Jam menunjukkan pukul enam lebih saat Sakura membuka mata dan melihat kaus abu-abu yang dipakai Winwin didepannya. Ia juga bisa mendengar suara nafas teratur Winwin yang menandakan lelaki itu tidur nyenyak. Hangat badannya bahkan bisa ia rasakan langsung. Sakura mengerjap. Apa ini bukan mimpi ?
Senpainya ada dirumahnya, dikamarnya, diatas ranjangnya, tidur terlelap disebelahnya dengan lengan yang melingkari badannya ?
Rasa-rasanya ia tidak pernah seperti ini dengan Winwin sebelumnya. Meski pernah melakukan hal yang lebih 'jauh' dari ini, tapi yang ini terasa lebih dekat. Lebih terasa... Intim ? Jantungnya bahkan lebih berisik dari yang biasanya.
Meski Sakura sering tidur di kasur Winwin, bukan berarti ia juga sering tidur dengan pemiliknya. Apalagi dengan posisi sedekat ini. Kalau kejadian di musim panas waktu itu pun hanya dekat saat melakukannya. Setelah selesai, Winwin hanya berguling disebelahnya menatapi atap kamar, dan Sakura membelakanginya sembari melihat keluar jendela. Mana ada sesi tertidur dalam pelukan seperti ini.
Sakura perlahan memundurkan tubuhnya lalu duduk setelah berhasil melepaskan pelukan Senpainya. Dan sepertinya gerakan itu cukup untuk membangunkan seorang Winwin. Senpainya itu ikut duduk dengan mulut terbuka, menguap lalu mengusap matanya.
"Senpai... Kenapa... Kenapa Senpai tidur disini ?" Tanya Sakura menundukkan kepala. Masih berpikir ini mimpi.
"Kamu tidur tadi, aku juga ngantuk. Ketiduran deh."
"Ya... Maksudnya kenapa... Kenapa... Kenapatidurdikasurakudisebelahakupakepelukpeluksegala ?" Gugup Sakura bertanya tanpa jeda. Kalimatnya terdengar menyambung secara cepat seperti sebuah lirik rap. Tapi anehnya Winwin bisa mengerti.
"Kamu aja sering tidur di kasur aku. Kamu kenapa nundukin kepala gitu ? Malu ? Ih muka kamu merah tuh."
"Ini tuh kepanasan tau. Senpai tuh meluknya kekencengan."
"Aiyoo...tidak usah salah tingkah begitu. Ra, kamu gak usah malu lagi lah, kita bahkan udah pernah lebih dari----"
"Iiiih, Senpai udah berani ya bahas-bahas itu. Apa gara-gara makan Jjampong tadi nih, kebanyakan otak udangnya kali ya..."
"Ngawur. Jam berapa ?"
Sakura menunjuk jam dinding di kamar dengan dagunya sembari bangun dari ranjangnya hendak keluar kamarnya.
"Kamar mandi dimana ?"
"Diluar samping kamar." Jawab Sakura sebelum benar-benar keluar kamar dan turun ke bawah.
Selesai dengan urusan dikamar mandi, Winwin membawa tas ransel miliknya lalu turun ke bawah menyusul Sakura. Niatnya sih mau pamit pulang tapi keburu mingkem gara-gara ada anak laki-laki yang memergokinya sedang menuruni tangga.
"Siapa ? Kok bisa masuk rumah ? MAA.... PAA... ADA ORANG ASING NIHH !"
Dan Winwin tau ini akan menjadi lebih besar saat sosok wanita dewasa menghampiri anak laki-laki itu begitu juga pria dewasa yang tinggi dibelakangnya. Ketiganya menatap Winwin penuh tanya. Refleks Winwin senyum yang terlihat canggung sebelum membungkukkan badan lalu memberi salam.
"A-annyeonghaseyo..."
Untungnya Sakura muncul dari kamar mandi dekat dapur dan ikut terkejut saat anggota keluarganya sudah pulang dijam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious
FanfictionDari sebuah rasa bosan kemudian penasaran yang menghasilkan....