'camp' in Pangandaran

7 0 0
                                    

Pernah berkemah di Pantai? Aku pernah. Bukan di Gunung tapi ditepi pantai Pangandaran.

Katanya sih mau coba jadi Backpack Traveler. Tapi nyatanya kami di ikuti mobil yang isi bagasinya snack satu rak Indoapril. (Sengaja kupilih perumpamaan Indoapril karena aku orang Indonesia bukan orang Alfanesia.) Halah..!
Pokoknya ada banyak Snack dan buah di bagasi yang mungkin juga belinya di Hero Swalayan atau Fresh Mart. Atau bisa jadi belanjanya di Kem Chicks.

Iya... katanya sih mau menikmati kemping dipinggir pantai. Udah nazar ceritanya. Nyatanya tetep aja sewa cottage tiga kamar.

Katanya mau lihat sunset berpendar, buktinya pada tepar diatas kasur sampai adzan isya terdengar.

Ya gimana..? terserah dong. Namanya juga horang kaya, bisa sesuka-sukanya. Eh jangan salah, itu bukan saya. Tapi temen saya.. Irwin namanya.

Waktu itu bulan September, lupa tahunnya. Pokoknya zaman belum ada Android dan BlackBerry Messenger.

Demi nazar seorang Irwin, kita berlima menaiki bus Budiman dari Pasar Rebo ke Pangandaran selama kurang lebih 7 jam.

Dengan perlengkapan kemah, kita merapat kepinggiran laut. Membangun tenda diatas tanah berpasir padat. Merasakan teriknya mentari dari senang hingga kulit memerih, memerah dan meninggalkan jejak belang. Untungnya tak lama pemilik nazar memulai menggulung tenda, lalu kita serempak berpindah ke balai -balai penjual es kelapa.

Angin terlalu besar, matahari terlalu menyengat dan tenda kami tak mampu melawan angin yang kuat.

Intinya kami itu sok tahu.. Mendirikan tenda di cuaca berangin memang sia sia.

Baru enak- enaknya santai mereguk kelapa muda, seorang pria berbadan tegap menghampiri kami. Membuatku terkejut karena tiba-tiba menyodorkan tiga kunci kamar kepadanya. Iya dia.. si Irwin_lah, siapa lagi yang punya bodyguard dan sopir pribadi kalau bukan bocah agak sipit itu.

Mulanya aku tak tahu. Setelah dikasih paham aku baru mengerti siapa pria berbadan tegap itu dan siapa sebenarnya kamu, Irwin Setyadi.

Seperti pucuk dicinta ulam pun tiba, memang itu yang saya rindu rindu. Singgah dikamar ber- AC sungguh tawaran yang tak bisa ditolak olehku.

Gagalnya 'camping beach' berbuah manis, Irwin gitu lho.. kalau bukan bersamanya mungkin aku akan cari pondokan termurah untuk kami istirahat berjamaah.

Waktu itu, aku merasa seperti ada disatu part drama Korea. 'Orang biasa yang tersesat didunianya orang kaya.'

Irwin, Melissa, Ary, Denise dan entah siapakah aku si gadis absurd ini.

Dipertemukan di Senayan saat pertandingan bola Indonesia lawan kesebelasan Vietnam. Lalu berujung janji ke Pangandaran bersama.

Sedikit kisah, sore itu hujan turun. Harapan melihat matahari tenggelam tak tertunaikan digantikan melihat pemandangan wajah indah Milly yang lelap karena penat. Ini juga indah lho.. Gadis ini cantik pake banget. Kayak artis. Beneran! Tuhan menciptakan rupa begitu sempurna untuknya. Ditambah kepribadian yang baik. Dia ini tidak sombong. Aku baru mengenalnya tapi anak ini sangat sangat baik, bersikap padaku seperti teman lama gitu. Katanya sih dia masih masih sodaraan sama Irwin. (Skip)
.
.

Ngumpul lagi setengah sembilan malam, kita makan di resto kecil dalam temaram suasana kampung di pinggir jalan Pangandaran.
Ini moment hangat yang masih terus nempel di kepalaku entah sampai kapan.
.
.
.

Paginya,.. langit menyapa kami dengan ceria, seceria muka -muka oriental mereka lah yaa..

Tapi tetep yang paling gembira tentu saja aku karena pulang naik mobil bagus, bukan naik bus.

Just note:
Sedikit pernah kepikiran buat naksir Irwin.. Tapi kuurungkan niat itu. Dunia juga tahu aku dan dia itu ibarat langit dan bumi.
Teramat jauh..

Dan aku mengerti kalau ahirnya dia ga kehilangan aku waktu aku ngilang dari kehidupannya.

Ya! Dia ga nyariin aku lho.. sedih..

Pengennya Irwin bayar orang buat nemuin aku kayak di novel novel gitu.
Tapi ya sudahlah.. 'Camp in Pangandaran' udah jadi hadiah istimewa untuk kusisipkan di catatan usang milikku yang masih kusimpan di rak buku.

Buat Irwin, Say thanks tentu.

FRAGMEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang