Suasana didalam labirin gelap, hanya penerangan dari langit yang membuat jalan mereka terlihat. Labirin itu cukup besar dan terbuat dari tanaman yang amat tebal dan menjulang tinggi.
"Apakah kita perlu berpencar biar cepat? " tanya Silvain, mereka berjalan beriringan.
"Nggak usah. Ingat kata penjaga tadi, kita semua harus sampai disana bersamaan, kalau pun ada dari kita yang sampai akan memakan waktu lama jika saling menunggu yang lain," ucap Chazdhiz.
"Tapi bukan—nya akan memakan waktu kalau mencari satu per satu jalan yang ada?" ujar Hypermint sambil menatap pria itu.
"Kita hanya punya waktu 30 menit untuk menjelajah, karena bila lebih dari itu akan sulit untuk kita mengatur waktu nantinya, " ucap gadis itu, dia berjalan paling depan untuk memindai jalan.
"Untuk labirin sebesar ini menurut gue mustahil," kata Chazdhiz mulai kesal karna peta labirin tak bisa dilihat.
"Tidak, selama jalan diujung labirin tadi gue melihat sebuah jalur air yang cukup besar, dan seharusnya itu mengarah ke luar labirin dan mungkin langsung ke kastil sangat dewa, " terang Xhuan sambil tersenyum.
"Wah kalau begitu pasti bisa, " kata Silvain girang.
"Tapi...," Gadis itu berhenti dan berbalik kearah mereka, "Air itu tak memiliki arus yang cukup kuat untuk dapat membawa kita. kesana. Airnya bahkan mengalir sangat tenang walau memang cenderung dalam. Lalu, apa yang akan kita gunakan untuk mengapung diatas air itu? Sihir tak berpengaruh bukan?"
Mereka semua berfikir keras mencari jawaban, "Harusnya itu bisa, " Kata Chazdhiz yang langsung berlari diikuti yang lain dibelakangnya.
"Hey, ada apa? " tanya Hypermint penasaran karna Chazdhiz lari tiba-tiba.
"Daun pohon ini... Sangat besar, " ucap Xhuan kaget.
"Aku melihatnya saat hendak masuk kedalam labirin, pohonnya besar jadi terlihat cukup jelas. Btw dimana arus air itu?" tanya Chazdhiz, dia mulai ancang-ancang untuk naik ke pohon itu.
"Arahnya dari arah jam 3," kata Xhuan memperkirakan.
Chazdhiz mulai memanjat, dia juga mengeluarkan pisau untuk memotong tangkai daun itu. Awalnya dia ragu apakah bisa terpotong dan saat dicoba ternyata bisa, pohon itu malah meregenerasi ulang daunnya dengan sangat cepat.
"Besar banget, " ucap Hypermint terkagum-kagum.
"Tapi kita tak akan dihukum karena mengambil daun dari taman dewa kan? " tanya Silvain khawatir.
"Yang penting sekarang adalah keluar dari sini, ayo cepat." Sang leader langsung berlari cepat ke—salah satu jalan diikuti yang lainnya dengan membawa daun besar tersebut.
"Suara airnya mulai terdengar. Harusnya ada disini, " kata Xhuan, dia terus berlari hingga sampai di sebuah lahan luas dengan dinding kecil yang merupakan pembatas arus air.
"Arus nya sangat kecil dan sulit untuk mendorong kita semua." Chazdhiz merasa ragu ketika melihat arus air tersebut.
"Aku ada ide," celutuk Silvain sambil mengambil kayu yang ada disebelahnya.
Hypermint langsung meletakkan daun itu diatas air sambil menahannya, "Nggak bakal tenggelam kan?" tanya Hypermint ragu.
"Daun—nya lumayan berat dan kokoh harusnya sih enggak, " ucap Chazdhiz.
Mereka satu per satu naik keatas daun itu dengan hati hati. Dan di bagian depan ada Silvain dan Hypermint meletakkan sebuah kayu didepan daun itu untuk menahan daunnya sekaligus menahan airnya agar tidak mengalir terlalu banyak, untuk mendapatkan arus yang sesuai agar dapat membawa mereka. Daun itu selebar jalur airnya jadi harus bisa untuk menahan air agar tidak masuk kedalam daun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cronicles Of Inotia
Fantasy[KOLABORASI ANTARA KHANZAIR DAN XHUAN] Ini kisah tentang perjuangan Khanzair mencari kakaknya yang hilang dan guild Dark Danger dalam mencapai peringkat pertama serta perjalanan misi mereka yang penuh rintangan.