(10) Penolakan

1.4K 194 29
                                    

---

Balkon rumah sakit yang begitu luas di sinari matahari dengan sempurna.

Angin berhembus menyentuh wajah Yoona dengan lembut. Mata Yoona terpejam sesaat menikmatinya.

Setelah di rasa tenang, ia membuka kembali matanya dan menghadap ke sisi kanan dimana seorang pria dengan setia berdiri memperhatikannya.

Yoona memandang Jaehyun.

"Kau tidak perlu khawatir mengenai kehamilanku. Aku akan bertanggung jawab sendiri." ujar Yoona.

"Kau bercanda?"

Yoona menatap lima hasil test pack yang berbeda brand. Tapi semuanya menunjukkan hasil yang sama. Dua garis.

"Aku sudah memiliki rencana sendiri. Jadi..."

Ucapan Yoona terputus. Jaehyun dengan lembut menyentuh kedua tangannya yang memegang test pack.

"Kau pikir menjadi orangtua tunggal itu mudah? Tidak Yoona, itu akan terasa berat seiring bertambahnya usia sang anak. Mental sang anak akan terluka. Aku tahu karena aku merasakannya."

Yoona melepaskan tangan Jaehyun darinya. Ia membuang alat test pack itu dari atas balkon.

**

Jaehyun berkutat dengan pikirannya. Kenapa Yoona tiba-tiba membuang test pack itu.

Pria bermarga Jung kelahiran Korea itu menarik lengan Yoona membuat si empunya merintih kecil.

"Apa yang kau lakukan?" ujar Yoona.

"Aku yang seharusnya bertanya. Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Kenapa kau membuang nya? Apa yang kau rencanakan Yoona?!"

"Aku tidak mau anak ini."

Deg.

"YOONA!" bentak Jaehyun.

"Aku ingin melupakan hasil test pack itu dan menggugurkan anak ini."

Yoona menghentakkan tangan Jaehyun. Wanita itu berjalan cepat tanpa memperdulikan Jaehyun yang terus berteriak memanggilnya.

"Yoona."

Untung saja Jaehyun masih bisa mengejar Yoona di tangga darurat. Ia menahan tangan Yoona lalu memojokkan nya pada dinding.

Mata Jaehyun memerah penuh amarah.

Ia tak menyangka Yoona bisa semudah itu mengatakan ingin menggugurkan janin yang ada di perutnya.

"Dimana akal sehatmu?" tanya Jaehyun.

Yoona hanya diam tak berani menjawab. Wanita itu tiba-tiba menitihkan air mata sambil menunduk.

Jaehyun yang tak tega mulai melepaskan genggaman nya pada pergelangan tangan Yoona.

"Maaf." Jaehyun meniup pergelangan tangan Yoona yang memerah akibat perlakuannya tadi, "Maaf aku sudah menyakitimu."

**

Park Bogum memasuki ruang rawat Tuan Im. Pria itu menggunakan waktu makan siangnya untuk menjenguk beliau.

"Ayah. Maaf aku baru mengunjungimu siang ini. Karena pasien di rumah sakitku sangat ramai."

Tuan Im menggeleng tak masalah.

"Ohiya aku bawakan ini. Dan beberapa titipan Jessica. Jess tidak bisa ikut karena ada masalah dengan gaun pernikahan kami."

Lalu pria berlesung pipit manis itu mengeluarkan sekotak makanan, "Dan ini.. untuk Yoona."

TOUCH (Yoona-Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang