Taehyung's First

253 34 0
                                    


Taehyung akhirnya berpacaran dengan Jaemi, adik kelas yang satu klub dengan Seokjin dulu saat SMA. Taehyung semakin intens chat dengan Jaemi dan berhenti dari kebiasaan jajannya karena kini Jaemi memberinya foto erotis. Kata Taehyung dia cukup dengan Jaemi saja.

Mereka pasti tidak bersua kalau Seokjin tidak sedang ditinggal mamanya sendirian di rumah. Seokjin mengungsi ke rumah Taehyung dan tidur di sana karena sang mama lagi-lagi menitipkannya ke tante Kim. Sembari mengerjakan tugas kuliah, Seokjin mencomot keripik kentang yang dia beli sendiri sore tadi. Presensi Taehyung tak dilihatnya sedari tadi. Kata Yeonjun, kakaknya belum pulang sedari kuliah tadi dan malah menanyakan keberadaan kakaknya pada Seokjin. Jelas dia tak tahu karena gedung jurusan Tehyung lumayan jauh. Pesannya dari tadi pagi saja tidak dia balas. Kemana si sialan itu?

Seokjin terpaksa ke dapur Taehyung untuk mengisi ulang botolnya yang sudah kosong. Dia lumayan suka minum. Botol besar pun akan cepat kosongnya.
"Lho? Ada Seokjin toh." Seokjin menatap kaget pada Jimin yang menunjuknya terkejut.

"Ngapain di sini, Jim?" Seokjin mengobrol sambil mengisi ulang botolnya.

"Main lah. Aku di kamar Taehyung dari sepuluh menit lalu."

"Kok nggak kedengaran ya kalian datang. Aku dari tadi di kamar sana." Seokjin menunjuk kamar yang biasa dia tempati kalau menginap di rumah Taehyung. Bersebelahan dengan kamar Namjoon yang jarang pulang.

"Lah. Kamu dengerin musik kali." Seokjin menatap aneh. "Atau baca novel?"

"Enggak. Aku ngerjain tugas tadi."

"Ooh...gitu. Saking fokusnya, kamu sampe nggak dengar suara kami ya." Jimin terkekeh. "Eh, ngomong-ngomong, gimana nih kuliah kamu?" Jimin menutup lemari es kembali saat apa yang dia perlukan sudah masuk keranjang khusus milik Taehyung. Keranjang makanan.

"Biasa aja sih. Nggak gimana-gimana. Punya kenalan baru pastinya. Kamu, gimana?"

"Agak menyulitkan sih." Dia terkekeh. "Tapi ya, fun juga. Anak-anak sekelasku receh ternyata. Kukira anak hukum itu kaku, pride nya tinggi, lah ini sama recehnya dengan teman-teman SMA dulu. Walau beberapa memang kaku dan ambis, tapi aku senang aja sama mereka." Ocehnya membuat Seokjin tersenyum. Seokjin merasakan hal yang sama, teman-temannya juga sangat receh.

"Semangat ya pak jaksa."

"Aisshh, apasih." Jimin mengangkat keranjang abu-abu itu. "Ayo kita kumpul bareng aja. Taehyung pasti kaget mendapati kamu disini." Seokjin mengangguk lalu mengikuti Jimin menuju lantai atas.

"Tae, ada Seokjin nih." Seokjin langsung nyerobot dan duduk di kursi malas yang biasa dia tempati.

"Eiyy sayangku kenapa baru main kesini setelah sekian purnama?"

"Najis." Seokjin meraih salah satu buku yang berada di meja. Bahasa Inggris. "Gue sejak dua hari yang lalu nginep di sini tau. Dan nggak ketemu lo sama sekali."

"Oh ya? Kok gue gapernah lihat lo?"

"Makanya. Padahal serumah."

"Tapi lo makan dengan baik kan Jin?"

"Iya kok. Bibi di rumah lo selalu ingetin gue makan. Lagian kan ada kulkas lo yang seperti surga itu, jadi gue aman lah."

"Abisin dah tuh makanan biar gue bisa belanja lagi."

"Dengan senang hati." Seokjin mengecek ponsel lalu menatap Jimin. "Jim, e-book nya bagus." Dia tersenyum.

"Bagus bagian mananya nih? Kurasa itu banyak adegan enaena nya deh."

"Ih, Seokjin bacain bokep."

"Matamu!" Seokjin melempar buku bahasa Inggris ke arah Taehyung yang tertawa-tawa.

Promise | NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang