(8) Musibah

1.3K 219 75
                                    

----

Jaehyun membersihkan dirinya dan telah berganti pakaian di salah satu kamar mandi pesawat.

Kini ia memperhatikan Yoona dari tempatnya berdiri.

Jarak yang tidak terlalu jauh namun tetap Yoona tidak dapat melihat dirinya karena wanita itu sibuk menangis.

Tangan kekarnya terangkat dan bergerak seolah tengah menghapus air mata yang terus berjatuhan di pipi Yoona.

Ia harap dapat melakukannya sungguhan.

"Mr. Jung, apa kau butuh sesuatu?"

Pertanyaan dari seorang pramugara itu seolah mengakhiri Jaehyun dari lamunan nya.

Jaehyun menggeleng. Kaki panjang beralas sepatu brand ternama dunia itu berjalan menghampiri Yoona.

"Terimakasih." Yoona menerima sapu tangan berwarna abu-abu yang diberikan oleh Jaehyun.

"Kau mau minum?"

"Tidak."

"Baiklah. Kalau kau butuh sesuatu bisa meneriakkan namaku."

Jaehyun melanjutkan langkah kakinya melewati samping Yoona. Namun tepat saat itu langkahnya di berhentikan oleh tangan Yoona.

"Energi ku sudah habis. Berteriak membuatku semakin lelah."

"Kalau begitu kau cukup mengambil gagang telpon lalu tekan nomer 2. Aku akan segera-"

"Kau hanya tinggal duduk di hadapanku saja. Bukankah itu jauh lebih mudah tanpa harus memikirkan bagaimana caraku memanggilmu?"

Jaehyun menyentuh tangan Yoona lalu melepasnya perlahan. Pria itu duduk di kursi yang berhadapan dengan Yoona.

"Kau tidak keberatan ada aku di dekatmu?"

Yoona menggeleng. Sambil memejamkan mata ia berkata, "Aku lebih tidak suka merasa sendirian di saat seperti ini."

5 menit. 10 menit. 20 menit. 30 menit sudah berlalu.

Pesawat yang hanya di naiki oleh dua penumpang ini sangat sunyi. Hanya di temani oleh suara mesin pesawat.

Jaehyun tak ingin memaksa Yoona untuk mengatakan sesuatu atau sebagainya.

Pria itu bahkan memilih memejamkan mata meski kerap kali mengintip untuk memperhatikan apa yang dilakukan wanita bermarga Im di hadapannya.

**

"Ayah.. Ayah.. Jangan tinggalkan aku. Ayah.. Ayah.."

Jaehyun yang tengah membaca koran, segera mengalihkan perhatiannya pada Yoona.

"Ayah.. Ayah.."

Merasa ada yang tidak beres. Jaehyun memposisikan dirinya untuk pindah duduk di kursi sebelah Yoona.

Jaehyun menggunakan tangannya untuk mengusap keringat yang ada di kening Yoona. Alis Yoona semakin berkerut.

Tangan Jaehyun bergerak untuk mengusap tangan Yoona dengan sangat lembut. Berharap ini dapat menenangkan Yoona dari mimpi yang sepertinya buruk.

"Ayahmu tidak akan meninggalkanmu." bisik Jaehyun.

"Ayah.."

"Tuan Im akan baik-baik saja. Tenanglah."

Jaehyun terus mengusap telapak tangan Yoona. Sesekali menepuknya perlahan. Bibir Jaehyun mengalunkan sebuah lagu pengantar tidur.

Pria berwajah tampan ini mempelajari itu dari ibunya jika ia bermimpi buruk.

TOUCH (Yoona-Jaehyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang