Part 23

926 41 0
                                    

Keinginan untuk memiliki sangatlah besar dan memperjuangkannya adalah usahanya untuk mendapatkan perhatiannya. Begitulah yang di lakukan Anna selama Naomi tidak sekolah, tanpa Naomi tahu jika sebenarnya Anna terus mencari kesempatan untuk dekat dengan Pak Leo.

Naomi sadar jika sikap Anna berbeda saat dia sudah masuk sekolah kembali setelah lama di rumah untuk pemulihannya. Tentu saja Naomi tidak ingin sampai Anna kapan saja menikungnya. Tanpa Anna akui jika dia menyukai Pak Leo, Naomi sudah merasa jika Anna menyukai Pak Leo itu sangat berbahaya bagi Naomi.

Dia akan melakukan apapun demi mendapatkan perhatian gurunya itu, meski tindakannya sangatlah kotor. Anna pura-pura sakit lalu mencari alasan untuk bisa di antarkan oleh Pak Leo.

"Bukankah Bapak ingin memberikan materi yang tertinggal oleh saya?" tanya Naomi saat berada di parkiran.

"Nanti saya akan memberikannya padamu. Sekarang, saya harus antarkan dulu Anna pulang dia sedang sakit," jawab Pak Leo menatap Naomi berharap dia mengerti kondisinya.

"Tapi, Bapak harus memberikannya sekarang saya sudah tertinggal jauh," ucap Naomi dengan menekan ucapan agar Pak Leo meminta orang lain saja yang mengantar Anna.

Apa yang di lakukan Naomi tentu saja membuat Anna kesal sampai ke ubun-ubun. Rencananya hampir selesai untuk bisa di antarkan pulang oleh Pak Leo, kini harus terhambat oleh Naomi.

"Saya merasa sangat pusing. Apa bisa kita pulang secepatnya, Pak?" tanya Anna dengan memegang kepalanya yang tidak pusing sama sekali.

"Kamu bisa menunggu saya di sekolah sampai saya kembali. Jarak sekolah ke rumah Anna dekat," ucap Pak Leo masih menatap Naomi yang wajahnya sudah mulai kesal.

"Bukankah ada petugas piket yang bisa mengantarkan Anna. Bapak juga harus menjelaskan materi pelajaran Bapak yang tertinggal oleh saya. Saya harus segera pulang, Pak." Jelas Naomi sampai Pak Leo menghela nafas jika dia sadar Naomi tidak ingin dia mengantar Anna.

"Naomi, rumahku dekat kok. Jadi, kamu gak bakal nunggu lama di sekolah kamu bisa-"

Ucapan Anna terhenti saat dia menjatuhkan dirinya ke tanah, Anna memilih untuk pura-pura pingsan di depan Pak Leo juga Naomi. Pak Leo terkejut saat melihat anak didiknya jatuh pingsan di dekatnya, dia langsung mencoba membawanya ke UKS.

"Jangan sentuh dia." Pinta Naomi membuat Pak Leo menoleh ke arahnya yang menahannya untuk menggendong Anna.

"Apa yang kamu katakan? Dia jatuh pingsan masa saya harus membiarkannya. Jika kamu tidak mengulur waktu dia tidak akan jatuh pingsan. Sekarang, kamu pulang." Pinta Pak Leo membuat Naomi terdiam menatapnya yang sekarang sudah menggendong tubuh Anna.

"Kita bicara lagi nanti." Lanjut Pak Leo dengan menatap Naomi dingin sekali yang hanya berdiri.

Pak Leo berjalan pergi meninggalkan Naomi yang diam berdiri. Gadis itu menoleh ke arah Pak Leo yang membawa Anna ke UKS. Anna merasa senang karena mendengar Pak Leo memarahi Naomi dan dia puas karena Naomi yang akan menggagalkan rencananya di marahi Pak Leo.

Gadis itu terdiam tak percaya jika dia akan mendengar bentakan Pak Leo lagi setelah sekian lama. Naomi akhirnya pulang dengan kaki masih sakit, tapi karena dia bosan di rumah hingga dia memaksakan diri untuk masuk sekolah. Mungkin saja ketika dia tidak sekolah, mereka sudah dekat tanpa dia tahu pikir Naomi negatif tentang Pak Leo dan Anna.

***

Naomi mengerti jika pekerjaan Pak Leo seorang Guru, dimana ketika muridnya dalam keadaan seperti itu pasti sangat siaga menjaga. Dia mencoba melepaskan perban dan tidak memakai perban di kakinya lagi. Ucapan Pak Leo seakan menjadi bahan putaran di otaknya, selalu berulang-ulang.

Saat, di sekolah perhatiannya benar-benar dia berikan sepenuhnya pada muridnya dan dingin padanya membuat Naomi sedih. Sahabat-sahabatnya mengerti tentang kesedihan Naomi yang merasa jika Pak Leo sangat perhatian pada muridnya terutama Anna dan dingin padanya.

"Sebenarnya, gue pengen ngasih tahu lo kalau Anna sering mendekati Pak Leo, seperti lupa jika Pak Leo adalah Gurunya. Tapi, gue gak mau membuat lo sedih tentang kedekatan mereka di sekolah." Jelas Sherin saat berada di kantin melihat Naomi yang tidak berselera makan.

"Gue merasa aneh aja kenapa bisa ada orang yang sering sekali jatuh pingsan hampir setiap hari aneh bukan. Gue yakin dia hanya cari perhatian Pak Leo, Mi." Ungkap Ameer kesal ketika perbuatan Anna seperti itu bukan hanya sekali tapi berulang kali.

"Apa yang bisa gue lakuin selain diam? Gue merasa sadar sekarang jika Pak Leo merasa risih dengan kehebohan gue dan antusias gue. Apa dia melakukan semua itu ke gue hanya untuk membuat seneng aja? Karena, gue merasa hanya gue yang merasa senang di ajak jalan olehnya dan lainnya." Jelas Naomi dengan diam membuat sahabat-sahabatnya terdiam ikut merasakan kesedihan Naomi.

Naomi mulai merasa jika Pak Leo selama ini hanya merasa jika dirinya perlu melakukan itu, karena dia sudah menyelamatkannya dari kecelakaan. Perlahan Naomi bangkit dia tidak mau makan dan ingin diam saja di kelas. Dalam perjalanannya menuju kelasnya dia tak sengaja bertemu dengan Anna dan Pak Leo duduk di tangga terlihat Pak Leo baru saja selesai mengajar di kelasnya.

"Ibu saya yang membuatkan kue itu khusus untuk Bapak, karena Bapak sudah mengantar saya pulang kemarin. Saya harap Bapak bisa menerimanya," ucap Anna dengan memberikan kue buatan ibunya.

Ibunya Anna membuka sebuah toko kue, hingga dia ahli membuat kue yang enak. Merasa Pak Leo sangat memperhatikan Anna, ibunya membuatkan kue untuk Pak Leo.

"Oh, terima kasih. Katakan juga pada Ibu kamu rasa terima kasih saya, seharusnya beliau tidak perlu melakukan ini saya merasa telah merepotkannya." Ungkap Pak Leo dengan mengambil kue itu sebagai tanda menghargai.

"Semoga Bapak menyukainya dan saya akan menyampaikannya pada Ibu saya," ucap Anna dengan tersenyum senang karena Pak Leo menerima kue buatan ibunya.

"Ayo, kamu juga harus makan kue ini dan ingatlah rasanya jika kamu harus bangga pada Ibumu yang membuat kue seenak ini." Pinta Pak Leo dengan membuka kotak kue itu.

Anna tersenyum dia mengambil sepotong kue itu yang sudah di potong oleh ibunya agar memudah pembeli memakannya. Mereka makan bersama menikmati kue manis buatan ibunya Anna. Melihat pemandangan itu membuat Naomi terdiam, betapa sempurnanya Anna dia terlihat sangat cocok serasi dengan Pak Leo.

"Krimnya sangat lembut sampai membuatmu blepotan," ucap Pak Leo dengan mengusap bibir Anna dengan tangannya karena di penuhi krim.

Melihat adegan itu membuat Naomi membulatkan matanya terkejut. Terlihat jelas mereka tertawa bersama saat Anna berkaca pada ponselnya memang benar dia sangat blepotan. Pak Leo mengambil bukunya dan absensinya lalu beranjak berdiri.

"Kamu habiskan saja. Saya harus pergi dan jangan lupa katakan rasa terima kasih saya untuk Ibu kamu. Katakan juga kue nya sangat enak." Pinta Pak Leo yang berlalu pergi setelah makan sepotong kue.

Ada hati yang terluka betapa baik juga lembutnya Pak Leo bersikap pada Anna. Mungkin karena Anna seperti murid kesayangannya pikir Naomi, hingga perlakuannya sangat berbeda dengan murid lainnya. Naomi putar balik kembali untuk pergi ke kantin lagi, dia tidak mau bertemu dengan Anna yang sedang bahagia itu dia senyum-senyum sendiri.

Dari kejauhan Pak Leo tak sengaja menoleh ke arah Anna kembali dan melihat Naomi yang putar balik berjalan ke arah sebelumnya. Pak Leo baru sadar jika dia kemarin lalu sudah membentak gadis itu dan di rumah dia tidak bertemu Naomi. Gadis itu pergi ke rumah Sherin dan menginap untuk menghindari Pak Leo.

Tanpa izin terlebih dahulu Naomi memutuskan untuk menginap dan Pak Leo baru sadar dari kesibukannya beberapa hari ini hingga tidak memperhatikan Naomi. Dia merasa senang jika kakinya sudah mulai membaik dan Naomi berjalan seperti biasanya.

GURU ITU SUAMIKU (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang