34 - Changes

159 36 0
                                    

Malam ini Mel kesulitan untuk tidur. Jadi Mel memilih untuk pergi ke taman belakang mendudukan dirinya di kursi taman. Namun tiba tiba suara telfon berbunyi.

"Midnight memories... ohh..ohh.. oh..." suara telfon

Kak Mpin is Calling...

"Halo kak ?"

"akhirnya di jawab Juga.... gimana Mel si mama ?" Tanya Kevin yang membuat Mel bingung

"Emang mama kenapa, kak ?" Tanya Mel

"Hah ? Lu gak tau ? Lu sekarang dimana ?" Tanya Kevin bingung

"Gua lagi di Villanya Farhan sama temen temen... besok pulang"

"Loh... emang mama gak ngasih tau kalo Opa Meninggal ?" Ucap Kevin yang membuat Mel seketika  terdiam.

Opa, ayah dari ayah Mel (Sukamuljo). Opa adalah teman pertama bagi Mel. Opa yang selalu ada untuk Mel, selama Mel bertumbuh besar. Opa yang mengajarkan Mel dari awal mula berjalan sampai bagaimana cara menjalani hidup. Dan sekarang Opa sudah tak ada, itu berarti Mel harus menjalani Hidupnya tanpa arahan dari Opa.

"Mel ? Mel ? Hallo" Mel memilih memutuskan panggilan telfonnya. Dia harus pulang malam ini juga.

Tanpa pikir panjang Mel menganbil semua barang barangnya dan membangunkan Rissa perlahan.

"Ris... hiks... Opa meninggal" ucap Mel yang sudah tak bisa menahan tangisnya.

"Hah !? Serius lu ?" Tanya Rissa dengan nada pelan agar tak membangunkan yang lain.

"Iya... ayo pulang... gua udah mesen Car online...." ujar Mel lalu keluar untuk menaruh barang barangnya ke mobil.

"kita gak pamit dulu, Mel ?" Tanya Rissa sambil memasukan barang barangnya juga.

"Besok pagi ajah, Sa... kasian, mereka pada cape" ujar Mel lalu masuk ke mobil dan pergi pulang.

.

Selama perjalanan Mel sama sekali tak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menangis  diam dalam pelukan Rissa.

Karna memang hanya Mel yang sangat dekat dengan Opa nya. Sebab dulu Rissa tinggal di bandung dan baru pindah ke jakarta pas 1 SMP, jadi tidak terlalu dekat dengan Opa.

.

Saat sampai di rumah sakit, Mel hanya bisa menangis diam melihat jasad sang Opa. Mel benar benar merasa kehilangan untuk kedua kalinya setelah Christo. Dan itu membuat Mel semakin menutup dirinya.

"It's okey... gak apa apa nak..." ujar Ibu menenangkan Mel dalam pelukannya, bahkan ayah Mel mencoba untuk tidak menangis agar tangisan Mel cepat mereda.

.

2 hari sejak saat itu, ujian akhir kelas 12 sudah berlangsung dari hari kemarin. Dan Mel benar benar manutup dirinya. Bahkan dengan Rissa pun juga. Mel bukanlah lagi Mel yang ceria, dia pendiam.

#kelas XI

"Lu gak kekantin lagi Mel ?" Tanya Rissa

"Nggak... kalian ajah... gua ke perpus dulu yak" jawab Mel dengan senyum terpaksa lalu pergi begitu saja.

"Jujur gua kangen Mel yang dulu" ujar Dira tiba tiba

"Sama..." jawab Zafia

"Udah lah... ayo kekantin ajah... mungkin dia lagi mau sendiri... kita juga kan gak boleh egois" jawab Fitri yang diiyakan oleh yang lain.

#kantin

"Nin, kamu tadi nomor 34 A atau E  ?" Tanya Shandy dengan wajah Frustasinya

"E" jawab Nindy singkat

"Akh... sejarah ribet...!?" Gumam Shandy kesal.

"Si Mel masih belum mau gabung ?" tanya Fenly tiba tiba. Karna memang Mel benar benar menjauh dari Fenly, bahkan menatap matanya saja Tidak.

"Belum kak... dia kayanya masih ngerasa kehilangan banget deh... lagian juga baru 2 hari yang lalu kan Opa meninggal" jelas Rissa.

"Hmm... gua kangen Mel dah" gumam Bella

"Iya... sama Bel... biasanya dia kan ngoceh mulu" ucap Nindy sedih.

"Hmm... yaudah lah... mungkin dia juga lagi butuh waktu buat nenangin dirinya sendiri... entar juga kalo dia udah merasa baikan.... dia bakalan dateng lagi buat gabung" ucap Shandy dewasa dan disetujui oleh yang lain

.

Tak terasa hari hari berlalu, besok adalah hari wisuda bagi kelas 12.

"Mel ?"

"Eh... iya bu... kenapa ?" Tanya Mel saat ibu nya masuk.

"Udah selesai rajut nya ?" Tanya ibu lembut sambil melihat boneka beruang rajut buatan Mel akhir akhir ini.

"Hehehe baru ajah selesai, bu" jawab Mel

"Owalah.... ohh iya, Mel.... Besok teman mu wisuda loh... gak mau dateng ?" Tanya ibu pelan.

"Hmm... maunya si dateng bu... tapi..."

"Dateng lah Mel... mereka kan teman mu... lagian mereka pasti kangen sama kamu..." jelas ibu sambil mengelus rambut Mel

"Jangan sedih berlarut larut, Nak... kasian Opa... Opa pasti sedih juga liat kamu kaya gini Mel" ujar ayah tiba tiba dari ambang pintu kamar Mel.

"Dateng yak... kasih selamat sama teman teman mu... ibu udah buatin Cookies buat kamu bawa Besok" Lanjut ibu.

"Itu boneka rajutnya mau kamu kasih ke temanmu yang wisuda, Mel ?" Tanya ayah

"Hmm... i-iya, yah... buat temen" jawab Mel ragu, karna memang dia tak berfikir untuk memberikan boneka beruang rajut nya.

"Yaudah... dateng loh...entar ayah yang nganter yak... " ujar Ibu

"iyaa bu, yah... Mel nanti dateng" jawab Mel tersenyum.

"Nah... itu baru anak ayah... oh iya... bentar lagi kakak mu wisuda juga loh... entar kita ke sana ngerayain kelulusan Kevin sekalian jemput dia pulang" ujar ayah

"Okey" jawab Mel sambil memberikan 2 jempolnya.

"Yaudah istirahat yak, Nak..." ujar ibu lalu pergi keluar kamar dengan ayah.

"Huft... maafin Mel ya Opa... udah buat Opa khawatir... Mel janji... Mel gak akan sedih lagi... " ujar Mel pada dirinya sambil melihat foto kecilnya dengan sang Opa.

"I miss you grandpa... "

//________________♡_______________\\

Bersambung.....

VOTE IS FREE

UN1TY [Love Story.]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang