Pagi hari tidak pernah terasa suram sampai hari itu. Sapuan angin pantai bahkan tidak bisa menerbangkan perasaan buruk yang terus melekat di hatinya. Perasaan mencengkram yang membuatnya ingin berada sejauh mungkin, menjaga jarak sepanjang yang dia bisa dari sosok yang membuatnya merasa sesak.
Semalam ia bahkan kembali berbaring di sofa panjang tempat ia hampir menghabiskan malam di hari pertama kedatangan. Ia tetap kukuh berbaring di sana, meski Sean pun telah menawarkannya untuk tetap tidur di sampingnya. Alasannya Alexa hanya tidak bisa menahan perasaannya, terlalu dekat dengan lelaki itu benar-benar mempengaruhi perasaanya. Mencium aroma parfum yang melekat di badan Sean saja seolah menusuk-nusuk paru-paru.
Mungkin dengan sedikit menjaga jarak ia bisa perlahan-lahan berdamai dengan perasaannya. Tentu masih jauh dari kata rela, namun Alexa tahu suatu saat dia akan sampai pada tahap itu.
Alexa mengencangkan langkah sepatunya menjejaki hamparan pasir putih. Ia membiarkan rasa lelah di kaki mengalihkan pikirannya yang bising. Ia juga membiarkan udara pagi yang berembus mengobati rasa sesak di dada. Bahkan semak hijau dan deburan ombak sempat membuatnya lupa. Lupa dengan kenyataan pahit yang dia tahu semalam.
Alexa menggelengkan kepala. Dia tidak ingin mengingat-ingat hal itu dan makin melukai hatinya yang tengah rapuh. Alexa melihat ke laut lepas. Sorot cahaya mentari sedikit mengenai wajahnya. Cahaya itu makin terang hingga ia mulai merasakan hangat yang perlahan menerpa kulit.
Entah berapa lama ia telah berlari, entah berapa jarak yang dia tempuh. Yang jelas kakinya kini terasa kaku. Jantungnya berpacu cepat, hingga napasnya tersengal-sengal. Ia bahkan mengabaikan alarm di tubuhnya sendiri hanya karena hati dan pikirannya. Bodoh! Mereka bilang cinta membuat si paling jenius bahkan mendadak dungu. Mungkin ia adalah si dungu itu sekarang.
Alexa menghentikan laju larinya. Ia lalu berdiri diam sembari mengatur napas untuk mengisi udara ke rongga dada sebanyak-banyaknya. Ia lantas menoleh ke sekitar. Tampaknya dia sudah berlari terlalu jauh. Villa besar yang berdiri kokoh di pinggiran tebing bahkan tak lagi terlihat oleh mata.
Alexa mengembuskan napas. Dia lantas diam selama beberapa saat, sampai dia akhirnya memilih duduk di bawah sebuah pohon besar yang rindang. Perutnya berbunyi pelan, ia lapar, tentu saja. Ia bahkan belum sempat memasukkan makanan apapun ke perut kecuali segelas air putih. Ia merasa begitu malas untuk makan. Dan lagi, ia telah kabur untuk jogging sebelum pria yang tidur sekamar dengannya itu bangun, kini matahari hampir membentuk sudut empat puluh lima derajat.
Alexa mulai mempertimbangkan untuk kembali. Tapi rasanya hanya di tempat tak diketahui itu ia merasa bebas dan nyaman. Karena berada di bangunan besar milik Williams membuatnya terus memikirkan apa saja yang telah dilakukan Sean dengan sang kakak. Meskipun dia tidak ingin memikirkannya tapi pertanyaan itu terus muncul dalam benak. Dan lagi Mrs. Lou pun sempat mengatakan bahwa ada pertengkaran besar di dalam villa itu. Apakah itu ada hubungannya dengan pernikahannya dengan Sean? Karena tidak lama setelah Alyssa pulang dari villa, sang kakak itu memintanya untuk menikah dengan Sean. Ya, Alyssa menyerah dengan perjodohan keluarga Williams-Wilson dan melimpahkan perjodohan itu padanya. Meski faktanya Alyssa begitu mencintai Sean, begitu pula sebaliknya, mereka saling mencintai satu sama lain.
Dulu tidak hanya sekali dua kali Sean datang ke mansion mereka untuk menjemput kakaknya kencan. Di tengah kesibukan mereka, hampir ketika liburan musim panas atau musim dingin, Sean tidak pernah absen berkencan dengan Alyssa.
Lantas apakah itu dorongan terbesar yang memecah hubungan mereka. Sesuatu yang ada di dalam pertengkaran besar itu?
Alexa terus duduk diam sampai tiga puluh menit selanjutnya. Alexa menengok tangannya dan jam yang melingkar di pergelangan. Kulitnya mulai memerah, tentu saja ia lupa mengenakan sunblock. Alexa merutuki tindakan bodohnya lagi. Benar-benar tindakan tidak bertanggung jawab. Bisa-bisa kulitnya melepuh jika terkena sunburn. Alexa harus segera kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsweetened Marriage ✔
Romance[COMPLETED] Merasakan pahitnya hubungan karena diselingkuhi? ❌ Menjadi orang ketiga dalam status pernikahan sahnya sendiri? ✅ ~~~ Itulah realitas pahit yang harus dihadapi Alexa Wilson, wanita muda berusia 23 tahun yang terpaksa menikahi calon kakak...