas earphoneku. dan otomatis Garda mendengar semua pembicaraanku.

"makan dulu de" ucap bundaku saat melihatku sampai di dapur

"ade makan di kamar ya"ucapku meninggalkan ruang makan dan Kembali ke kamar dengan sepiring nasi dan teman temannya

Garda Dirgantara[Akhir]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang