Acara demi acara sudah terlewati dengan bahagia juga haru. Tidak dengan Sherin dan Naomi yang hanya bisa melihat mereka yang beruntung merayakan kelulusan dengan orang terkasih. Bahkan Naomi orang tuanya tidak bisa datang karena bekerja dan ibu mertua juga ayah mertuanya tidak datang sibuk bekerja juga.
Sherin tidak mau memperhatikan Naufal hari ini dan juga hari terakhir dia bertemu dengan Naufal. Dia tidak ingin menyiksa hati dengan melihat pemuda yang dia sukai memberikan buket bunga pada orang yang dia cintai. Naomi dan Sherin setelah foto bersama sahabat-sahabatnya, mereka sedang makan melihat suasana kelulusan.
Banyak di antara mereka yang ingin foto bersama Pak Leo, Naomi hanya bisa menghela nafas dia saja sebagai istrinya tidak mendapatkan kesempatan itu apalagi mereka. Perlahan semua murid mulai bubar merayakan kelulusan di luar sekolah.
"Kelulusan sudah berlalu dan hari esok kita menghadapi dunia yang sebenarnya." Ungkap Naomi menghela nafas dia beranjak bangkit.
Naomi dengan wajah murung dia akan pulang, tapi Sherin menahannya untuk pulang. Dia tidak mengerti alasan Sherin melarangnya pulang, di saat semua sudah membubarkan diri pikirnya.
"Gue capek, Rin. Gue mau pulang duluan," ucap Naomi agar Sherin membiarkannya untuk pulang.
"Lo lihat ke belakang." Pinta Sherin membuat gadis itu menghela nafas dengan malas menoleh ke belakang.
"Lo masih sempat-sempatnya bercanda. Apa sih yang ada di-"
Ucapan Naomi terhenti saat melihat Pak Leo berdiri dengan memegang beberapa buket bunga. Dia menghampiri Naomi dan membiarkan ketiga buket bunga itu yang indah sekali. Sherin sampai antusias sendiri ketika melihat adegan romantis yang di lakukan gurunya.
"Happy Graduation. Maaf, bukan saya tidak peka tapi saya sibuk sekali, karena toko bunga banyak orderan jadi pesanan saya baru datang tadi pagi." Jelas Pak Leo membuat Naomi menatap Pak Leo dengan tatapan tidak menyangka.
"Hanya ini?" tanya Naomi dengan mengambil buket bunga itu.
"Kamu bisa lihat di rumah dan tidak mungkin saya membawanya ke sekolah," jawab Pak Leo dengan tidak mengatakan apa yang sudah dia siapkan di rumah.
Naomi tersenyum seperti senang sekali sampai tidak bisa berkata-kata. Sherin meminta agar Naomi mengambil foto bersama Pak Leo. Meski Pak Leo tidak suka di foto tapi karena hari itu hari spesial bagi Naomi hingga dia mau.
"Pasangan serasi," gumam Sherin ketika melihat kedua pasangan di layar kamera.
"Lo mengatakan sesuatu, Rin?" tanya Naomi ketika sahabatnya seperti mengatakan sesuatu.
"T-tidak, lo tersenyumlah secantik mungkin," jawab Sherin membuat Naomi tersenyum bahagia.
Memang cowok cuek tidak pernah bisa di tebak dan sangatlah misterius. Terkadang wanita harus berpikir memikirkan perasaannya dan apa yang cowok itu pikirkan. Naomi senang sekali melihat hasil foto itu dan meski Pak Leo jarang sekali di foto dia tetap terlihat keren juga tampan.
Naomi pamit pada Sherin untuk pulang bersama Pak Leo dan mungkin Naomi akan merayakannya dengan Pak Leo. Sahabatnya mengerti dan mendoakan agar Naomi bisa menikmati kebersamaan bersama Pak Leo seperti keinginannya. Dia bahagia saat murungnya Naomi dan putus asanya, langsung terobati oleh orang yang membuat dia murung juga putus asa.
"Rin?" panggil seseorang membuat gadis itu menoleh.
"Naufal. Happy graduation," ucap Sherin mengucapkan selamat kelulusan pada Naufal, berpura-pura terlihat baik-baik saja.
"Happy graduation," ucap Naufal dengan memberikan buket bunga yang sangat besar sekali.
"Eh." Kaget Sherin saat melihat Naufal memberikan buket bunga mawar merah besar sekali padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GURU ITU SUAMIKU (END) ✓
RomanceSiapa yang kagak kenal gue, murid yang gak pernah mengikuti satu pun peraturan sekolah. Gue gak takut siapapun, termasuk emak dan bapak gue yang udah ngebesarin gue dari kecil sampe gue segede ini. Siapa sangka murid kek gue punya suami ternyata gur...