TCOI 38 : Misi Santuary, Selesai

8 1 0
                                    

Shizure dan Neechan jatuh terduduk sambil memegangi kedua mata mereka yang berdarah, "Akhhhh!!!"

Xiao Yui yang telah keluar dari gelembung pelindung langsung bergegas menuju kearah mereka, mencoba mengobati.

"Sakit banget mata gue!" rintih Neechan, bukannya sembuh tapi mata mereka semakin mengeluarkan banyak darah.

Shizure juga kesakitan, dia terkejut melihat mata tajam bak elang yang ada di mimpi Xhuan, "Dewa Heades... Bunda ada disana."

Mendengar penuturan Shizure, Xiao Yui mengalihkan pandangan kearah Xhuan yang kembali pingsan, Arya, Beal dan Beay sedang mengurus leadernya itu.

Chazdhiz semakin kuat mencengkram bahu Qibul, "Lo nggak ada skill lain apa? Lama-lama kita terbang njir!" gerutunya.

"Mp gue habis sat!" balas Qibul.

Hypermint tak habis pikir disaat seperti ini mereka masih saja bertengkar. Tiba-tiba Blackkuma datang membantu menarik Qibul ke belakang, dia juga menggunakan sprite Shield pada Qibul, yaitu sebuah teknik rahasia mengubah energi menjadi mana. Walaupun HP terkuras banyak, Qibul tak menyiakan kesempatan.

Dia semakin mencengkram tongkatnya kemudian dengan sekuat tenaga membanting sabit itu kesamping hingga equitmen itu tertancap ditengah area bersamaan dengan itu hilangnya aura hijau di sabit tersebut.

"Anjir!" umpat Chazdhiz, nafasnya tersenggal hingga membuatnya jatuh pingsan.

Hypermint maupun Blackkuma langsung panik, "Bang! Bangun bang!" teriak Hypermint sambil menepuk pipi Chazdhiz.

"Bang Chazdhiz udah kehabisan banyak tenaga, sejak awal pertempuran dia nggak dikasih jeda buat rehat," ucap Blackkuma kemudian meminta bantuan Hypermint untuk memapahnya.

Sedangkan Qibul berusaha menopang badannya dengan tongkat nya agar berdiri tegap walaupun pandangannya berkunang-kunang.

Hypermint memapah Chazdhiz sedangkan Arya dan Silvain memapah Xhuan, anggota lainnya juga merapikan perlengkapan mereka dan bersiap untuk turun kembali ke kota.

XiaoYui berhenti sejenak saat tengah membereskan tasnya, dia mendengar suara kepakan sayap. Matanya balih dari tasnya ke langit "itu apa?" Ujar gadis itu membuat yang lainnya sontak ikut menatap ke langit.

Seorang wanita dengan sayap putih bersih dengan gaun juga selendang putih bersih dan mahkota emas dikepalanya. Wanita itu memancarkan cahaya yang memiliki aura hangat dan memenangkan, perlahan menginjakkan kaki di arena dan tersenyum cerah. Sedangkan disebelahnya, diri seorang lelaki bersurai putih dengan kain putih menutupi wajahnya, tangannya bersedekap didepan.

"Cantik sekali! " ujar Khanzair kagum, pandangannya tak lepas dari wanita itu.

"Kenapa kalian terburu-buru?" tanya wanita itu, tentu dengan senyuman hangatnya.

Beal tampak jengah, "Lo nggak lihat teman kita hampir mati semua?" ucapnya ketus.

"Beal, mulutnya!" geram Khanzair kemudian menyentil bibir Beal.

Tindakan Khanzair mengundang tawa kecil wanita itu, "Tenanglah, aku adalah Athena, pemilik tahta ini. Maafkan aku karena membuat kalian seperti ini. "

Xiao Yui memiringkan kepalanya penasaran, "Athena? Dewi Athena?"

Dewi Athena mengangguk kecil, "Dan aku meminta maaf atas tindakan pelayanku yang membuat kalian kewalahan."

Pelayan yang ada disebelahnya sedikit menundukkan pandangannya, "Maafkan aku, aku kehilangan kendali tadi."

Seketika mereka semua terdiam menatap pria itu, "Apa maksudnya?" tanya Qibul.

Pelayan itu tersenyum kecil, "Aku adalah monster yang menyerang kalian tadi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cronicles Of InotiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang