Beberapa hari menjaga Pak Leo yang sakit seperti menjaga orang sakit sebanyak sepuluh orang lebih. Naomi tersiksa sekali ketika Pak Leo banyak memerintah dan jika tak sesuai keinginannya, Pak Leo tak akan segan untuk membuat dia harus mengulanginya.
Naomi senang Pak Leo sudah sembuh dan bisa masuk sekolah mengajar kembali. Hari ini, kelas mata pelajaran Pak Leo dimana kelas mendadak rapih bersih dan kami harus mengerjakan tugas yang Pak Leo berikan Minggu lalu.
"Naomi, Sherin, Ameer, Ammar, dan Ajay maju ke depan." Pinta Pak Leo membuat mereka berlima menghela nafas berat.
Mereka dengan malasnya maju ke depan dan Pak Leo beranjak bangkit. Sudah jelas mereka tidak mengerjakan tugas dan tidak pernah mencatat selama Pak Leo tak masuk karena sakit.
"Laki-laki push up dan perempuan squat jump tiga puluh kali." Pinta Pak Leo mereka sudah biasa mendapatkan hukuman seperti ini.
Pak Leo duduk kembali dan memeriksa tugas murid lainnya. Mereka melakukan hukuman yang di minta Pak Leo. Mereka bangkit lalu merasakan sakit di kaki mereka, Pak Leo menatap mereka yang tak pernah mengerjakan tugas dan mencatat. Buku mereka kosong tidak ada tulisan apapun selain nama mereka.
"Bersihkan Aula, bersihkan toilet, dan berkeliling di lapangan tujuh putaran." Pinta Pak Leo tentu saja membuat mereka terkejut mendengar hal itu.
"Sekarang, Pak?" tanya Ameer terkejut untuk pertama kalinya Pak Leo mengganti hukuman mereka.
"Tahun depan, ya sekarang. Cepat lakukan dan saya akan mengecek kalian nanti," jawab Pak Leo mereka menghela nafas dan pergi keluar kelas.
Tiba-tiba mereka senang karena tidak mengikuti pembelajaran hari itu. Mereka dengan semangat membersihkan Aula dan membersihkan toilet sekolah. Lalu, mereka berkeliling di lapangan sungguh hari yang melelahkan.
Meskipun lelah tapi ketika bersama teman-teman membuat semua terasa menyenangkan seberat apapun hukuman itu. Setelah, selesai mengerjakan hukuman dari Pak Leo, mereka bergegas mengambil tas mereka dan pulang.
Naomi berhenti ketika berjalan menuju kelasnya, dia melihat di kelas A yang dimana sudah kosong. Terlihat Pak Leo sedang belajar bersama salah satu murid pintar dan dia selalu menjadi juara olimpiade Matematika.
Dia Anna Mustika Rahayu si anak jenius dan anak emas kebanggaan sekolah. Pesona Pak Leo membuat Anna terus menatapnya dengan tatapan kagum. Saat, menjelaskan materi pada Anna, diam-diam Anna memperhatikan Pak Leo.
"Kamu hafalkan saja materi yang saya berikan, kemungkinan besar akan muncul saat olimpiade nanti." Ungkap Pak Leo membuat Anna tersenyum menganggukkan kepalanya.
Pak Leo juga salah satu guru yang di beri tugas oleh kepala sekolah, untuk membina anak-anak yang akan mengikuti olimpiade. Sherin benar jika Pak Leo jenius menguasai semua mata pelajaran, hingga tanpa kesulitan dia mendidik anak-anaknya.
Ada kecemburuan terlihat dari raut wajah Naomi, dia tidak menyadari jika dia sebenarnya cemburu. Mungkin ini pertama kalinya dia merasa dirinya merasakan perasaan aneh itu. Pak Leo merapihkan bukunya dan menyuruh Anna untuk segera pulang karena akan hujan sebentar lagi.
"Bang? Bang Leo?" panggil Naomi sedikit berbisik-bisik.
Pak Leo menoleh ke arah suara itu dia terkejut mendapati Naomi ada di luar kelas. Pemuda itu segera keluar kelas dan menatap kesal Naomi yang memanggilnya seperti itu.
"Saya memintamu memanggil panggilan itu di rumah bukan di sekolah," ucap Pak Leo sudah di buat naik darah oleh Naomi.
"Yaa, maaf. Pulang bareng, yuk." Ajak Naomi membuat Pak Leo menoleh ke arahnya.
"Siapa yang mau pulang bersamamu. Jangan mimpi di siang hari," ucap Pak Leo berjalan pergi meninggalkannya.
"Bang? Pak? Pak Leo?" panggil Naomi mengejarnya sampai dia salah memanggil Pak Leo.
Pak Leo menghela nafas dan menghentikan langkahnya. Dia membalikkan tubuhnya untuk memarahi Naomi, tiba-tiba saja gadis itu tak kontrol dengan menabrak dada Pak Leo. Naomi memegang jidatnya yang terasa sedikit sakit.
"Kenapa kamu tiba-tiba ingin pulang dengan saya? Bukankah kamu selalu pulang dengan teman-teman geng berandalanmu." Jelas Pak Leo menatap Naomi yang cemberut kesal.
"Memangnya saya tidak boleh pulang bersama su-"
"Hentikan." Sela Pak Leo saat Naomi akan mengatakan kata suami padanya.
"Saya tidak bisa pulang karena kaki saya sakit. Bapak sudah membuat kaki saya sakit, jadi boleh ya saya numpang." Pinta Naomi dengan wajah memohon.
"Karena saya? Itu kesalahanmu sendiri," ucap Pak Leo kesal sampai terdengar suara gemuruh akan hujan.
Mereka langsung melihat langit yang mulai mendung dan itu membuat Naomi tersenyum. Pak Leo memejamkan matanya lalu menghela nafas pelan. Mau tidak mau dia harus mengantar Naomi pulang, jika sampai dia kehujanan lalu jatuh sakit dia sendiri yang akan repot pikir Pak Leo.
"Jika bukan karena hujan saya tidak sudi mengantar murid sepertimu. Cepat, sebelum saya berubah pikiran." Pinta Pak Leo dengan meminta Naomi untuk cepat menuju parkiran.
Naomi dengan ekspresi wajah senang dia berlari mengambil tasnya dari kelasnya lalu menuju parkiran. Dia menunggu Pak Leo keluar dari ruang guru dan terlihat dia keluar. Gadis itu tersenyum melihat Pak Leo berjalan menuju parkiran.
Pada akhirnya mereka pulang bersama dan Naomi tidak berhenti bicara selama perjalanan. Pak Leo menggelengkan kepalanya, dia tidak tahu alasan kenapa sikap bocah itu berubah dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GURU ITU SUAMIKU (END) ✓
RomanceSiapa yang kagak kenal gue, murid yang gak pernah mengikuti satu pun peraturan sekolah. Gue gak takut siapapun, termasuk emak dan bapak gue yang udah ngebesarin gue dari kecil sampe gue segede ini. Siapa sangka murid kek gue punya suami ternyata gur...