(12) Perpisahan

711 96 16
                                    

--

Jaehyun terbaring diatas ranjang pasien.

Ia baru saja melakukan donor darah. Sekarang kepala nya sedikit pusing.

Untung saja beberapa jam sebelumnya ia hanya meminum koktail buah-buahan. Koktail itu buatan khusus Lucas untuk Jaehyun yang terkenal alkoholic. Agar tidak terlalu berbahaya, Lucas banyak memasukan sari buah dibanding alkohol.

"Jaehyun."

"Oh, kau Luc. Ada apa kemari?"

Jaehyun menatap Lucas yang memperlihatkan ekspresi ragu, bingung dan sedih.

"Aku baru saja menerima kabar. Ayahmu di larikan ke rumah sakit dan sudah tidak sadarkan diri."

Anak sulung dari pemilik Taehan Hospital itu hanya biasa menghela nafas sejenak. Ia sudah menduga hal ini akan ada hubungannya dengan sang Ayah.

"Rumah sakit mana?" tanya Jaehyun dengan datar.

"Rumah sakit ini."

Jaehyun memalingkan wajah. "Aku tidak mau melihatnya, Luc. Kau tahu itu kan."

"Tapi semuanya sudah berada disana. Mereka berkumpul atas perintah Ayahmu. Termasuk dirimu. Beliau mencarimu."

"Untuk apa aku datang? Sejak hari itu aku bukanlah bagian dari keluarga mereka."

"Jaehyun. Bagaimanapun darah Ayahmu mengalir di tubuhmu. Jangan lupakan itu. Juga disana ada adik-adikmu."

"Lucas!" suara Jaehyun meninggi membuat Lucas terdiam.

"Mereka bukan adikku." tambah Jaehyun.

"Jae. Kau adalah anak tertua. Kau harus datangi Ayahmu. Mungkin ini bisa jadi kesempatan terakhirmu untuk mendapat penjelasan di masa lalu." kesal Lucas sebelum pergi meninggalkan Jaehyun yang tampak tersiksa batin dan fisik.

**

"Ayah.."

Jessica mendekati Yoona. "Yoona tenanglah. Terakhir paman Im hanya kekurangan darah tapi syukurnya Jaehyun bisa menjadi pendonor. Sebentar lagi pasti operasi nya selesai."

"Ayahmu akan keluar dengan selamat. Percayalah." ujar Bogum.

Yoona tak memperdulikan Jessica maupun Bogum yang berusaha bicara dengannya. Kini Yoona hanya berdiri diam di depan pintu ruang operasi.

Merasa tidak memiliki tenaga lagi, Yoona beringsut turun dan terduduk.

Jessica ingin mendekat tapi Bogum menahannya. Mengingat Yoona yang masih enggan menggubris mereka.

Sambil menangis. Yoona terus memanggil Ayah nya. Sesekali ia berdoa agar semuanya baik-baik saja.

"Yoona."

Seseorang berjongkok di sebelah Yoona. Ia mengusap bahu Yoona yang terlihat tegar namun sangat rapuh.

Mata sembab Yoona menoleh. Ia ingin sekali menolak perlakuan pria yang kini memeluk nya dengan sangat erat. Mengusap punggungnya dengan lembut dan membisikkan kata-kata penenang.

Dan Yoona akui. Ia terjebak kenyamanan pada detik-detik berikutnya.

"Jae.. Hyun." gumam Yoona terbata.

Tiba-tiba terdengar suara pintu ruang operasi terbuka. Tiga orang yang menggunakan pakaian operasi menampakkan diri. Lampu di depan ruangan sudah berubah menjadi hijau yang berarti operasi sudah selesai.

"Keluarga Tuan Im?"

Yoona dan Jaehyun langsung berdiri. Jessica dan Bogum pun ikut menghampiri beberapa dokter yang menangani Tuan Im.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOUCH (Yoona-Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang