☆ONE☆

5.9K 345 29
                                    

Di suatu pagi yang cerah, suasana yang cukup damai tak lama kebisingan datang di SHS Neo City.

"Hey kalian tungguin aku!." suara yang begitu kencang membuat perhatian siswa-siswi menuju padanya. Ia tidak peduli kalau dirinya menjadi pusat perhatian.

"Kau jalan lama sekali Haechan." yap, yang berteriak tadi adalah Lee Donghyuk atau bisa di panggil Haechan.

"Maafkan aku Renjun." orang yang dipanggil Haechan adalah Huang Renjun. Walaupun badannya mungil tapi kalau dia sudah mengatakan hal-hal dengan pedas dan menyinggung, mungkin kau akan langsung terkena mental yang cukup untuk membuatmu tidak bisa berkata-kata.

Dan dua orang lainnya hanya menggelengkan kepalanya maklum karena Haechan dan Renjun selalu beradu mulut dan tak lama mereka berbaikan kembali seolah tidak terjadi apapun.

Dua orang tadi adalah Na Jaemin Osaki Shotaro. Mereka cenderung tidak menarik perhatian karena sedikit pendiam kalau sudah dekat mungkin akan keluar sifat aslinya.

Renjun, Haechan, Jaemin dan Shotaro merupakan kumpulan uke-uke manis yang membuat para seme terpesona akan kecantikan dan keimutan mereka. Mereka juga primadona SHS Neo City ya karena sudah aku jelaskan di atas tadi.

Back to the story

"Apa kalian tahu kalau dikelas kita ada siswa baru?." tanya Haechan.

"Iya aku tahu karena satu sekolah heboh karena kedatangan siswa baru itu." jawab Renjun.

"Kudengar dia sangat tampan. Aku jadi tidak sabar." Haechan gembira karena kedatangan siswa baru yang digosipkan satu sekolah karena ketampanannya.

Mereka berempat berjalan beriringan menuju kelas mereka. Setelah sampai mereka langsung duduk ditempatnya masing-masing. Renjun dan Jaemin duduk berdua sedangkan Haechan dan Shotaro sama seperti Renjun dan Jaemin.

Kringgg (anggep aja suara bel)

Setelah bel berbunyi, guru pun masuk ke kelas dan mengucapkan selamat pagi.

"Selamat pagi anak-anak!." ujar Pak guru.

"Selamat pagi juga pak!." para siswa menjawab serentak.

"Baiklah mungkin kalian sudah tahu kalau ada siswa baru yang akan datang ke kelas kita. Ayo silahkan masuk nak."

Tak lama pak guru memanggil seseorang untuk masuk, semua pandangan langsung tertuju pada siswa baru itu.

"Baiklah nak silahkan perkenalkan dirimu." pak guru mempersilahkan siswa baru itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Jung Sungchan." jawab siswa itu dengan dingin. Siswa itu bernama Jung Sungchan atau bisa dipanggil Sungchan.

Suasana di kelas menjadi hening karena perkenalkan Sungchan yang begitu dingin dan juga wajahnya sangat datar saat memperkenalkan dirinya.

"Oke Sungchan kau boleh duduk." pak guru mengembalikan keadaan dengan menyuruh Sungchan untuk duduk.

"Baik pak terima kasih." Sungchan berjalan menuju bangku paling belakang karena hanya itu yang tersisa.

Saat melewati meja Haechan dan Shotaro ia mencium bau darah yang sangat manis dari meja itu.

Setelah sampai di bangkunya ia langsung duduk. Sungchan duduk di belakang Shotaro dan ia mencium bau darah itu lagi dengan sangat jelas.

Sungchan berusaha fokus ke depan dan melihat pak guru menerangkan materi hari ini. Ia masih berusaha untuk fokus tapi penciuman nya masih mencium bau darah itu.

Karena sudah tidak tahan lagi ia meminta izin kepada pak guru untuk ke toilet.

"Permisi pak saya izin ke toilet." ujar Sungchan.

"Baiklah, silahkan." jawab pak guru.

Sungchan langsung keluar kelas dan menuju toilet dan masuk ke salah satu bilik dan menguncinya.

"Kenapa bau darah tadi sangat manis sampai aku tidak bisa menahan diriku." Sungchan bermonolog. Ia di toilet sampai bel istirahat berbunyi.

Kringgg

Setelah bel istirahat berbunyi, ia keluar dari toilet menuju taman belakang sekolah dan menghubungi kedua saudaranya.

Tak lama kemudian dua orang pria mendekati Sungchan.

"Hey Sungchan kenapa kau memanggil kita berdua?." yang bertanya adalah Jung Jeno.

"Apa kau ada masalah?." tanya seseorang bernama Mark Jung.

"Hyung kenapa aku tadi tidak bisa menahan diriku?." Sungchan bertanya kepada kedua saudaranya.

"Maksud dari ucapanmu kami tidak mengerti?." Mark dan Jeno tidak mengerti apa yang diucapkan Sungchan.

"Maksudnya aku tidak bisa menahan diriku untuk mencium bau darah manis yang ada di depan tempat duduk ku di kelas." Mark dan Jeno langsung menganggukkan kepalanya mengerti. Mereka tahu apa yang terjadi pada adik mereka.

"Terus kau diam dikelas untuk menahan diri atau pergi kemanapun untuk menghindari bau darah itu?." Mark bertanya.

"Aku tidak bisa menahan diriku dikelas jadi aku pergi ke toilet dan menguncinya sampai bel istirahat berbunyi." jawab Sungchan menjelaskan.

Keduanya kembali mengangguk. Mereka sangat mengerti apa yang terjadi pada adik mereka, karena mereka juga pernah mengalaminya.

Di lain tempat

"Hey kalian merasa aneh tidak dengan siswa baru tadi?." Jaemin bertanya.

"Aku juga merasa aneh dengan siswa itu, dia sangat dingin dan wajahnya sangat datar sekali." Haechan menimpali.

Di saat ketiga temannya sedang bergosip tentang Sungchan yang merupakan siswa baru. Shotaro hanya diam memperhatikan ketiga temannya yang asik bergosip.

Shotaro juga merasa aneh dengan Sungchan kenapa dia pergi ke toilet lama sekali dan tidak kembali ke dalam kelas.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi.

Kringgg

Semua siswa-siswi masuk ke dalam kelas masing-masing termasuk keempat pemuda manis tersebut.

Tak lama mereka masuk datanglah Sungchan dengan wajah yang masih datar dan mencoba menahan dirinya untuk lepas kendali karena bau darah itu.

Guru pun masuk ke kelas dan menerangkan materi. Beberapa jam kemudian bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi pulang dengan perasaan senang karena bisa kembali ke rumah daripada di kelas yang membuat mereka suntuk.

Setelah semua siswa-siswi pulang tinggal beberapa orang saja yang masih tetap di sekolah. Ada yang ekskul dan lain sebagainya. Termasuk keempat pemuda manis yang baru saja akan pulang.

"Mari kita pulang!." Haechan berteriak.

"Haechan kecilkan suaramu!." Renjun marah karena membuat mereka berempat menjadi pusat perhatian.

"Hehehe aku minta maaf Renjunie~." Haechan menyengir. Mereka berempat berjalan bersama menuju rumah masing-masing.

Kecuali empat orang yang masih berada di sekolah. Yaitu Mark, Jeno, Sungchan, dan seseorang bernama Guanlin. Ia sekelas dengan Mark dan Jeno.

Mereka membicarakan sesuatu yang hanya mereka yang mengerti.

"Baiklah setelah aku mengetahui apa yang terjadi pada Sungchan mungkin dia adalah mate mu. Karena hanya dirimu lah yang bisa mencium bau darah itu sedangkan kami tidak." jelas Guanlin.

Mark dan Jeno hanya bisa mengucapkan kata woah karena Guanlin tahu segalanya tentang vampir ya karena Guanlin juga vampir seperti Mark, Jeno dan Sungchan. Tapi Guanlin lebih tahu daripada mereka bertiga.

Akhirnya Sungchan tahu kenapa dia bisa mencium bau darah yang manis itu. Setelah berdiskusi tentang masalah Sungchan mereka berempat bergegas pulang karena hampir menjelang sore.

.
.
.
.
.
.
.
TBC

◇ναмριяє◇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang