Part 3

5.2K 225 1
                                    

Hari pertama dia tinggal di rumah Pak Leo, membuat rasa takut juga gugup mengganggu pikiran Naomi. Dia merasa jika orang tuanya sudah memasukkannya ke sarang singa.

Dia melihat isi rumah Pak Leo banyak penghargaan yang dia raih. Pak Leo bukan hanya di percayakan sebagai guru BK sekolah, beliau juga mengajar IPS di sekolah, dan juga menjadi pembina Paskibra di sekolah. Sangat sesuai sekali dengan sikap dan karakternya pikir Naomi.

"Ini kamarmu. Kamu harus membuat kamar ini tetap bersih dan rapi. Saya akan mengeceknya setiap pagi, jika saya melihat sampah juga keadaan berantakan. Saya tidak akan segan memberi kamu hukuman." Jelas Pak Leo membuat Naomi sudah merasa sesak mendengarnya.

"Ini di rumah Pak bukan di sekolah. Apa harus saya disiplin seperti di sekolah?" tanya Naomi dia murid yang berani bicara lancang pada Pak Leo, tapi masih memakai kata sopan pada gurunya.

"Saya Suami kamu dan saya pemimpin di rumah ini. Kamu harus menjalankan peraturan di rumah ini. Saya sudah mencatat peraturan yang harus kamu taati," jawab Pak Leo dengan memberikan beberapa kertas pada Naomi.

Naomi mengambil kertas itu dan tersentak kaget, Pak Leo mencatat semua peraturan di kertas itu. Ada sekitar 100 peraturan yang harus dia taati di rumah ini dan Pak Leo juga mencatat hukuman jika dia melanggar salah satu peraturan yang dia buat.

"Bunuh saja saya, Pak. Jangan bunuh saya perlahan-lahan seperti ini," ucap Naomi menghela nafas melihat banyak peraturan itu.

"Kamu bisa istirahat dan selamat malam." Pamit Pak Leo pergi meninggalkan Naomi tanpa merespon ucapan gadis itu.

Naomi dengan kesal dia memegang erat kertas itu dan menatap Pak Leo masuk ke dalam kamarnya. Sudah jelas kamar mereka bersebelahan dan Naomi benar-benar merasa kebebasannya sudah hilang.

Dia begitu datar juga tanpa ekspresi mengucapkan selamat malam. Naomi menutup pintu dengan keras, dia begitu kesal pada Pak Leo. Tanpa izin dia masuk ke dalam kehidupannya dan merubah hidupnya.

"Ada apa lagi?" tanya Naomi menahan amarahnya membuka pintu karena seseorang mengetuk pintu.

Pak Leo menatap dingin Naomi, gadis itu tidak mengerti kenapa dia kembali. Naomi dengan kesal tak mau menatap Pak Leo di hadapannya, yang tidak tahu alasan mengetuk pintu kamarnya.

"Aturan nomor 17 jangan merusak sarana di rumah ini. Saya memperingatimu untuk menjaga pintu ini dan jangan sampai kamu merusaknya. Kamu bisa baca hukuman apa jika kamu melanggar aturan itu." Jelas Pak Leo membuat Naomi menarik nafasnya dalam-dalam.

Melihat tempramen Naomi yang sangat buruk, Pak Leo memperingati gadis itu untuk tidak merusak barang-barang di kamarnya. Bahkan Pak Leo memperingati agar menjaga pintu kamarnya, takut jika Naomi merusaknya karena kesal padanya.

"Baiklah, saya akan menjaga baik-baik pintu ini. Selamat malam dan selamat tidur Pak Leonel Harlod Gebrian!" seru Naomi dengan menutup pintu kamarnya menahan kesalnya.

"Saya memaafkanmu kali ini karena sudah bertindak tidak sopan pada Suami juga Gurumu," ucap Pak Leo di balik pintu membuat Naomi membuka pintu lagi.

"Saya minta maaf," ucap Naomi lalu menutup pintunya lagi.

"Jangan coba-coba berteriak. Jangan melanggar aturan berbuat kebisingan di rumah ini." Pinta Pak Leo memperingati Naomi.

Naomi tidak habis pikir kenapa Pak Leo tahu jika dia akan menjerit karena kesal padanya. Gadis itu hanya bisa duduk lemas di tepi tempat tidur dan meratapi nasibnya. Dia menatap kesal kertas itu dan membaringkan dirinya di tempat tidur.

Ini baru permulaan hidup bersama Pak Leo, apalagi dia harus menjalani hari berikutnya. Mungkin akan lebih berat dari hari ini.

GURU ITU SUAMIKU (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang