Perhatian!!! karakter ooc dan typo bertebaran
。
。
。
。
Riku saat ini sedang berdiam diri di dorm ZOOL, Ia terlihat bingung ingin melakukan apa di dorm ini tayangan televise tidak mampu lagi menghibur kebosannya. Tadinya Riku berencana keluar untuk jalan – jalan namun pesan yang terima handphone-nya mengurungkan niatnya.
'Jangan keluar kemana – mana dulu Riku – niisan' kira –kira begitulah bunyi pesan dari Yura.
"Haa ~ sekarang aku harus melakukan apa? Yura dan Haruka pergi ke sekolah sedangkan Minami – niisan, Touma –Niisan dan Torao – niisan juga mempunyai jadwal kerja hingga sore," guman Riku pada dirinya sendiri.
"Apa aku menghubungi Tenn – nii saja dan memberitahukan bahwa aku berada di Tokyo? Tapi jika begitu rencana dari Yura akan berantakan, aku tidak ingin membuatnya kecewa, Ia sudah merencanakan ini dengan matang. Haa~ yosh Riku bersabarlah sedikit lagi untuk bertemu Tenn – nii,"
"Aha, aku telpon Haruki –san saja, bukankah aku belum menelponnya sejak sampai di sini. Kenapa tidak terpikirkan sejak tadi, ya?"
Riku segera mencari kontak Sakura Haruki di handphone –nya dan segera memanggilnya. Sedangkan di tempat lain, atau lebih tepatnya di sekolah, Haruka saat ini sedang memperhatikan tiga orang yang berada di depannya. Izumi Iori, Yotsuba Tamaki dan seseorang yang berada dalam blacklist terbesarnya saat ini, Nanase Hisake
"Cih, memuakkan," ucap Haruka sambil membuang muka dari pandangan yang dirasa menjijikkan di depannya. Iori yang sadar akan apa yang dilakukan oleh Haruka menegurnya.
"Apa ada yang salah dengan kami, Isumi – san?"
"Tidak ada. Yang salah cuma orang yang pandai dalam memperdaya orang lain dan tidak merasa bersalah terhadap seseorang yang telah direnggut tempatnya oleh dirinya,"
"Siapa yang kamu maksud, Isumin?"
"Tanyakan pada pada membermu, aku rasa Dia cukup tahu diri untuk menyadari sindiran tadi,"
Haruka meninggalkan mereka setelah mengatakan itu dengan cukup berani di hadapan ketiganya. Langkah kakinya menuju ke kantin, perutnya sedari tadi berbunyi, belum lagi 'percakapan' dengan member Idolish7 tadi membuat rasa laparnya semakin naik.
"Lebih enak masakan Minami dan Riku dibanding makanan ini," gumanan itu terucap kala mencicipi makanan kantin yang di pesannya.
"Apa kamu menyebut nama Rikkun?"
Tamaki entah datang darimana menanyakan hal itu kepada Haruka, Ia tidak sengaja mendengar ucapan Haruka. Sedangkan Haruka merutuki kecerobohannya dalam berbicara.
"Apa benar yang dikatakan Yotsuba – san? Apa kamu tahu sesuatu tentang Nanase – san?" Iori ikut bertanya.
"Bukan urusan kalian!" jawab Haruka ketus.
"Tamaki, mungkin tadi kamu hanya salah dengar," ucap Hisake.
"Menyebalkan," guman Haruka melihat kelakuan dari seorang Hisake.
"Sebaiknya kita mengurus urusan kita saja, Yotsuba – san, mungkin yang dikatakan Hisake –san benar, kamu hanya salah dengar,"
"Yasudah, Iorin aku ingin membeli donat nanti pulang,"
"Tumben kamu meminta membeli makanan selain ousama pudding, Yotsuba – san?"
"Aku hanya teringat Rikkun dan jadi ingin makan donat, kamu ingat betapa senangnya Rikkun jika mendapat donat, aku rindu melihat Rikkun,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade away 「Hiatus」
FanfictionPerlahan menghilang seperti api yang perlahan padam meninggalkan gelap menemani kesendirian