Septendecim

157 19 21
                                    

Happy reading..

-

"Madam, bolehkah aku ke kelas sebelah?" Ucap Juna mendekati Madam Aria -sang penanggung jawab Coetus Ventus- disebelah mejanya.

"Untuk apa, Juna? Kau kan Coetus Ventus untuk apa ke kelas sebelah, lebih baik kau maksimalkan saja penggunaan kekuatanmu." Jawab Madam Aria tenang, matanya tetap memerhatikan seluruh anak muridnya yang sedang berusaha berlatih, tetapi mulutnya menjawab pertanyaan Juna.

"Aku kan sudah bisa, Madam. Selain tampan aku juga pintar." Masih saja ya, seorang Juna.

"Kau ingin menemui Soya kan?"

"Waw, kau memang paling mengerti aku, Madam. Jadi, bolehlah aku ke kelas sebelah?" Juna sudah berharap sekarang.

"Tidak." Keputusan final Madam Aria yang tidak bisa diganggu gugat.

Juna hanya bisa mencebikkan bibir dan kembali ke bangkunya di ujung ruangan. Menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan dan memilih untuk menjelajahi alam mimpi. Dasar bukannya belajar.

-

"MR. SASHIN?!" Seru semua siswa yang ada di Coetus Aqua ketika melihat guru penanggung jawabnya adalah guru selengekan di pertemuan pertama mereka. Dari luar saja Mr. Sashin terlihat rapi dan teratur, tapi yah buktinya berkata lain.

"Ya~ Jangan kaget begitu, kalian akan jadi keren dibawah tanggung jawabku." Ucap Mr. Sashin dengan tawanya.

Siswa siswi yang mendengar hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela nafasnya. Tidak dapat membayangkan harus berlatih dengan guru seperti Mr. Sashin.

"Ohh ada yang sudah tidak sabar bertemu denganku ternyata." Ucap Mr. Sashin dengan mata yang menatap ke arah Rosa.

"Hah? Kenapa sih Mister, Rosa punya saya ya. Mister jangan ikut-ikutan." Celetuk Putra membuat Mr. Sashin memutar bola matanya malas.

"Kenapa kau hari ini?" Tanya Mr. Sashin lagi kepada Rosa.

"Hanya ingin." Jawab Rosa dingin, ditambah dengan bahu yang dia naikkan tak acuh. Dengan jawaban seperti itu saja Mr. Sashin mengangguk mengerti, tidak seperti Putra dan temannya yang lain.

Putra menatap Rosa disebelahnya, Putra merasa jika hari ini Rosa berbeda. Lebih dingin, cuek, dan emosian.

"Tapi tolong ini hari pertama kan? Harus belajar bagaimana pengendalian dasarnya." Lanjut Mr. Sashin dan hanya ditanggapi Rosa dengan dengusan.

Putra semakin bingung dengan apa yang terjadi diantara Rosa dan gurunya ini, apa ada yang mereka sembunyikan? Apa Putra tidak boleh mengetahuinya?

"Oke anak-anakku, silahkan perhatikan kedepan dan jangan tidur disaat kelasku sedang berlangsung! Perhatikan, aku hanya akan menjelaskan sekali dan tidak ada pengulangan."

"Aqua adalah air, ya kalian semua pasti sudah tahu kan. Lalu untuk cara mengendalikannya kalian harus memusatkan mana terlebih dahulu, ayo berlatih!" Ucap Mr. Sashin sebelum akhirnya duduk di kursi gurunya di tengah kelas.

Semua siswa bengong tidak ada yang melakukan kegiatan, Mr. Sashin juga malah menatap sekeliling muridnya.

"Ayo, tunggu apalagi? Berlatihlah..."

"Kami harus bagaimana, mister saja tidak menjelaskan lagi lebih lanjut." Ucap Putra yang sudah siap untuk meledak. Kalau saja yang didepan ini bukan gurunya, pasti sudah Putra lempar dengan pena yang ia mainkan dari tadi.

"Hanya perlu, Wuss, Huft, Poo — nah lihat, kau bisa mengendalikan air di botol itu." Mr. Sashin menunjukkan kehebatannya, iya kehebatan dalam penguasaan mana, tapi tidak hebat dalam menjelaskan sesuatu. Putra dan beberapa temannya yang melihat itu hanya menatap tak percaya ke arah gurunya itu.

PERSONALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang