TCOI 26 : Pelatihan Anggota Dark Danger

29 26 0
                                    

Khanzair tampak terengah-engah, meskipun wajahnya terlihat lelah ia tetap memegang erat pedang serta tamengnya. Dean menaikan tingkat kesulitan Xavana menjadi nightmare.

Karna kasihan Dean membantu menarik aggro dua pilar agar serangan dua antek-antek Xavana itu tak membabit buta.

Tiga NPC muncul membantu membasmi Xavana, dalam waktu 15 menit Xavana telah ditaklukan.

Dean dan Khanzair berjalan beriringan keluar dari istana tahta, mereka berpisah ketika sampai di gudang tahta lantai dua.

"Sampai bertemu di turnamen maut, Khanzair," ucap Dean.

"Jadi kita tidak berlatih lagi?"

Dean menggeleng, "Leader gue udah kasih peringatan, sorry."

Khanzair mengerti, jika ia tau semua combo yang Dean gunakan, bisa-bisa ia akan menjatuhkan lelaki itu dengan mudah saat turnamen maut.

Kini gadis itu berjalan sendiri melewati padang rumput, semilir angin menerpa wajahnya dengan lembut.

"Semua akan baik-baik saja," gumam gadis itu menghibur diri sendiri.

                ——TCOI——

Fedrick menatap papan peringkat dengan wajah datar, ia tak khawatir karna peringkat Dark Rose masih berada di top one.

Pandangan lelaki itu tertuju pada peringkat dua puluh, Dark Danger hampir memasuki top ten. Jika saja guild itu bisa menyingkirkan salah satu guild ternama yang ada di top ten. Bisa dipastikan Dark Rose dan Dark Danger akan bertarung.

"Sungguh kemajuan yang sangat pesat untuk guild rendah seperti itu," ucap Fedrick pelan, kini ia cemas, semua guild top ten tak bisa dikatakan sepele. Fedrick takut bila Khanzair kalah duluan sebelum bertarung dengan guildnya.

"Sudah gue bilang, guild itu bakal masuk top ten bentar lagi," ucap Sandro yang tiba-tiba muncul.

"Ini tidak bisa dibiarian,"

"Drick, misi selanjutnya guild itu adalah kota yang dipimpin langsung oleh Dewi Athena, dan perkiraan gue semua anggotanya bakal terlampau over power karna sudah dipastikan masing-masing dari mereka akan mendapat berkah, skill dan senjata dari para Dewa," jelas Sandro.

"Meski begitu kekuatan mereka masih jauh dibanding sepuluh guild ternama, Sandro. Mereka mungkin tak mempunyai senjata dewa tapi mereka mempunyai skill ciptaan sendiri yang bisa menghancurkan guild lain tanpa turun tangan, seperti Nocturnal yang memiliki skill area mematikan, lo inget? Kita hampir aja kalah ngelawan guild itu,"

Sandro terkekeh, "Ya, gue nggak akan lupa kejadian dimana skill mereka mampu menghilangkan leader kita."
  
                 ——TCOI——

Semuanya sudah berkumpul disalah satu arena latihan guild, lebih tepatnya alun-alun arena pelatihan. Satu per satu dari mereka memeriksa segala perlengkapan, mulai dari zirah, skill sampai ke ramuan penyembuh.

"Kita udah beli tiga tiket monster, monster ini adalah monster tangkapan alias pernah liat yang bisa kita manipulasi jadi monster ganas. Tugas kalian mengalahkan minimal 2 monster tersebut dalam waktu 3 menit, " ujar Xhuan, sang leader sedang memeriksa kelengkapan arena dan juga peralatan nya.

"Karena kalian nggak terlalu banyak, jadi semuanya boleh bikin 1 tim dan tentukan formasi masing-masing! " teriak Chazdhiz dari seberang arena.

"Siap semua?" tanya Qibul, dia berdiri di tengah alun-alun dengan kartu monster ditangannya.

Semua mengangguk siap dan langsung mengambil posisi sesuai job mereka masing-masing. Xhuan berlari cepat keluar dari arena alun-alun pelatihan dan segera membuat segel agar skill mereka tak merembes ke tempat lain.

