Ada sebagian orang yang memilih diam di bandingkan harus menceritakan apa yang tengah di rasakan. Saat, semuanya sudah tak terkendali si pemilik luka itu akan benar-benar tidak sadarkan diri. Di situlah waktu dimana orang-orang memperhatikannya dan tahu kebenaran jika dia sedang tidak baik-baik saja.
Naufal terdiam menatap gadis yang terbaring lemah di tempat pasien. Dia menghela nafas dengan memegang erat tangannya, di sinilah dia merasa menyesal jika mengingat semua yang sudah lalu. Tanpa dia sadari jika di balik keceriaan Sherin, dia sangatlah rapuh.
"Pada akhirnya aku seperti ini," ucap Sherin saat dia sadar dan mengetahui dia ada di rumah sakit.
Pemuda yang kurang tidur menatap Sherin dan bahagia karena akhirnya gadis itu bangun dari tidurnya. Wajah cantik milik Sherin kini pucat dan dia masih berpura-pura kuat ketika keadaannya masih belum baik.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku mengenai perceraian orang tuamu?" tanya Naufal membuat gadis itu terdiam.
"Karena aku tidak ingin mengingat dimana aku kehilangan kedua orang yang aku cintai. Masa itu adalah masa terburuk dalam hidupku," jawab Sherin tanpa menatap Naufal di dekatnya.
"Kamu tidak perlu merasa sendiri dan merasa takut kehilanganku. Aku tidak akan meninggalkanmu dan aku di sini bersamamu." Jelas Naufal memegang erat tangan gadis di dekatnya.
"Jika aku menjadi penghalang hubunganmu dengan Bella, aku bisa mundur dan membiarkanmu bersamanya jika itu membuatmu bahagia," ucap Sherin tidak menatap Naufal orang yang sangat mencintainya.
"Aku tidak pernah sedikitpun berniat untuk menyakitimu dan ada niat bersama Bella. Untuk apa aku meninggalkan seorang yang sudah terbaik untukku. Mulai sekarang kamu tidak perlu memikirkan apapun, aku di sini bersamamu aku tidak akan meninggalkanmu sendirian lagi." Ungkap Naufal membuat gadis itu berkaca-kaca menatapnya.
Naufal pemuda yang diam tidak pernah menjelaskan atau mengungkapkan perasaannya padanya. Di saat dia bicara dan seperti meminta kesempatan membuat Sherin merasa beruntung. Jika mereka meninggalkannya, tapi Tuhan menghadirkan seseorang yang tidak akan pernah meninggalkannya sendirian.
"Kamu harus menceritakan apapun yang kamu rasakan padaku, jangan menyimpannya sendirian. Jika bukan padaku kamu bisa menceritakannya pada Naomi, mungkin dia akan lebih mengerti di bandingkan aku karena dia seorang perempuan. Mungkin saja sesama perempuan akan saling mengerti, jangan memendam semuanya sendirian. Ini akibat kamu menahan semuanya sendirian, kamu down." Pinta Naufal agar kekasihnya bisa terbuka padanya dan pada orang terdekatnya.
Perlahan Sherin menganggukkan kepalanya jika dia akan menceritakan apa yang dia rasakan. Dia juga merasa bersalah karena tidak pernah terbuka dan berpikir mampu menanggung semuanya sendirian. Ada satu hal yang dia lupakan jika dia tidak sendiri, orang-orang terdekatnya selalu ada buatnya.
"Rin?" panggil seseorang membuat Sherin dan Naufal menoleh ke arah suara itu.
Terlihat Naomi bersama Pak Leo masuk ruangan dan Naomi langsung berlari kecil lalu memeluk Sherin erat sambil menangis. Naomi tidak bisa tidur nyenyak ketika melihat Sherin berada di rumah sakit. Naufal dan Pak Leo keluar membiarkan kedua sahabat itu saling bicara hati ke hati.
Naomi duduk di dekat sahabatnya yang tersenyum bahagia melihat kedatangannya. Gadis imut itu sudah sangat khawatir dan Sherin masih sempat-sempatnya bercanda padanya.
"Apa karena gue acara honeymoon lo tertunda?" tanya Sherin dengan menggoda sahabatnya itu.
"Lo masih sempatnya menggoda gue, di saat keadaan lo seperti ini. Gue sangat mengkhawatirkan keadaan lo dan kenapa lo tidak pernah menceritakan masalah lo, apa lo tidak menganggap gue sahabat lo?" tanya Naomi marah-marah Sherin tersenyum menenangkan sahabatnya.
"Iya, maafin gue. Gue janji apapun yang terjadi gue pasti cerita ke lo," ucap Sherin memeluk lengan Naomi.
Perlahan Naomi mengambil buah apel dan mengupasnya untuk Sherin. Dia merasa lega karena akhirnya Sherin baik-baik saja dan dia sangat khawatir dengan keadaannya. Sherin menatap sahabatnya yang sangat khawatir itu, dia langsung melahap apel yang Naomi berikan.
"Apa lo sudah membuka hadiah dari gue?" tanya Sherin sampai mata Naomi melotot padanya.
"Apa lo membelinya bersama Naufal? Jika iya, gue rasa si Naufal sudah berubah," jawab Naomi dengan menggelengkan kepalanya.
Sherin tertawa kecil ketika dia memberikan Naomi hadiah lingerie padanya untuk malam pertamanya bersama Pak Leo. Gadis imut itu tak habis pikir kenapa sahabatnya begitu mesumnya dan mana bisa dia memakai pakaian sangat sexy itu. Pak Leo bukan tergoda padanya tapi akan merasa jijik dan mengusirnya dari kamar pikir Naomi.
"Lo pikir si Naufal mau gue ajak belanja, dia seperti anak kecil yang ingin cepat pulang. Jangan lupa pakai, ya." Pinta Sherin dengan mencolek lengan Naomi.
"Gue bisa diusir Pak Leo dari kamarnya. Jangan membuat gue membangunkan singa tertidur, Rin." Gerutu Naomi yang tidak mau membahas hal seperti itu.
Akhirnya Sherin berhenti menggodanya dan Naomi masih tidak menyangka Sherin bisa-bisanya menghadiahi dia pakaian seperti itu. Sejak kejadian Sherin dia belum bisa tidur di kamar Pak Leo, karena dia sangat mengkhawatirkan Sherin di rumah sakit. Mereka masih menjalani kesehariannya seperti biasanya, tidak ada perubahan sama sekali.
_____________________________________________
Berita Sherin sudah pulang membuat Naomi bahagia dan dia menceritakannya langsung pada Pak Leo. Akhirnya dia bisa tidur dengan nyenyak tanpa memikirkan apapun lagi. Naomi yang sedang makan malam bersama Pak Leo, gadis itu menatap ke arah Pak Leo.
Dia melupakan sesuatu yang membuat Naomi panik sendiri. Dirinya sudah sepenuhnya istri Pak Leo dan masih pisah kamar karena Naomi ingin sendiri memikirkan Sherin di rumah sakit. Naomi beruntung karena Pak Leo belum membahas mengenai kamar pikir Naomi.
"Kamu bisa pindahkan semua barangmu ke kamar saya. Bukankah tidak baik kita masih pisah kamar, saya akan membantu kepindahanmu." Jelas Pak Leo membuat gadis itu menelan ludahnya.
"I-iya," ucap Naomi yang tidak bisa menolak karena memang dia harus satu kamar dengan Pak Leo.
Pak Leo beranjak bangkit dari duduknya meminta Naomi mempercepat makannya dan Naomi terkejut Pak Leo akan melakukan kepindahannya malam ini juga. Jantung Naomi berdetak kencang saat tahu dia akan tidur di kamar Pak Leo malam ini. Gadis itu segera menyelasaikan makannya dan langsung menyusul Pak Leo.
Tidak butuh banyak waktu untuk memindahkan barangnya ke kamar Pak Leo. Naomi tersenyum saat menata pakaiannya di lemari pakaian Pak Leo, melihat pakaiannya bersama pakaian Pak Leo sudah membuatnya bahagia. Gadis imut itu menoleh ke arah Pak Leo yang menaruh buku-bukunya di mejanya, Naomi memegang dadanya terasa jantungnya berdegup kencang.
Apa ini yang sebut malam pertama pikir Naomi. Dia merasa gugup ketika akan tidur bersama Pak Leo dalam satu tempat tidur. Naomi duduk di tepi tempat tidur luas milik Pak Leo dan dia mencarger ponselnya.
"Eh." Kaget Naomi saat dia merasakan tangan seseorang menyentuh bahunya.
"Ada apa? Tolong carger ponsel saya juga." Pinta Pak Leo tiba-tiba membuat jantung Naomi seperti copot.
Naomi mengambil ponsel Pak Leo lalu mencargernya juga. Pemuda itu melihat gadis itu terlihat gugup membuat dia menahan senyumnya. Di lain sisi Naomi menarik nafasnya dalam-dalam, dia memutuskan untuk tidur meski tidak nyaman.
Dia sudah biasa tidur sendirian sekarang dia akan tidur bersama seseorang yaitu suaminya. Meski sudah lama satu atap rumah dengan Pak Leo, tapi dia masih merasa selalu gugup jika berdekatan Pak Leo. Sekarang, dia harus tidur bersama Pak Leo, gadis itu membelakangi Pak Leo yang akan bersiap tidur juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GURU ITU SUAMIKU (END) ✓
RomanceSiapa yang kagak kenal gue, murid yang gak pernah mengikuti satu pun peraturan sekolah. Gue gak takut siapapun, termasuk emak dan bapak gue yang udah ngebesarin gue dari kecil sampe gue segede ini. Siapa sangka murid kek gue punya suami ternyata gur...