Xiao Yui mengamati situasi sekeliling yang semakin mencekam setiap detiknya. "Yui harus melakukan sesuatu, tapi apa?" gumamnya bertanya-tanya.
Gadis itu melihat ke arah gelang di tangannya, mengingat perkataan Hayden yang akan datang ketika lonceng di gelangnya dibunyikan.
"Yui mohon bekerjalah, Hayden! Kami butuh bantuan!" Dia menyatukan kedua tangannya sambil menggoyangkannya sedikit lebih kencang agar loncengnya berbunyi, sembari berharap lonceng itu berfungsi.
Saat Xiao Yui menutup matanya, cahaya dan suara tembakan terdengar memekakkan telinga, serta reruntuhan yang perlahan-lahan mulai retak. Dia segera mengangkat sang pemimpin dan memapahnya ke tempat yang lebih aman. "Apa yang... terjadi?"
Xiao Yui berjalan cepat sambil terengah-engah. Ketika melihat ke arah pertempuran, penghalang yang dibuat telah hancur dan anggota lainnya hampir tak terlihat. Dengan kebingungan, dia terus berusaha fokus dan berjalan menuju puing-puing lain, namun gelembung ungu transparan menghalangi jalannya.
Dia tampak terkejut dan ketakutan, "Bunda! Bangun bunda! Apa yang harus Yui lakukan sekarang?" Gadis itu memegang erat pemimpinnya sambil mencoba berlari cepat ke arah sebaliknya, tapi gelembung Conubia itu tetap menghalangi jalannya.
Tiba-tiba sebuah kilatan cahaya dengan kecepatan tinggi mengarah ke gelembung Conubia itu dan mereka langsung meletus seketika, "Apa anda sendirian, nona kecil?" Hayden berdiri di depan Xiao Yui, menatapnya datar namun masih meneliti situasi yang ada, "Kalian memang selalu merepotkanku."
Xiao Yui refleks duduk di tempat karena lemas, keringat dingin memenuhi badannya, "Hah, untunglah kau datang. Terima kasih, kukira..." pikirannya dipenuhi dengan bayangan terburuk ketika dia mati.
"Apa yang terjadi?" tanya Hayden lagi.
"Ceritanya panjang, sekarang tolong bantu kami! Anggota Dark Danger sepertinya sedang kesulitan sekarang, tolong mereka kumohon. Aku akan membawa bunda ke tempat yang aman dan akan membantu pengobatan mereka setelahnya," pinta Xiao Yui kembali berdiri lalu dengan kesusahan menarik kedua sisi bahu Xhuan hingga gadis mungil itu membungkuk ketika menariknya.
Hayden masih menatap mereka berdua datar hingga memastikan keduanya aman dan mata kelamnya melihat aura hijau yang masih tersisa dari Xhuan. "Tuan Haedes? Apa yang dia lakukan pada gadis itu?" batinnya bertanya-tanya. Namun, karena tidak mau membuang waktu lebih lama lelaki itu langsung menghilang seperti kilat dan meninggalkan mereka berdua dibalik pilar besar yang jatuh.
Begitu Hayden menghilang, Xiao Yui mengintip dari balik pilar, dia melepaskan tasnya untuk menjadi bantalan Xhuan.
Alis Xiao Yui sedikit berkerut dan terkadang memejamkan mata ketika dentingkan pedang terdengar.
Dalam sekali tebas, Crystal Bear berhasil ditumbangkan oleh Hayden. Melihat itu Xiao Yui bersorak dan menghampiri Xhuan, "Bun, lihat bunda. Kita menang!" ucapnya sambil menggoncangkan tubuh Xhuan, namun belum ada pergerakan dari gadis bersurai perak itu.
Ketika Silvain mendekatinya, dia menawarkan diri untuk membopong Xhuan mendekati kerumunan guild mereka.
"Hebat!" puji Xiao Yui sambil mengacungkan jempol. Sedangkan Hayden hanya menampakan wajah acuh tak acuhnya kemudian menghilang dari balik asap hijau.
"Dia itu ekspresinya kaku banget," cibir Shizure sambil menggelengkan kepala.
Khanzair merangkul bahu Shizure, "Biasa, pas pembagian ekspresi dia datengnya paling terakhir jadi cuman kebagian ekspresi ditekuk."
Ketika mereka asik bergurau, pandangan Xiao Yui terpaku pada Kamito yang melakukan atraksi dengan berjalan pada batu yang berada di ujung area. Dan salah satu batu yang dipijak goyah hingga menyebabkan dirinya jatuh kebawah.
Anehnya teriakan Kamito tidak terdengar ditelinga mereka bahkan Xiao Yui sekali pun. Arya juga melihat kejadian itu dengan mata terbelalak kaget akan tetapi mulutnya kaku untuk bicara.
Diamnya mereka mengundang rasa penasaran Chazdhiz, "Kalian kenapa?"
Jari Xiao Yui bergetar saat menunjuk ujung area, "Bang, Kamito jatuh kebawah."
Hal itu membuat mereka terkejut dan berbondong-bondong mendekat ke ujung area. Tentu para tetua mendecak akan kecerobohan Kamito yang membuat dirinya meregang nyawa.
Namun, ketegangan mereka berganti saat Silvain memanggil karena melihat Xhuan mulai membuka matanya secara perlahan.
Xiao Yui tampak senang dan kemudian memeriksa suhu tubuh Xhuan, "Kenapa bunda suhunya dingin ya?" batin Xiao Yui yang tidak berani membuka suara.
Karena Xhuan sudah sadar dan Chazdhiz tidak mau mengambil resiko lebih jauh, Chazdhiz maupun Qibul sepakat untuk membatalkan misi ini demi keselamatan mereka.
Ketika semuanya sudah mulai menuruni tangga dan Qibul membawa sabit Xhuan menggunakan skill sulurnya.
Xiao Yui melihat sekeliling arena, sepertinya ada yang aneh, gadis itu merasakan ada kejanggalan, ada tiga cahaya berbentuk seperti mata tengah bersembunyi di balik pilar.
Namun, gadis itu berpikir cahaya tersebut adalah milik dewa sehingga dia memilih berbalik dan mengikuti teman-temannya.
Duar!
Mata Xiao Yui membulat kala tiga cahaya hijau itu berubah menjadi pedang tajam yang menghancurkan tangga penghubung arena Athena.
"Akhhhh!!!" jerit Xiao Yui ketakutan dia berlutut sambil menutup kedua telinganya karena takut.
Dan ketakutannya bertambah ketika dirinya sendiri diatas anak tangga yang besarnya tak lebih dari ukuran tubuhnya.
"Yui, jangan panik, tenang!" teriak Khanzair yang sebenarnya juga panik karena dia juga mengangkat Minie untuk menjaga keseimbangannya.
"Iya, tenang!" sambung Chazdhiz.
Qibul memutar tongkatnya dan membuat gelembung yang berisi Xiao Yui didalamnya. Jadi dia tidak akan jatuh kecuali gelembungnya pecah.
Xiao Yui melihat sekeliling yang dipenuhi debu asap, dan dengan bersamaan, Xiao Yui melihat monster besar yang ada dihadapan mereka.
Empat sayapnya tampak bersih dan mata satunya terus bergerak cepat seperti menghapal sesuatu.
Tiba-tiba monster itu mengeluarkan gelombang suara yang membuat telinga mereka sakit.
"Telinga gue dengung!" keluh mereka.
Pandangan Xiao Yui terkunci pada monster itu, dia dengan tangan gemetar menggoncangkan gelangnya lagi berniat untuk memanggil Hayden untuk kedua kalinya.
Namun sialnya Hayden hanya bisa dipanggil sekali saat mereka menjalankan misi dewa, dan untuk kali ini Xiao Yui sudah memanggilnya.
"Gimana, Gimana ini!" paniknya, "Apa kita akan mati seperti ini?"
Dilihat dari pandangan anggota Dark Danger, mereka tampak tak yakin bisa mengalahkan monster itu.
Tapi berbeda dengan Xhuan, dia memasang kuda-kuda dan memutar sabitnya kebelakang. Dia siap untuk menyerang, Xhuan mengumpulkan energi dewanya sampai titik tertentu.
"Energi bunda rasanya berbeda, dan pandangannya kosong. Kenapa? Apalagi daritadi bunda nggak ngomong apa-apa," gumam Xiao Yui, dia merasakan ada hal yang tidak beres pada leadernya.
"Rasanya seperti khanzair-nee yang mati suri waktu itu tapi bunda hidup, tapi kenapa Yui ngerasa bunda tanpa jiwa?" sambung Xiao Yui yang merasa bingung.
Xiao Yui terus melihat kearah Xhuan dan mewanti-wanti jika terjadi sesuatu, ingatan Xiao Yui terpacu saat Hayden menatap Xhuan waktu gadis itu masih pingsan.
"Apa itu ada kaitannya sama mereka? Mereka kan berasal dari dunia bawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cronicles Of Inotia
Fantasy[KOLABORASI ANTARA KHANZAIR DAN XHUAN] Ini kisah tentang perjuangan Khanzair mencari kakaknya yang hilang dan guild Dark Danger dalam mencapai peringkat pertama serta perjalanan misi mereka yang penuh rintangan.