Seharian Jennie hanya terdiam dirumah, sudah hampir sebulan setelah kejadian malam itu Jennie tidak mau keluar dari apartemennya, bahkan untuk belanja sekalipun. Jennie tidak mau emosi itu kembali menghampirinya, dan ia juga ingin mencoba menenagkan diri.
Namun anehnya Taehyung juga sudah seminggu ini juga ikut berdiam diri di apartemen. Mereka tak banyak bicara satu sama lain. Hanya akan saling memeluk jika memang ingin memeluk, dan berakhir di ranjang dengan kegiatan panas.
Jennie duduk di sofa yang menghadap jendela apartemen sendiri. Ia memandang dunia luar. Sungguh sebagai manusia normal rasa ingin bersosialisasi selalu ada di dalam lubuk hatinya. Namun entahlah rasa emosi yang menggebu selalu menguasai dirinya, bahkan ia tidak mampu untuk mengontrol itu.
"Kapan ya aku bisa hidup normal?" Tanyanya lirik.
Ting... tong...
Suara bel apartemen berbunyi, Jennie hanya menengok dan ketika ingin beranjak dilihatnya Taehyung sudah duluan berjalan untuk membuka pintu itu.
Taehyung kembali dengan beberapa kantung kresek di tangannya. Dia menuju ke dapur untuk meletakkan beberapa makanan yang ia pesan.
"Jen.. makanlah!" Pintah Taehyung.
Jennie hanya tersenyum dan bangkit menuju dapur.
Jennie memeluk Taehyung dari belakang. Sungguh ia sangat mencintai lelaki ini.
"Sayang ada apa??" Tanya Taehyung.
"Kamu baik-baik saja??" Tanya Jennie balik.
"Yaa aku baik, ada apa??" Tanya Taehyung kembali.
"Kau belum bercerita kenapa hanya berdiam diri disini??" Tanya Jennie melepaskan pelukkannya dan mengarahkan Taehyung untuk menghadap dirinya.
Taehyung hanya tersenyum lalu mencoba membawa makananya menuju meja makan dan segera duduk disana. Dan Jennie hanya mengekor.
"Aku hanya mengikutimu berdiam diri disini. Ehmm aku hanya tidak ingin kamu merasa sepi." Ujar Taehyung dan selanjutnya ia menyantap makanan yang sudah ia persiapkan.
Jennie duduk di kursi yang berhadapan dengan Taehyung. Ia hanya tersenyum lalu meraih tangan kiri Taehyung yang bebas.
"Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkan aku." Ujar Jennie lalu segera berlalu dari hadapan Taehyung.
"Ah... aku akan makan nanti, biarkan disitu. Aku mau tidur dulu." Lanjut Jennie sebelum mendengar protes Taehyung karena Jennie tidak mau makan bersamanya.
Taehyung hanya menghembuskan nafasnya kasar. Ia mencoba berfikir sejenak. Sebenarnya ia lelah dengan hidup seperti ini, tapi bagaimana lagi inilah jalan hidupnya.
Drrr.... drrrr...
Handphone Taehyung bergetar. Dengan cepat ia menyambar handphonenya dan mengangkatnya.
"Hallo hyung ada apa?"
........
"Ahh mian... aku tidak berangkat bekerja selama sepekan. Kau boleh memotong gajiku."
.........
"Ya baiklah, besok aku akan masuk. Tenanglah."
Taehyung menutup telfonnya, tadi adalah Namjoon yang mengkhawatirnya karena tidak masuk bekerja selama sepekan.
Taehyung sangat mengerti mengapa Namjoon sekhawatir itu, ia yakin Namjoon berfikir Jennie akan membunuhnya kapan saja. Padahal itu tidak akan pernah terjadi, karena Taehyung yakin didalam lubuk hati Jennie selalu ada dirinya yang selalu menyadarkannya dari emosi yang selalu mengelabuhi hati dan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Girl ~ Taennie (END)
Fanfiction"Apakah ini sudah berakhir??" - J "Tak akan ada yang bisa memisahkan kita, bahkan kematian sekalipun," - Taehyung 🔞 Bijak aja yaa.... soalnya ada unsur kekerasan dan seksualnya (cuma tipis-tipis jgn berharap banyk NC ya🤝🏻) 🍀I hope you know... Th...