Qibul merapal mantra untuk mengeluarkan monster dan segera berlari saat Xhuan membuka cela pelindungnya sedikit. Monster beruang, golem, dan naga berkepala tiga muncul didepan anggota Dark Danger.

Para tetua yang mengawasi jalannya latihan tim memantau dari atas arena untuk melihat juga mempelajari kemampuan anggotanya. Semua mulai menyerang saat monster beruang dengan agresif. Xiao Yui berdiri diluar pelindung arena dan merapalkan mantra penyembuh yang dia pelajari dari Qibul untuk menjangkau seluruh tim.

Khanzair berdiri dengan sigap didepan monster sambil berusaha menarik aggro, saat semua monster berpusat ke dirinya. Arya dan Beal berlari cepat dan segera menyerang monster dari kedua arah yang berlawanan.

Shizue melompat kebarisan paling belakang untuk merapal mantra dan dilindungi oleh Beay didepannya.

Khanzair dengan sigap menarik aggro ketiga monster itu sekaligus walau beberapa kali lepas kendali. Karena skill yang hendak dikeluarkan Beay dan Shizure.

"Jangan terlalu lama woi, skill kalian bisa narik aggro monsternya!" teriak Khanzair frustasi dari barisan paling depan.

Sedangkan Neechan dan Kamito berusaha menjangkau monster-monster tersebut dari kejauhan menggunakan panah. Cukup sulit karena skill mereka kadang meleset dan memerlukan waktu yang tepat.

Ketiga tetua masih memantau jalannya pertandingan hingga ke menit ke dua. Mereka langsung mengeluarkan senjata masing-masing untuk mengantisipasi keadaan.

"Langsung serang aja jangan kelamaan! " teriak Arya yang berada di barisan paling depan bersama Beal. Mereka langsung melancarkan serangan beruntun dan mundur ketika altar besar muncul dibawah mereka yang menandakan rapalan sihir shizure dan Beay membuahkan hasil. Mereka berhasil membuka skill tingkat tinggi dari mage.

Khanzair dengan sigap menyurus semuanya untuk berdiri dibelakangnya sambil memasang santuary disekitar mereka. Dalam hitungan detik, cahaya menyambar ketiga monster itu hingga tewas seketika dengan waktu kurang dari 3 menit.

Saat cahaya nya mulai hilang, mereka semua bersorak. Gembira mendapati ketiga monster yang telah tumbang dan kembali. Menjadi kartu pat.

"Bisa juga kam akhirnya, " ujar Xhuan, gadis itu melompat turun dan mendarat di depan seluruh anggotanya. Dia melepaskan segel arena dan menatap anggotanya dengan perasaan sangat puas.

"Berhasil bunda, " pekik Xiao Yui gembira.

Perlu diketahui, monster ruang mereka lawan merupakan pet tingkat A yang sulit didapat namun juga memiliki kesulitan tersendiri dalam melawannya. Dengan mengalahkan mereka sekaligus, mereka sudah membuktikan meningkat pesat nya kekuatan mereka.

"Wah cape juga, " keluh Arya, dia sejak tadi melompat kesana kemari untuk menghindari monster.

"Hahahah, derita user jarak dekat ya gitu, " ujar sang leader , semuanya juga serentak tertawa saat Arya berbaring di tanah sambil mengatur nafasnya.

"Kerja bagus semua, kalian meningkat cukup pesat, " puji Qibul sambil menampolkan senyum simpul.

"Kalian istirahat dulu, habis ini baru kita lanjut battle—nya, " ucap Xhuan yang membuat anggota terperanjat kaget.

"Hah? Battle? Battle apa lagi bun? " tanya Neechan menyelidik.

"Kalian nggak lupa kan? Kalian belum ngelawan kita bertiga loh, " ucap Chazdhiz, dia menatap anggota Dark Danger dengan tatapan licik.

"Nggak mau! Capek tau! " Teriak semuanya serentak sambil berbaring di tengah alun-alun.

Seketika ketiga petinggi guild tertawa melihat tingkah teman-temannya.

The Cronicles Of InotiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang