"Kebahagiaan?? Sepertinya itu tidak berlaku pada kita." - J
◾◾◾
Jennie tak lagi mampu mengendalikan diri, selama sebulan setelah sadar, ia hanya terus-terusan berontak dan mencelakai semua orang yang ada disekitarnya.
Saat itu ketika Jihyo tidak tega melihat Jennie yang terus menerus merauk-rauk. Dengan cukup berani ia mendatangi Jennie untuk menenangkannya, namun alhasil Jihyo harus mendapat luka di lengannya karena Jennie dengan sengaja mencengkram lengan Jihyo sampai kuku-kuku tangan menyayat kulit mulus Jihyo.
Sehingga saat ini karena cukup membahayakan, untuk sementara waktu tangan dan kaki Jennie selalu terikat pada sisi ranjang.
"Lepaskan aku!!!! Kalian tidak berhak melakukan ini!!!" Pekik Jennie pada dokter yang masuk ke dalam ruangan.
"Nonna Jennie tenanglah, ini dokter terapi pribadimu bukan?? Kau mengenalnya dengan baik bukan??? Cobalah untuk berbicara dengan dirinya" ujar dokter Jisoo dengan cukup tenang kepada Jennie.
"Jennie... tenanglah. Kau bisa bercerita padaku, aku yakin kau mampu mengendalikan semua amarah yang ada pada dirimu." Ujar dokter Anne, dokter terapi Jennie.
Jennie tak berkata apapun, ia hanya menatap tajam mata dokter Anne. Mencoba mengenali dengan sosok disampingnya itu.
"Dokter saya tinggal terlebih dahulu, jika kau butuh bantuan kau bisa senekan tombol panggil.dokter di sini." Ujar dokter Jisoo dan segera berlalu meninggalkan dokter Anne bersama Jennie.
Dokter Anne mencoba tersenyum menatap dalam mata Jennie, namun setelahnya tatapan matanya beralih pada ikatan pada kaki Jennie. Ia membuka ikatan itu satu persatu... kemudian tangannya beralir untuk membuka ikatan pada tangan Jennie.
Jennie hanya diam, entahlahh ia seperti tersihir dan terfokus pada dokter Anne.
"Haii Jen... are you oke?" Tanya dokter Anne kemudian duduk di kursi samping ranjang.
Seperti tersihir, satu pertanyaan dari dokter Anne seketika membuat Jennie menangis, air matanya tak lagi mampu ia bendung. Segala sesak di hatinya tak lagi mampu ia tahan.
"Keluarkanlah kesedihan dan amarahmu ini lewat tangisanmu Jen... jangan kau lampiaskan itu dengan menyakiti orang lain." Ujar Dokter sambil mengusap lembut tangan Jennie.
Jennie terus menangis, ia mencurahkan segala sesak yang sungguh menyakitkan hatinya.
"Kenapa ini semua terjadi???"
"Kenapa semua ini terjadi padaku dan pada Taehyung???"
"Aku sangat mencintainya, tapi kenapa Tuhan tak mampu memberikan kebahagiaan seutuhnya pada kami."
"Kenapa Tuhan memisahkan kami?!"
Jennie mengungkapkan segala isi hatinya, mengungkapkan betapa frustasi dirinya menghadapi dunia ini.
"Jen... kau ingat apa yang pernah aku bilang padamu. Seberat apapun hidup yang kau jalani, laluilah semua itu maka semua itu akan berlalu begitu saja. Dan selalulah yakin, di ujung sana pasti ada kebahagian."
Mendengar penuturan dokter Anne, Jennie seketika menatap dalam mata dokter Anne.
"Kebahagiaan?? Sepertinya itu tidak berlaku padaku." Ujar Jennie sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Girl ~ Taennie (END)
Fanfiction"Apakah ini sudah berakhir??" - J "Tak akan ada yang bisa memisahkan kita, bahkan kematian sekalipun," - Taehyung 🔞 Bijak aja yaa.... soalnya ada unsur kekerasan dan seksualnya (cuma tipis-tipis jgn berharap banyk NC ya🤝🏻) 🍀I hope you know... Th...