Perhatian⚠️!, segala bentuk tindakan yang tidak baik, tidak untuk di tiru!
Semoga dapat diambil pelajaran.Tuk
"Hey kutu buku!, ambilkan buku paket di perpus. Aku malas"
Setelah melempar gulungan kertas tepat mengenai kepala sasarannya, pria itu dengan enteng meminta V untuk melaksanakan tugas yang bukan menjadi tugas V. Bukan satu kali, namun berkali-kali. V yang tadinya masih menunduk kini perlahan mengangkat kepalanya. Memberanikan diri untuk menengok laki-laki yang membuat ulah tadi.
"Bisakah kau ambil sendiri", ucap V pelan dan sontak membuat gerombolan laki-laki tadi membolalakan mati. Baru kali ini mereka mendengar seorang V membantah perintahnya.
"Ohhhh lihatlah!, Hahahahaha. Si cupu sudah berani membantah. Cepat ambil!", nada ketusnya tetap keras untuk menyuruh V. V hanya diam dan beranjak dari sana. Sudahlah tidak ada yang membelanya.
Sebenarnya beberapa dari anak kelas menaruh iba pada V. Namun melihat siapa sang pembuat onar, mereka tak mau mengambil resiko.
Kakinya terus melangkah, namun sorot matanya tak mau terbawa ke depan, ia lebih memilih fokus pada jalanan yang di bawah. Buku paket berada di tangannya. Total ada 15, cukup tebal memang.
Baru saja keluar dari pintu perpustakan, dirinya tidak sengaja bertabrakan dengan seoarang wanita yang akan masuk ke perpustakan. Buku bertumpah ruah di lantai.
"Oh maaf..maaf", Rose turut membantu merapihkan buku itu. V tak merespon, dirinya sibuk mengambil buku-buku yang terjatuh.
Semua buku sudah dalam posisi di tangan V sampai hampir menutupi matanya.
"Kau sendirian?, butuh bantuan?. Ini berat, aku bi...",
V tak menjawab, dirinya selalu saja berusaha menghindar orang-orang. V sudah mundur, mana ada orang yang mau dekat dengannya.Rose sedikit cengo setelah tawarannya ditolak mentah-mentah oleh laki-laki yang ia tak kenal.
"Kau melihat siapa?",
Tepukan dipundak dibarengi dengan pertanyaan itu mengembalikan kefokusan Rose.
"Ah tidak. Kau sudah urus bukunya?"
"Sudah. Kau saja yang lama"
"Kau tak pernah mendapat panggilan alam?"
"Tanganmu pasti....", laki-laki itu menutupi hidungnya dan buru-buru masuk ke dalam perpus meninggalakan Rose sendiri.
"He Jason!"
💫
Hampir sampai di kelas, dirinya sudah di hadang oleh si penyuruh tadi. Tanpa aba-aba buku yang ada dalam genggamnnya sudah di ambil paksa. V hanya pasrah dengan itu.
"Lamban!", kedua pria tadi melenggang pergi masuk ke dalam kelas.
"Sudah kau ambil Bryan?"
"Lari tadi pak", alibi seoarang Bryan dengan mudah keluar dari mulutnya. Sebuah pembohongan, siapa yang mengambil, siapa yang mengaku.
"V kau dari mana?", tanya guru yang duduk di tempatnya setelah melihat V baru saja masuk.
"Maaf pak, saya tadi dari belakang"
"Bohong pak! Pasti dia dari kantin. Alasan itu pak", teriakan teman Bryan menyudutkan V.
"Sudah-sudah, semuanya duduk"