—Setelah percekcokan berjam-jam lamanya hanya karena masalah nama anak keduanya akhirnya berdamai karena—
"Hyunjae kenapa dada mu basah?" Juyeon menatapnya bingung.
Hyunjae dengan sigap menarik dan memasang kacing jasnya guna menutupi bagian dadanya "Ekhem. Kau tau itu kan. Aku- kan aku Carrier dan tentu saja aku- aku juga JJ. Kau tau kan maksud ku"Jelas Hyunjae terbata-bata.
Juyeon terkekeh mendenganya."Ya baiklah baik. Pantas saja putingmu bengkak dan sedikit amis rasanya tadi".
"Ya ! Tidak usah banyak komentar. Lagi pula kenapa juga kau memperhatikannya bajingan !"
Juyeon tertawa puas melihat wajah Hyunjae yang bahkan sudah memerah karena malu. "Ayo kita pergi"Juyeon mengintupsi agar Hyunjae menggandeng lengannya.
"Kemana?" Jawab Hyunjae dengan wajah kebingungan.
"Bertemu dengan putraku tentunya". Hyunjae mengangguk kemudian meraih lengan kanan Juyeon dan bergelayut manja di sana.
"Kau harus memikirkan cara untuk melamar ku dengan romantis selanjutnya"Ujar Hyunjae.
"Apa aku pernah mengatakan akan menikahi mu?" Canda Juyeon yang di hadiahi pukulan di tengkuknya.
"Ya ! Jangan memukul sekeras itu. Kalau aku sampai hilang ingatan lalu lupa untuk menikahi mu bagaimana ?".
"Kau terlalu menyebalkan." Hyunjae melepaskan gandengan tangan mereka lalu berjalan mendahului Juyeon.
Sesampainya di parkiran keduanya memasuki mobil mereka masing-masing karena Hyunjae dan Juyeon sama-sama membawa mobil.
Keduanya menuju apartemen Hyunjae dengan mobil Hyunjae yang melaju di depan mobil Juyeon.
"Kau kembali ke sini?".
"Ya. Di sini lebih dekat dengan pusat kota jadi saat aku membutuhkan sesuatu lebih mudah mendapatkan nya"
Saat di dalam lift "Lantai 7?". Tanya Juyeon lagi.
"Aku memilih ruangan yeng lebih luas karena aku tinggal dengan Kyu dan Younghoon —"
"Apa. Younghoon tinggal bersamamu?". Hyunjae mengangguk.
"Apa Younghoon tau semuanya. Dari awal?". Hyunjae mengangguk kembali.
"Astaga bagaimana bisa Tupai kecil itu membodohi setahun lebih".
Hyunjae terkekeh. "Bukan salah mu Juyeon. Aku mengalah. Jujur ku akui aku yang egois saat itu".
"Ayo" Hyunjae menuntun Juyeon untuk memasuki apartemennya.
Dan sambutan pertama adalah suara frustasi Changmin."Tidak Je jangan astaga".
Dan suara teriakan melengking dari bayi berusia 7 bulan itu.
Di lihatnya ruang utama apartemen itu penuh dengan mainan berserakan juga mangkuk bubur dengan posisi tengkurap di karpet jangan lupakan popok di atas meja dengan Changmin yang kini tengah mencoba membersihkan tangan JJ yang penuh dengan bedak.
Juga Juyeon dan Hyunjae bisa melihat secara langsung—
Plak~
'Aw' Juyeon dan Hyunjae ikut meringis melihatnya.
Tangan itu tampak begitu mungil tapi dari suara tamparan itu, tidak bisa di katakan 'tidak sakit'.
'ehe eee aaak. heeee eee'
Baby J tersebut malah cekikikan setelah menampar pipi Changmin.
"Astaga Lee~" Changmin merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] RELATIONSHIT [END]
Romance[21+] Cara Balas Dendam Paling Kejam Pada Mantan Yang Telah Menyakitimu Adalah Berkencan Dengan Ayahnya ( Hyunjae) ____________________________________________ • Cerita ini hanya fiksi dan karya hasil dari imajinasi. • Tidak bermaksud menjatuhkan na...