7

395 68 3
                                    

Hari minggu kali ini Rose tak akan berdiam diri saja di rumah. Seperti ajakan V kemaren dirinya akan pergi ke bazar buku yang terletak cukup jauh dengan rumahnya. Rencana kali ini akan berangkat pagi dan V akan menjemputnya.

"Kau pergi dengan siapa?", 

"Dengan V, mah", jawab Rose seraya menghampiri mamahnya yang masih sibuk dengan kegiatan di ruang makannya.

"V?, siapa?. Kekaksihmu?", goda ibu Rose dengan tatapan jahilnya.

"Hanya teman. Ha nya te man", eja Rose. Kini dirinya mengambil alih piring berisi sandwich dari tangan ibunya guna ia bawa ke meja makan. Dibelakang sana ibu Rose malah terus tersenyum.

"Katakan saja iya. Kau sudah dewasa. Kau pikir mamah tidak pernah merasakan jatuh cinta saat usia sepertimu?. Heyy mamah tahu itu."

"Apa yang mamah katakan...Rose belum memiliki kekasih. Percayalah"

"Iya iya mamah percaya denganmu. Oh bagaimana? Kau sudah benar-benar menentukan akan lanjut dimana. Bagaimana dengan tawaran ayahmu untuk sekolah di Amerika?"

"Rose bingung mah. Amerika bukankah terlalu jauh?"

"Jauh tidaknya jika untuk belajar tidak ada salahnya", ibu Rose sudah duduk di ruang makan begitupun dengan Rose. "Jason akan kemana?"

"Entahlah. Tapi yang pasti dia akan ambil kedokteran"

"Wah bagus"

Atensi Rose teralihkan oleh pesan masuk dari ponselnya. Terlihat pesan tersebut dari V.

V

|Aku sudah ada di depan rumahmu.
|Aku tunggu

"Dari siapa?"

"V sudah di depan, mah"

"Benarkah?. Suruh masuk kita sarapan bersama"

Rose mengirim pesan kepada V namun penolakan yang ia dapat. Akhirnya ia yang keluar rumah.

"Masukk..."

"Aku tunggu disini. Tak usah terburu-buru"

"Ini mamahku yang menyuruh. Cepat!"

"Tap..", belum menyelesaikan kalimatnya, pergelangan tangan V sudah ditarik Rose agar pria itu turun dari motor dan ikut masuk ke dalam rumahnya.

V hanya pasrah dan mengikuti wanita itu. Sesampainya di ruang makan, V cukup terdiam karena terkejut melihat siapa wanita yang duduk di sana.

"Oh V. Kau kah itu?"

"Halo tante"

"Sudah lama tak bertemu", ibu Rose berdiri dan menghampiri mereka berdua yang masih berdiri tak jauh dari sana. Wanita yang sudah memasuki kepala empat itu terus mengumbar senyum sumringahnya.

Rose sendiri cukup bingung dengan suasana yang terjadi. Kenapa ibunya seperti begitu akrab dengan V?, bukankah ini kali pertamanya bagi mereka bertemu?. Pikir Rose seperti itu. Terlebih di saat ibunya memeluk V. Eyy apa-apaan ini!. Demi apapun Rose benar-benar bingung.

My Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang