What Should I do

195 31 5
                                    

Terhitung dua hari Sakura berdiam diri disini setelah pulang dari rumah sakit. Jiwon sampai merepotkan diri ke rumah Sakura untuk mengambil baju Sakura dan membiarkan Sakura bedrest di apartemen Jiwon. Beralasan kalau mereka ada tugas kelompok, Sakura meminta izin menginap di tempat Jiwon pada ayahnya, Park Chanyeol yang juga sepertinya percaya-percaya saja pada Sakura.

Bolos kuliah dua hari karena harus bed rest membuat Sakura mati kebosanan dalam apartemen Jiwon. Makin bosan saat Chaeyeon datang dan mengoceh soal nasibnya kedepan. Sakura saja masih belum tau mau bagaimana kedepannya nanti.

Jiwon masih tetap kuliah. Katanya gosip Sakura makin merebak karena kejadian Sakura pingsan waktu itu. Ada pula gosip kalau Winwin yang menolongnya itu adalah ayah dari bayi Sakura. Dan ada pula yang menentang gosip itu. Mayoritasnya sih orang satu fakultas dengan Winwin, mereka bilang mana mungkin Winwin bersangkutan dengan gosip Sakura.

Winwin itu dikenal pendiam. Bergaulnya juga paling cuma sama beberapa orang saja. Hidupnya seputaran kampus, lapangan, sungai han, games, dan tugas kuliah. Mana pernah terlihat dekat sama cewek. Makanya waktu gosip itu muncul, anak fakultas Winwin langsung membuat barisan melindungi Winwin.

Mereka tak tau saja kebenarannya.

Lain halnya dengan anak di fakultas Sakura yang malah mati-matian yakin kalau orang di foto itu adalah Sakura. Entahlah. Sampai sekarang Sakura belum memberitahu siapa-siapa selain Winwin kalau dia pernah ke tempat itu tapi bukan dia yang ada di foto itu. Jiwon saja terus menanyainya tapi tak ia jawab. Begitu juga Chaeyeon.

Winwin belum lagi menemuinya sejak dari rumah sakit. Hanya menelponnya saat malam, menanyakan bagaimana keadaannya. Kata Winwin dia sedang sibuk-sibuknya dengan tugas dan ujian makanya belum sempat menemui Sakura. Mereka belum sempat membicarakan soal langkah ke depannya yang akan mereka ambil. Tidak sempat atau memang menghindari topik itu.

Jujur saja Sakura memang belum ingin memikirkannya. Dokter bilang selama bedrest ia tak boleh banyak pikiran ataupun stres. Sedangkan memikirkan bagaimana nantinya itu sungguh menguras pikiran dan jiwanya. Jadilah ia melarikan diri ke komputer dan permainannya. Berharap bisa menghibur dirinya dan mengalihkan pikirannya. Bosan dengan game, Sakura kembali membuka ponselnya. Membuka sns dan melihat postingan orang tentang makanan.

Glek...

Sakura menelan ludah saat mi dengan berbagai saus muncul memenuhi layar ponselnya. Ada mi dengan saus berwarna hitam dan ada pula yang berwarna merah dengan berbagai macam seafood. Mana orang yang mukbang itu terlihat lahap sekali saat makan. Uh, Sakura jadi kepingin.

Ia melihat jam. Baru dua jam yang lalu ia menghabiskan semangkuk besar bibimbap dan dua telur dadar. Sekarang rasanya ia sudah bisa menghabiskan semangkuk jjampong dengan gurita besar. Uhh...

Sakura membuka pesannya dengan Winwin. Menanyakan ada dimana lelaki itu. Agak lama sampai Winwin malah menelponnya.

"Senpai... Baegupaa... "

"Ya makan. Eh... bukannya abis makan bibimbap ?"

"Ya laper lagi, pingin Jjamppong yang gak Senpai beliin dari rumah sakit kemarin."

"Delivery Ra.."

"Mau makan ditempat. Sekalian Senpai yang bayarin."

"Bilang daritadi maunya ditraktir gitu."

Sakura tertawa kecil.

"Aku lagi di kampus. Baru selesai. Mau makan dimana ? Mau dijemput atau..."

"Ketemuan di tempatnya aja. Nanti aku kirimin alamatnya."

"Nanti pingsan lagi. Delivery aja deh."

CuriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang