Still Want You

763 51 0
                                    

Two Months Passed. Setelah kepergian Ayahnya Juyeon benar-benar meninggalkan kuliahnya dan mulai di sibukkan dengan dunia perkantoran nya yang membuatnya pusing setengah mati bahkan sampai sering membuatnya muntah-muntah setiap pagi.

"Kau benar-benar tidak ingin pergi ke rumah sakit Ju?" Ujar Wooyoung—Sekertaris Juyeon.

"Tidak perlu. Aku hanya kelelahan saja".

"Cih. Dulu kau bilang ayahmu 'Gila Kerja' sekarang lihatlah dirimu."

Juyeon terkekeh. "Yaa aku paham sekarang apa yang Ayahku rasakan."

"Kau pulang lah. Biar aku saja yang menghendle pekerjaan mu hari ini"

"Terimakasih. Changi". Ujar Juyeon sembari mencolek dagu Wooyoung.

"Berhentilah menggoda ku Bajingan. Kau mau penismu di potong dan di di sajikan oleh San sebagai hidangan restoran nya?". Juyeon tertawa puas karena berhasil membuat Wooyoung emosi.

Selanjutnya Juyeon beranjak pergi dari ruangan nya untuk kembali pulang kerumah.

Saat di perjalanan pulang Juyeon melihat Younghoon yang tengah duduk berhadapan dengan seseorang di sebuah caffe, jadi Juyeon membelokkan arah mobilnya ke caffe tersebut.

Tapi beberapa detik kemudian orang yang bersamaan Younghoon itu bangkit dari duduknya kemudian keluar dari caffe tersebut meninggal kan Younghoon sendiri dan Juyeon langsung bergegas menghampiri Younghoon di sana.

"Bbang." Younghoon menoleh ke arah Juyeon yang mulai mendekat dan duduk di hadapannya.

"Kau sedang apa di sini. Ju?".

"Aku sedikit tidak enek badan jadi aku pulang dari kantor lebih awal." Younghoon mengangguk paham.

"Siapa tadi? Kekasih barumu?" Ujar Juyeon asal.

"Kekasih lama". Jawab Younghoon singkat.

"Haa ? Maksud mu kau kembali dengan mantan mu?".

"Huh. Tidak itu. Kyu. Ji Changmin".

Juyeon sedikit terkejut. "Oh ku kira. Karena tudung Hoodienya ia kenalan jadi aku tidak bisa melihat jelas wajahnya tadi" Younghoon hanya mengangguk.

"Dia kembali atau apa?".

"Hanya berlibur dua hari. Dan nanti siang dia minta antar ke bandara".

"Emh. Begitu".

"Ju? Kau tidak tau kabar Hyunjae?".

Juyeon menggeleng dengan raut wajah sedikit kesal. "Tidak. Untuk apa aku harus tahu kabarnya. Dia bahkan meninggalkan ku dan juga, dia tidak perduli dengan Ayahku yang katanya kekasihnya saat itu".

"Ju. Menurut ku kaulah yang meninggalkannya".

"Ya baiklah aku, tapi benarkan dia tidak perduli dengan Ayahku. Dia hanya mempermainkan ku dan juga Ayahku".

"Ya benar tapi Ju. Hyunjae—"

"Sudahlah, aku tidak mau mendengar apapun tentangnya lagi !" Ujar Juyeon sedikit membentak kemudian bangkit dan pergi dari sana.

🥂

—"Astaga. Lee Jaehyun ! "

"Kau bodoh sekali Hyunjae ! "
"Kau benar-benar bodoh Hyunjae! "
"Sudah kubilang kan. Hati-hati! "
"Sudah ku peringatan juga untuk pergi ke dokter tepat waktu! "

Suara bentakan-bentakan itu keluar dari mulut Chanhee yang kini tengah berdiri dan berdecak pinggang sembari memberikan tatapan penuh emosi pada Hyunjae yang hanya duduk dan menundukkan kepalanya di hadapan Chanhee.

[1] RELATIONSHIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang