P E R F E C T
3.
"Percobaan Cinta"
Aku mendongak setelah selesai mengetik ucapan pemimpin meeting hari itu. Jadwal meeting kali ini adalah membahas album baru untuk 5th Anniversary Naniwa Danshi. Lagi-lagi aku ditempatkan sebagai pengatur sistem promosi. Kuhela napas perlahan tanpa suara. Rapat ini masih akan berjalan selama sejam ke depan tapi jujur saja aku sudah ingin cepat selesai.
Kusandarkan punggungku di sandaran kursi yang saat ini kududuki, memperhatikan sekitarku dengan seksama. Ramai. Ada ketujuh member Naniwa Danshi, produser, beberapa staf bahkan Ohkura Tadayoshi juga berada disana. Percakapan mereka pun sesekali menggunakan dialek kansai.
Sekali lagi aku menghembuskan napas, tatapanku bergerak kearah depanku dan menemukan Shunsuke yang duduk diseberang. Saat kedua mata kami saling berpapasan, dia tersenyum tipis yang lembut. Aku membalas senyuman sama tipis dengannya agar tidak terlalu terlihat mencolok di tengah ramainya ruangan rapat hari itu. Kalau diperhatikan hari ini pakaiannya terlihat fashionable. Entahlah. Mungkin sekalian pergi untuk pemotretan. Senyumanku hilang kala dia menggerakan mulutnya seakan mencoba memberi isyarat padaku. Aku mencoba membagi perhatianku ke pembicaraan Jo-kun dan sang produser. Mataku menyipit untuk sekali memperhatikan gerakan bibir Shunsuke. "Selesai rapat, kita kencan, yuk." Wajahku memanas dan aku berdehem, menetralkan rasa berdebar yang tiba-tiba kurasakan saat ini.
Daigo membagi pikirannya antara rapat dan sesuatu yang membuatnya penasaran. Selagi Joichiro tengah berdiskusi dengan produser, dia memperhatikan sosok perempuan yang duduk di depan laptopnya, berseberangan dengan Michieda. Matanya agak terbelalak kala Michi dan perempuan itu bertukar senyuman. Memang ada yang tidak beres, gumamnya dalam hati.
Perempuan itu nampak melirik kearah Michi dan menyipitkan matanya lalu terkejut dan wajahnya sedikit meranum.Daigo langsung menoleh kearah Michi dan melihat lelaki berusia 21 tahun itu tertawa kecil tanpa suara. Lama merasa diperhatikan, akhirnya Michi menoleh kearah Daigo dengan heran. Dia menaikkan kedua alisnya. Bibirnya bergerak, mengisyaratkan ada apa pada Daigo tapi pria berusia 26 tahun itu langsung mengalihkan pandangannya.
"Dai-chan, segitu penasarannya sama pacarnya Micchi?" Daigo terkejut saat mendengar bisikan Onishi. Daigo berdecak mendengarnya. "Enggak," balasnya cepat. "aku Cuma penasaran kenapa dia gak cerita ke kita kalo dia udah punya pacar." Lanjut Daigo pelan. Onishi mengangguk perlahan. "Hee... Segitu sayangnya Dai-chan sama Micchi," kata Onishi. "lagipula belum tentu itu pacarnya, 'kan?" tanya Onishi membuat pikiran Daigo kembali. Benar juga.
"Kalau Dai-chan segitu penasarannya, tanyakan saja langsung pada Micchi. Mungkin dia sengaja belum cerita karena sedang mencari waktu yang pas." Kata lelaki bernama kecil Ryusei ini. Daigo terdiam selama beberapa saat, mencerna ucapan masuk akal Ryusei.
"Atau mungkin Micchi sengaja tidak cerita karena dia tahu bahwa kisah cintanya bisa saja tidak selamanya." Daigo dan Ryusei terkejut saat mendengar suara Nagao di dekat mereka. "Kenapa kau tiba-tiba disini?! Bukannya tadi disebelah Micchi?!" tanya Daigo dengan suara kecil.
Nagao menggeleng. "Sedari tadi aku duduk disebelah Jo-kun." Memang pergerakan member satu ini susah diprediksi. "Kalian tahu sendiri butuh trial yang banyak sampai seorang idol benar-benar menemukan pasangan yang cocok dengannya." Lanjut Nagao sembari tersenyum simpul.
Daigo lupa akan hal itu.
Haloo. Hope you enjoy & liket it!
See you. Xx💞
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] • P e r f e c t •
Fiksi PenggemarKisah cinta di dunia hiburan memang tidak selalu berjalan mulus. Dia mungkin bukan lelaki yang bisa kukenalkan pada ibu dan ayahku. Bukan lelaki yang bisa leluasa membuat janji temu dengan kesayangannya tanpa takut dilihat orang-orang. Michieda Shu...