3/10

1.7K 313 57
                                    

Bulan April — ditanggal pertengahan bulan, Takemichi melewatkan hari pertama sekolah menengah atasnya. Dia pergi ke psikiaternya lagi dan berbicara.

Itu pembicaraan panjang mereka lagi setelah Takemichi mengatakan omong kosong tentang perjalanan waktu dan bagaimana wanita cantik itu tidak menyela atau mengatakan bahwa dia bohong.

Dan disinilah dia, membuka catatan dokter lain yang kebetulan teman dari psikiaternya.

Membaca omong kosong di kertas itu.

"Hanahaki Byou (花吐き病); Hanahaki Disease."

Takemichi tertawa seperti orang gila, tapi air matanya turun deras. Siapa yang tidak tahu itu, itu merupakan sebuah penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia. Penyakit ini mengakibatkan tumbuhnya kebun bunga di paru-paru manusia. Bunga-bunga itu akan terus mekar dan bertumbuh hingga menyumbat sistem pernapasan, termasuk batang tenggorokan. Bila sudah parah, penderitanya dapat meninggal karena kekurangan oksigen!

Dan Takemichi adalah satu dari sekian banyak orang itu. Penderita itu.

Ya Tuhan, apa yang salah darinya.

Inilah tepatnya harga yang dia bayar setelah semua orang bahagia?

Takemichi menangis di sana, dalam perhatian dua dokter yang merasa pilu.

.

"Takemichi, oi."

Takemichi berkedip dan menatap Mitsuya.

"Ah ya, Mitsuya-kun! Ada apa?"

Dia menghela nafas tapi mulai berbicara kepadanya, "Maukah kau datang ke rumahku besok di hari Jumat sore setelah pulang sekolah?"

"Ya, ya! Tentu saja aku datang." Takemichi tersenyum lebar.

Mitsuya mengangguk. "Baiklah, sampai bertemu disana!"

Takemichi mengangguk, Luna dan Mana melambaikan tangannya juga. Mereka berpisah di depan pintu otomatis 7-eleven.

Takemichi kembali, Ibunya sekarang ada dirumah. Duduk di meja makan, dengan secarik kertas. Wajahnya basah, biru yang sama seperti miliknya menatapnya.

"Kemarilah, ada yang Okasan bicarakan." Dia dengan segera meletakan makanan diatas meja.

Takemichi melirik kertas itu, jelas miliknya yang dia letakan di atas nakas. Ia duduk di depan Ibunya, diam dan patuh.

"Jadi siapa ini?"

Furin berdenting dan aroma bunga sakura dari halaman rumah tetangga tercium di udara, melayang-layang di kediaman Hanagaki.

Takemichi meremas tangannya, "Seorang anak laki-laki."

"Kau sangat menyukainya?"

"sangat banyak."

Ibu Takemichi kemudian terisak, menenggelamkan wajahnya ditangan. Wajahnya kembali basah. "Gomen, Takemichi. Ini semua salah Okasan."

Takemichi menggeleng. "Ini bukan salah Okasan, semuanya milikku."

Ibunya masih tenggelam di atas meja.

EPHEMERAL [MaiTake] -TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang