Saat ini seluruh anggota idolish7 menatap penuh rindu layar kaca di hadapan mereka termasuk sang center sementara, lebih tepatnya menatap orang yang ditampilkan oleh layar kaca itu.
Rasa rindu terpancar di muka mereka, meski beberapa hari mereka berusaha menepis rasa rindu itu namun sayang, bukannya hilang rasa itu malah datang dengan kadar yang lebih besar membuat mereka tersiksa.
Orang itu, Nanase Riku begitu dekat dengan mereka saat ini tapi begitu sulit untuk digapai, apalagi setelah melihat senyuman cerah yang tercipta di wajah pemuda bersurai merah itu saat berbicara dengan anggota Zool.
"Riku manisnya, ayo ikut pulang bareng kita, bolehkan, Yuuki?"tanya Momo sambil memberikan pelukan.
"Tentu, Honey."
"Hei, jangan memeluknya seperti itu, apa kamu tidak melihat kalau itu menyiksa Riku. Bukan, bukan berarti aku peduli padaya, ya. Ini, ini karena sekarang dia di dorm kami"
"Hahahaha,"tawa anggota Zool lainnya serta beberapa staff terdengar usai Haruka menyelesaikan kalimatnya.
"Maaf, tapi Riku tidak akan ikut dengan kalian, jika dia memilih ikutpun aku akan segera memulangkannya ke dorm dan tidak akan membiarkan Riku bertemu dengan kalia."
"Jadi Touma – nii berniat ingin mengurungku, aku tidak mau. Pokoknya aku tidak ingin bicara dengan Touma – nii lagi."
Kalimat yang diucapkan Riku membuat Touma kelabakan
"Jangan. Aku tadi hanya bercanda, ayolah jangan dibawa serius,"
"Riku, daripada meladeninya bagaimana kalau kamu menyanyikan lagumu saja,"Minami menengahi.
"Minami – nii benar."
Riku berdiri dari tempat duduknya mengambil posisi tengah di panggung itu,rasa gugup ia rasakan, bagaimana tidak ini pertama kalinya dirinya bernyanyi solo. Mic ia pegang, helaan nafas dilakukanya sebelum membuka mulut megikuti alunan melodi untuk menyanyi lagu barunya.
Suaranya yang merdu menghipnotis setiap mata yang melihatya, gerakan yang lebih lincah dari dirinya yang sebelumnya membuat daya tarik tersendiri untuk peampilannya membuat semua orang tidak menyadari lagu itu telah berakhir.
"Arigatou mina – san," ucap Riku saat usai menyanyikan lagu itu.
Acara TV itu berakhir, acara yang awalnya Talkshow untuk anggota Zool etah bagaimana caranya di pertengahan acar itu berubah menjadi acara debutnya seorang Riku.
"Suaramu tidak pernah berubah, Riku. Selalu indah dan menghadirkan rasa hangat di hati, karea itu semua orang mencintaimu," komentar Tenn saat melihat sang adik yang debut di layar kaca tersebut.
"Tapi sayang kamu melupakan bahwa kamu memiliki penyakit yang bisa membahayakau di dunia yang kamu geluti saat ini," sambungnya.
***
Tayangan itu telah usai berganti menjadi tayangan lainnya, membuat mereka memilih mematikan televisi itu karena alasan untuk menontonnya juga tidak ada lagi.
"Suara Rikkun semakin bagus saja," Tamaki memberi komentar memecah keheningan diantara mereka.
"Anak itu terlalu banyak bergerak, bagaimana jika asmanya kambuh. Dasar," Mitsuki ikut menimpali.
"Apa ada yang membuat teh madu untuknya,"
"Hei, kalian itu istimewa untuk Riku, saat ini Riku hanya tidak mengingat kalian, tapi aku yakin di hati yang paling dalam kenangan kita dengannya tersimpan dengan baik," ujar Yamato.
"Nikaido – san, aku baru tahu kalau kamu bisa berkata bijak juga,"
"Ichi, bagaimanapun juga aku ..."
"Mikki, aku lapar."
Yamato hanya bisa menghela nafas saat perkataannya terpotong oleh ucapan salah seorang anggota termuda grupnya itu.
"Tamaki – kun, jika kamu lapar aku akan memasakka makanan untukmu," ucap Sougo yang membuat pucat wajah Tamaki, "dan tentu saja untuk semua juga," membuat wajah mereka semua memucat terkecuali Hisake yang tidak tahu apa – apa.
"Apa yang terjadi jika Sougo – san memasak, Tamaki?" tanya Hisake.
"Masakan Sou-chan bisa membunuhmu kalau kamu memakannya, Hikken."
"Oh, No! Sougo kamu harus tetap di sini, Mitsuki akan memasak, right, Mitsuki?" celetuk Nagi panik saat Sougo melangkahkan kakinya ke area dapur.
"Ya, kamu benar, Nagi, aku akan memasak sekarang jadi Sougo – san cukup duduk dan tunggu saja makanannya masak"
"Aku hanya ingin membantu,"
"Tidak perlu," 'aku masih sayang lidahku'lanjutnya membatin.
"Baiklah, kalau perlu bantuan silakan bilang padaku,"
Mitsuki mengangguk cepat walau saran Sougo tidak mungkin akan dilakukannya. Ia berdiri menuju dapur dan melakukan kegiatan memasak dengan telaten, tidak butuh waktu lama untuk Mitsuki menyajikan masakan sederhana namun nikmat itu di atas meja makan.
Hari ini kehangatan itu sedikit kenbali kepada mereka membuat mereka bisa melupakan masalah yang sedang mereka alami saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade away 「Hiatus」
FanfictionPerlahan menghilang seperti api yang perlahan padam meninggalkan gelap menemani kesendirian