Keesokan paginya saat Sakura membuka mata ia sudah mendapati Winwin yang melihat kearahnya mempertegas perkataan Sakura semalam. Lelaki itu mengatakan bahwa Sakura tak boleh menarik ucapannya lagi karena ia sudah mengabari Chanyeol, Seon Gyeom, Nana dan Mijoo. Dan semuanya berjalan begitu cepat. Dimulai dari Mijoo dan Nana yang kembali ke korea keesokan harinya setelah Winwin menelpon. Lalu diadakan pertemuan keluarga, membicarakan soal pernikahan.
Awalnya Mijoo menawarkan sebaiknya acara pernikahannya dilakukan setelah Sakura melahirkan saja mempertimbangkan kalau Sakura ingin memakai gaun yang ia inginkan. Sakura setuju dengan usulan Mijoo, ia juga mau terlihat cantik di pernikahan yang ia harapkan hanya terjadi satu kali dihidupnya. Tapi Winwin malah bersikap sebaliknya dengan bersikeras untuk diadakan secepatnya.
Alasannya untuk menghindari kelabilan Sakura dan takut Sakura akan berubah pikiran. Winwin bahkan meminta diadakan sederhana saja asal bisa cepat dilaksanakan. Terlihat kan siapa yang ngebet nikah disini ?
Persiapannya dilakukan dengan lumayan cepat diwaktu yang singkat. Kalau Winwin ingin sederhana karena waktu, Sakura juga ingin acara yang sederhana saja tapi karena kondisinya yang sekarang. Yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Mijoo dan Chanyeol. Alasannya karena Winwin anak tunggal dan Sakura anak perempuan satu-satunya jadi tidak bisa biasa saja. Mereka ingin membagi kebahagiaan ini dengan kolega dan teman mereka.
Sebenarnya alasan lain Sakura ingin yang sederhana adalah karena Sakura kepikiran akan reaksi kakek Winwin yang cukup seram dari cerita yang ia dengar. Takutnya ia tidak direstui seperti kisah Seon Gyeom dan Mijoo dulu. Ia kan cuma anak orang biasa. Meski kedudukan Chanyeol di kantor cukup tinggi tapi tidak bisa dibandingkan dengan kelasnya kakek Winwin yang mantan calon presiden.
Sakura bahkan pernah kepikiran kalau nanti dimasa depan Winwin tak punya calon istri, kemungkinan besar kakeknya lah yang akan turun tangan menjodohkan Winwin dengan salah satu cucu koleganya. Untungnya realita tidak seperti bayangannya. Kakek Winwin hanya bisa mendengus lalu menggumamkan kata dasar anak muda jaman sekarang. Sementara Nenek Winwin bersorak kegirangan karena akan segera mendapat cicit.
Setelah menetapkan tanggal pernikahan, dan setuju untuk mengadakan acara yang cukup besar, munculah perdebatan tema apa yang akan dimunculkan. Apakah adat Korea seperti usul Chanyeol, atau adat China seperti usul Mijoo, atau Jepang seperti usul Nana yang ikut dalam pertemuan keluarga itu meski baru landing satu jam sebelumnya. Bahkan sempat muncul usulan untuk mengadakan dua kali acara yang ditolak mentah-mentah Winwin dengan alasan kesehatan Sakura.
Untungnya Seon Gyeom dan Wendy yang menjadi pihak netral bisa membantu Winwin agar ketiga orang tua yang berselisih tadi tidak merasa kecewa karena keinginannya tidak bisa dipenuhi. Dan juga Sakura tidak masalah apa pun tema yang dipakai. Jadi setelah pembicaraan panjang akhirnya disepakati tema yang dipakai adalah internasional.
Bukan hanbok, bukan pula pakaian pengantin berwarna merah khas China, ataupun kimono khas Jepang melainkan setelan jas dan gaun putih yang akan dipakai Winwin dan Sakura. Acaranya juga disusun sederhana tanpa upacara adat apapun. Hanya pengucapan sumpah di altar, lalu ada sesi pidato ucapan selamat bagi siapa saja yang ingin mengucapkan, ada musik juga kalau ada yang ingin menyumbang lagu, santai sambil makan atau minum yang sudah di siapkan dan sesi foto yang ingin berfoto.
Persiapannya kebanyakan diatur oleh Wendy, Mijoo, dan Nana. Sakura hanya berpartisipasi di pemilihan gaun dan daftar undangan untuk teman-temannya. Untungnya istri Jongin, temannya Chanyeol itu seorang desainer gaun pengantin jadi bisa mengusahakan gaun pengantin yang sesuai dengan keinginan Sakura dalam waktu yang mepet begitu. Gaunnya sederhana tapi anggun. Dan yang paling penting tidak terlalu menonjolkan bagian perutnya tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious
FanfictionDari sebuah rasa bosan kemudian penasaran yang menghasilkan....