Gadis Bernama Krys

17 0 0
                                    

Masa yang ceria adalah ketika awal sekolah di SMP.

Aku, Pinah, Bandel, dan Patuh. Kami adalah sahabat. Bahkan permen satu pun dibagi empat.

Setahun berlalu..
Tibalah waktunya kenaikan kelas dan kami harus berpisah karena di kelas dua ini kami akan beda kelas. Tapi jangan khawatir, kelas tiga nanti kami berempat akan dipertemukan lagi diruang kelas yang sama.

"Nanti jangan lupa kelas tiga aku dan kamu duduk sebangku lagi yaa.." ucap Pinah padaku waktu itu.

"Kalian nanti duduk di belakang kami lagi!" titah Pinahku yang hari itu wajah putihnya berseri seperti mentari terbit pagi hari yang disambut dengan anggukan dan binar gembira Patuh dan Bandel. ( This is a true name lho yaa.. Bandel itu dalam bahasa kami artinya tangguh bukan nakal.)

Lalu kami menyatukan tangan tanda sepakat.

12 bulan berlalu..
Saatnya kita beranjak kelas tiga..

Aku duduk di bangku baris paling depan, seperti waktu kelas satu dahulu.

Tapi..
ketika aku melihat ke belakang, mereka bukan Patuh, juga bukan Bandel.

Dan Pinah..?

Dia duduk di meja lainnya dengan anak perempuan lain. Bercakap dengan akrab. Lupa akan aku..
.
.
.

Dia Krys.

Gadis yang kuanggap istimewa. Karena ketika dulu mengenalnya sebagai teman sekelas dia selalu baik pun padaku. Dia ceria, pintar dan bersahabat.

Tapi hari itu hatiku sakit melihatnya duduk sebangku dengan seseorang yang berjanji akan sebangku denganku.

Hari itu dia tak sadar, nyatanya dia membuat duniaku sejenak berhenti berputar.

Aku tahu memang bukan Krys yang salah, tapi hatiku sungguh tengah patah.

Hari itu aku duduk seorang diri menyimpan penantian untuk sebuah janji yang sudah terlupakan.

Diam - diam kukemas sedihku dengan cepat.

Kukubur harapanku untuk bisa kembali tertawa bersama dengan mereka seperti dulu.

Sungguh, hari itu aku merasa patah hati karenanya.

Aku merasa naif.

Ratusan hari berganti. Sudah sewajarnya setiap orang berubah. Tak seharusnya aku kecewa karena hal remeh seperti itu.
.
.

Dua atau tiga hari berlalu. Setelah aku berhasil pura- pura tak ingat janji mereka,.. wali kelasku mengumumkan:

Empat anak dari kelas kami akan dipindahkan ke kelas lain.

Namaku disebut setelah Endang, Eny.. aku, kemudian Krys.

Dua E itu memang sudah sama-sama sejak lama, lalu.. Krys?

Dia membalut luka hatiku seketika karena tak kusangka gadis ahirnya malah duduk sebangku denganku.

Seperti bintang kecil yang terang

Dia menjadi dunia baru bagiku.
Dunia yang biru.
Dunia yang cerah.
Dunia yang perlahan memulihkan luka

Dia baik,
Hangat,

Dia seperti peri bagiku.

Hari-hari bersamanya telah mengobati sedihku dengan sendirinya.

Kututup cerita lama, bahkan aku hampir lupa kalauu..

'Persahabatan pernah membuatku terluka.'

FRAGMEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang