Arya membuka matanya, ia mengedarkan pandangan kesekeliling, dahi cowok itu mengkerut alisnya hampir menyatu. Ia merasakan hal tak asing.
Bangunan rumah yang penuh dengan lukisan-lukisan indah serta sekelompok keluarga yang tengah menyantap makan malam dengan lahap disertai canda tawa.
Hanya satu orang yang tak menanggapi dan memilih bungkam, Arya melebarkan matanya.
"Anjir, itukan gue," ucapnya tak percaya, kenapa dirinya bisa terjebak dimasa lalu.
Arya ingat semuanya, hari itu dimana ia mendapatkan kesialan beruntun dan kehilangan kasih sayang dari keluarganya.
Flashback on.
Arya merupakan anak easygoing, dia mudah mendapatkan teman dan hampir dikenal seantero sekolah, tapi, meskipun Arya memiliki banyak teman hanya dua orang yang ia anggap sebagai sahabatnya, yaitu Abisar dan Ambarawa.Mereka bertiga sudah saling mengenal sejak masa orientasi sekolah atau lebih sering dikenal dengan MOS. Dan juga sering mendapatkan julukan A3.
Suatu hari Ambarawa duduk di sebelah Arya dengan wajah murung kebetulan Abisar sedang sakit hari ini sehingga dia tidak masuk sekolah.
"Kenapa lo?" tanya Arya yang langsung peka dengan raut wajah sahabatnya.
"Ibu gue masuk rumah sakit Ar, biayanya mahal, gue butuh uang buat biaya rumah sakit ibu," tutur Ambarawa.
"Ibu lo sakit apa emang?" tanya Arya.
"Darah rendah Ar," jawab Ambarawa.
Arya tampak berpikir sejenak, "Lo tenang aja Bar, gue bakal bantu lo."
Ambarawa menggeleng lemas,"Nggak usah Ar, biar gue pinjam sama yang lain aja." Cowok itu menunjukkan wajah melasnya.
"Nggak usah sok nggak enak gitu, lo sahabat gue, nggak apa-apa,"Ambarawa terlihat senang lalu memeluk Arya, "Makasih bro." Arya hanya mengangguk.
Setelah pulang sekolah, Arya langsung melepas sepatunya dan bergegas masuk ke kamar, dia tampak mengacak-acak isi lemarinya seperti sedang mencari sesuatu.
"Nah! Ketemu," sorak Arya ketika tangannya memegang sebuah celengan ayam jago yang terbuat dari tanah liat serta di dada celengan itu terdapat label yang bertuliskan 'HP Baru' .
Dengan segenap keikhlasannya Arya membanting celengan yang sudah ia jaga sejak duduk di bangku sekolah dasar tanpa pikir panjang.
Setelah celengan itu pecah, Arya duduk bersila lalu menghitung hasil tabungannya. Kurang lebih ada satu juta tiga ratus, cowok itu tersenyum tulus kemudian memasukkan uang tersebut ke dalam amplop putih dan meletakkan di tas paling depan.
Tok. Tok. Tok.
"Ar, makan dulu," ucap seseorang dari luar.
"Iya, yah, bentar lagi," jawab Arya kemudian secepat kilat mengganti pakaian setelah membersihkan pecahan celengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cronicles Of Inotia
Fantasía[KOLABORASI ANTARA KHANZAIR DAN XHUAN] Ini kisah tentang perjuangan Khanzair mencari kakaknya yang hilang dan guild Dark Danger dalam mencapai peringkat pertama serta perjalanan misi mereka yang penuh rintangan.